Chereads / Kaisar Dunia Baru / Chapter 22 - Pandangan masyarakat dan bangsawan.

Chapter 22 - Pandangan masyarakat dan bangsawan.

Kelompok enam orang di depan terlihat sedikit kelelahan dan kurang tidur, terlihat dari kantung mata dan lumpur yang menempel di baju mereka.

"Ohhh, Jika ini memang buruan kalian, aku akan melepaskannya."

"Tapi bisakah kalian menjawab pertanyaan ku. Hitung sebagai bayaran karena membantu membunuhnya" Kata Rukio sambil menunjuk tubuh besar berbulu di sampingnya.

Mendengar jawaban Rukio, kelompok tersebut sedikit bingung dan saling memandang dengan heran.

"Tentu saja. Niat awal kami adalah membaginya menjadi dua, tapi sepertinya kalian tidak terlalu membutuhkan itu" Kata seorang kesatria dengan baju besi hitam dengan pedang panjang.

"Hahaha, Ya tidak seperti yang kalian bayangkan." Rukio menjawab sambil tertawa untuk memecahkan Suasana tegang di sekitarnya.

"Jadi, Apakah kalian adalah anggota dari organisasi yang sedang ramai di bicarakan orang-orang?" Lanjut Rukio sambil menunjuk lambang Hunter di tubuh mereka.

Mendengar pertanyaan Rukio, Kelompok tentara bayaran tersebut kembali tegang dan siaga. Mereka mengambil sikap bertahan dan seorang ksatria bahkan memegang pedang di pinggangnya.

"Yaa, Kami mendaftar beberapa hari yang lalu, dan ini adalah misi kedua kami" Jawab Kesatria baju besi hitam.

Suaranya tegang dan waspada, sedikit ketakutan. gerak tubuhnya juga menunjukkan postur defense yang ketat.

Melihat mereka langsung waspada dan mengambil sikap bertarung, Rukio menyadari sesuatu dan mengajukan pertanyaan kepada orang di depannya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Rukio penasaran.

"Kenapa kalian menjadi begitu waspada saat aku mengetahui kalian dari organisasi itu" lanjutnya.

Melihat kelompok Rukio yang masih begitu santai dan tidak menunjukkan sikap menyerang atau tatapan musuh kepada kelompoknya. Paruh baya yang memegang pedang menjadi sedikit Santai.

"Kelompok yang kami ikuti Di sebut 'Hunter'"

"Kami bergabung di awal pendiriannya dan kelompok yang paling awal yang bergabung"

Jawabnya terus menatap Rukio, dia tetap siaga jika Rukio dan kelompoknya memperlakukan mereka seperti para bangsawan lain.

"Hunter dikenal sebagai pusat kekuatan besar dan berpengaruh di kekaisaran, kekuatan setiap anggotanya sangat kuat dan mereka juga memiliki peralatan yang luar biasa"

"Tapi, di masa pendiriannya, anggota awal yang entah darimana asalnya selalu di ganggu oleh bangsawan untuk di mintai dana atau di peras oleh para darah biru itu" lanjutnya.

"Tapi orang awal organisasi terkenal sangat beringas dan kejam dalam menghadapi kelompok yang menghalangi mereka."

"Diketahui mereka bahkan membantai keluarga bangsawan dan anggota keluarga Raja"

"Tunggu-tunggu. Maksudmu, Hunter yang di masa pendiriannya, saat belum memiliki kantor, anggota mereka bahkan berani melakukan kejahatan di tempat kalian?" Rukio memotong penjelasan mereka karena terkejut dan tidak bisa menahan penasarannya lebih lama.

"Benar, Kelompok tersebut akhirnya dikenal sebagai bandit yang terstruktur dan tidak seperti bandit atau penjahat lain yang berantakan" Lanjut si paruh baya menjelaskan.

Rukio yang mendengar penjelasan tersebut sangat terkejut dan tidak habis pikir dengan kelakuan bawahannya.

Dia bahkan memerintahkan secara langsung untuk tetap low profil saat pendirian Hunter.

Tapi kenapa mereka melakukan kejahatan sebegitu besar sampai membantai keluarga Kerajaan dan kekaisaran tempat mereka akan mendirikan kantor Hunter.

"Dengan kejahatan itu, bukankah seharusnya Hunter di tahan oleh kekaisaran karena melakukan kejahatan yang begitu besar?" Tanya Rukio kembali.

"Kaisar sendiri sudah mengirim prajurit dan magus untuk menangkap mereka dan di bawa ke istana."

"Tapi setiap mereka datang, seorang yang mengaku sebagai wakil dan utusan dari pusat akan menahan utusan kaisar"

"Sering terjadi pertarungan selama waktu itu"

"Apakah jumlah korban dari pertarungan tersebut bayak?" Potong Rukio. Karena Demi Human atau monster itu adalah bawahnya dan dia mengetahui kekuatan pasti dari mereka, sehingga mengkhawatirkan mereka itu hal yang percuma.

Rukio lebih tertarik pada korban pihak manusia, tapi dia tidak akan menunjukkannya secara langsung.

"Jumlah korban di pihak kekaisaran sedikit tapi setiap darinya adalah kekuatan tingkat atas yang menjadi pilar kekaisaran"

"Kematian mereka membuat kaisar sangat marah dan memobilisasi semua kekuatan besar untuk menyerang secara langsung dan untuk menghancurkan mereka selamanya" Lanjut manusia di Depan Rukio, dia sekarang sedikit santai dan tanang melihat sikap Rukio yang terlihat tidak peduli.

"Tapi saat kekuatan besar kekaisaran sudah berkumpul dan akan menyerang Hunter di awal pendiriannya."

"Gelombang setan muncul dengan volume yang sangat besar dan mendadak",

"Gelombang tersebut secara kebetulan mengarah ke tempat yang di kuasai oleh Hunter"

Mendengar penjelasan orang di depannya sampai saat ini dan melihat sikap waspada mereka, Rukio sedikit paham apa yang selanjutnya terjadi.

"Hunter menahan gelombang setan itu, tanpa bantuan kekaisaran?" Tanya Rukio.

"Benar, Mereka mengalahkan gelombang setan yang hampir mustahil kami tahan dan bahkan, Hanya 10 orang yang menghadang gelombang itu"

"Perang itu hanya berlangsung seharian dan saat tengah malam sudah berakhir, mungkin lebih tepatnya pembantaian sepihak"

"Apa yang kekaisaran lakukan" Rukio segera bertanya dengan nada marah setelah mendengar pernyataan itu.

Melihat Rukio yang marah karena mendengar kisah umum, membuat kelompok itu terkejut

"Kenapa sikapnya tiba2 berubah" pikir mereka dalam hati.

"Kelompok yang tadinya di siapkan untuk menghancurkan Hunter akhirnya di kerahkan untuk menangkap gelombang setan"

"Tapi, saat mereka sampai di Medan perang, perang tersebut sudah selesai dan hanya menyisakan pertarungan Hunter dengan beberapa setan kuat"

"Pertarungan tersebut lebih terlihat seperti orang dewasa bermain dengan anak-anak, dan tentu saja setan tersebut yang berperan sebagai anak-anak"

"Kekaisaran yang datang terlambat akhirnya hanya bertugas membersihkan medan perang tersebut, dan lebih seperti pembantu yang membersihkan tempat bermain tuanya"

"Ditambah Hunter juga menahan 3 iblis super yang diduga menjadi pemimpin gelombang setan waktu itu"

Rukio terus mendengarkan penjelasan mereka dengan seksama dan mengetahui bahwa para demi human atau bawahannya itu menangkap iblis untuk dijadikan penjaga pintu dari gedung Hunter.

Penduduk yang mengetahui hal tersebut menjadi penasaran dan kagum dengan kekuatan organisasi baru tersebut.

Dan setelah kantor Hunter selesai di bangun, dan menjalankan operasi yang sudah di tentukan oleh Rukio, banyak Masyarakat yang penasaran dan melihat tempat orang-orang kuat yang bahkan bisa mengalahkan gelombang setan.

Para anak buah Rukio yang bertugas mendirikan kantor di daerah ini bersikap ramah kepada siapa saja, asalkan mereka memiliki niat baik.

Tapi bagi yang memiliki tujuan jahat, seperti bandit dan perampok yang ingin mengganggu mereka, tentu saja mereka akan menggunakan cara paling kejam.

Akhirnya kekaisaran dan bangsawan yang memiliki permusuhan dengan Hunter, mengganggu Hunter secara diam-diam dengan menyebarkan gosip buruk di masyarakat.

Ditambah sikap anggota Hunter yang kejam terhadap musuh dan permusuhan kekaisaran, membuat Hunter memiliki banyak musuh, dan anggota baru yang bergabung bahkan sering di musuhi.

Tapi setelah cukup banyak orang yang bergabung dan menjadi tentara bayaran di bawah naungan nama 'Hunter' dan melihat wajah sebenarnya dari kelompok yang terkenal beringas dan kejam, masyarakat awan menyadari bahwa selama ini mereka salah menilai 'Kelompok' tersebut.

Dan akhirnya hanya para bandit dan anggota kekaisaran yang merasa terancam yang yg terus memusuhi Hunter hingga saat ini, dan mereka sering menyerang anggota-anggota baru.

Anggota Hunter biasanya di serang dengan tujuan utama merampas perlengkapan mereka yang terkenal memiliki kualitas bagus.

Tapi tidak ada kelompok yang berani benar-benar membunuh anggota Hunter, meskipun itu anggota baru atau yang memiliki pangkat terendah. Karena mereka takut pada murka orang-orang Hunter yang bersembunyi di kantor mereka.

Mereka masih ingat dengan kengerian dan kekuatan Orang-orang itu saat melawan gelombang monster.