Perang yang berlangsung bertahun-tahun, akan mencapai puncaknya beberapa hari kedepan.
Master Bela Diri dan Penyihir paling kuat dari kedua sisi akan saling menyerang dengan gila-gilaan. Darah akan mengalir seperti sungai, Anggota tubuh yang tercerai berai akan menutupi seluruh tanah yang tandus, dan Ribuan keluarga akan menangis karena kehilangan anak,suami, atau saudara dalam perang tersebut.
"Menurut informasi yang di dapat, kedua pasukan sudah mulai bersiap menuju medan perang utama"
"Diperkirakan dalam beberapa hari lagi, meraka akan berhadapan" Dale yang menjelaskan sedikit informasi yang dia dapat kepada Rukio.
Mendengar penjelasan Dale didepan meja kayu, sebagai pusat ruangan dan tempat tertinggi saat diskusi.
"Apakah kedua sisi sudah menggunakan senjata yang di jual Hunter?" Hunter adalah organisasi yang menjual berbagai senjata perang, jadi menggunakan perang besar seperti ini untuk mempromosikan produknya adalah hal yang wajib dilakukan pengusaha manapun.
"Tentu saja, Kedua kekaisaran sudah melengkapi sebagai besar pasukan dengan perlengkapan yang di beli dari Hunter." Jawab pemuda dengan tampilan yang berbeda dari lainya.
Pemuda tersebut spesialis penyamaran dan sabotase yang bertugas mengumpulkan informasi dari berbagai penjuru dunia.
"Hmm" Rukio berpikir sejenak mendengar penjelasan itu "Tapi tingkat berapa yang mereka beli?" Lanjut Rukio.
"Berdasarkan informasi dari kantor Hunter dari masing-masing sisi, Peralatan tertinggi yang di beli hanya kelas Bintang 3, dan kebanyakan bintang 1." Lanjut pemuda tersebut dengan suara rendah.
"Sighh, Harga bintang 1 hanya 10 perak, dan bintang 3 hanya 2 emas." Rukio berpikir Bahwa anggaran untuk perang itu sangatlah kecil.
"Baiklah, Biarkan dunia melihat Produk kelas bawah kita terlebih dulu. Saya pikir setelah perang besar ini selesai, perlengkapan kita pasti akan menjadi standar perlengkapan untuk semua prajurit." Rukio menghibur diri sendiri.
Dengan hampir 100,000 prajurit dari masing-masing kekaisaran, melengkapi mereka dengan peralatan 10 perak sudah menjadi barang mewah dan itu sudah menghabiskan banyak cadangan keuangan kekaisaran.
Tapi Rukio yang saat ini, sudah tidak tau konsep uang karena dia menganggap uang sebanyak itu masih terlalu sedikit.
"Dengan harga 3 koin emas, sudah mendapatkan peralatan seperti ini. Sungguh murah bukan?"
"Bener. Tapi kenapa bangsawan itu hanya membeli sedikit yang seperti ini?"
"Dengan jumlah pasukan kita, akan menjadi terlalu besar jika semua perlengkapan seperti ini"
Sekelompok Prajurit dan penyihir tingkat tinggi saling kagum dan memuji perlengkapan yang di beli dari Hunter. Perlengkapan yang fleksibel, kuat, dan bisa di gunakan oleh penyihir maupun Prajurit, ini adalah yang pertama kalinya mereka melihat yang seperti ini.
"Pasti Hunter tersebut memiliki dukungan dari orang-orang luar biasa di belakangnya, memiliki kemampuan membuat perlengkapan seperti ini"
"Jangan kamu lupakan orang-orang yang bekerja disana, mereka bahkan memiliki kekuatan yang tidak kita ketahui"
"Menurut gosip yang beredar, Hunter sempat di Tolak pendiriannya oleh bangsawan."
"Para bangsawan mengutus beberapa prajurit dan bandit untuk menggangu pembangunan Hunter di wilayahnya"
"Tapi hari berikutnya seluruh Bandit dan prajurit yang di tugaskan ditemukan mati dengan kepala terpisah. Dilanjutkan para bangsawan dan seluruh pengawalnya yang di temukan mati di dalam rumah mereka pada hari berikutnya." kata seorang magus yang memiliki umur tertua.
Tidak bisa dipungkiri makhluk yang hidup dan dibesarkan di hutan pusat, yang terkenal brutal dan kejam akan membiarkan sekelompok manusia mengganggu rencana tuan mereka.
Sehingga banyak bawahan Rukio dari Goblin maupun DemiHuman yang menggunakan kekerasan seperti pembantaian dan pembunuhan kepada siapapun yang menghalanginya tanpa memberikan laporan kepada Rukio.
Mendengar penjelasan sang Magus. Kesatria, penyihir dan Bangsawan di dalam tenda menunjukkan ekspresi aneh, mereka sudah dapat menyimpulkan kekejaman dan kekuatan Hunter tersebut.
Mereka tidak bisa membayangkan jika orang-orang dari Hunter ikut dalam perang tersebut dan menjadi lawan mereka.
Magus, yang paling berpengalaman dan memiliki informasi lebih lengkap juga menunjukkan ekspresi pucat, dia juga tau bahwa sebuah bangunan aneh yang terdapat di samping medan perang adalah milik Hunter.
Di dalam markas sementara Hunter di sisi meran perang.
"Cukup siaga dan jangan mengganggu perang yang akan terjadi tanpa perintah dari markas pusat"
"Kita fokus mengamati kekuatan dari kedua sisi sehingga bisa merencanakan untuk pengembangan masa depan" Perintah Rukio kepada bawahannya.
Mendengar perintah dari Tuan mereka, orang-orang di dalam ruangan memiliki sikap patuh tanpa penolakan sedikitpun.
"Aku akan pergi, Kalian sebaiknya menjaga tempat ini sehingga kita bisa menggunakannya untuk keperluan di masa depan" Lanjut Rukio meninggalkan ruangan tersebut bersama Prime dan pengawalnya.
Di depan markas Hunter, pesawat metalik dengan gaya Fiksi memancarkan cahayanya dan terbang meninggalkan daerah tersebut bersama Rukio.
Di dalam ruang tunggu di dalam pesawat Rukio sedang duduk di kursinya yang di lapisi bahan yang mirip kulit harimau dan Prime berdiri di sampingnya.
"Kita terlalu meremehkan kekuatan dunia ini Prime" Gumam Rukio
"Kekuatan mereka dalam mengendalikan mana dan kekuatan sihir mereka sangat kuat." lanjutnya
"Ini adalah kesalahan saya tuan. Kekurangan data dan informasi adalah kelemahan kita saat ini."
"Kekuatan dari ras ORC dan Naga di benua utama sangat mengerikan, mereka jauh lebih kuat di bandingkan sarkan. Tapi Ras benua utama di unggulkan karena mereka bisa menggunakan mana untuk menciptakan sihir." Jawab Prime yang berdiri di samping dengan ekspresi dingin.
"Benar, Apakah kamu sudah mempunyai solusi untuk mengatasinya?" Tanya Rukio
"Dengan keterbatasan informasi saat ini, Hanya senjata antimater yang bisa kita andalkan jika tersudut"
"Tapi beberapa Magus tingkat tinggi yang mempunyai kemampuan ruang adalah musuh terberat, mereka bisa menyegel bom Anti mater sebelum meledak" jawab Prime.
"Sebaiknya tetap rendah hati sampai kita benar-benar mengetahui seluruh informasi tentang mana sebelum bisa bertindak lebih jauh" Lanjut Rukio.
Perjalanan panjang Rukio akhirnya selesai, Pesawat mendarat di sisi Benua utama yang di kuasai ras iblis.
Ras iblis di bagi menjadi dua jenis utama, Ras iblis rendah dan ras iblis tinggi.
Krekkkkkk" sesaat setelah Rukio turun dari pesawat bersama Prime dan guardian, seekor beruang setinggi 3 meter dengan cakar panjang dan mata merah mendekati mereka.
"Jadi ini adalah jenis Iblis rendah?" Tanya Rukio setelah melihat beruang yang memancarkan aura membunuh dan brutal mendekatinya.
"Benar, Mereka terkontaminasi energi neraka sehingga meningkatkan kekuatan fisik mereka beberapa kali lipat," Jelas Prime.
greeee" Geraman mengancam dari beruang yang berjalan mengelilingi kelompok Rukio.
Berusaha mencari celah untuk menyerang dan kelemahan orang di depannya.
Brug-brug" Langkah kaki berat dan cepat menandakan Serangan mendekat.
"Cruss" Pedang salah satu guardian terhunus dan memotong tangan beruang yang menyerang.
Darah merah menyembur seperti pancuran dari lengan yang terpotong, membasahi Rumput dan tanah di sekitarnya.
Geraman sakit dan tersiksa terdengar keras dari tenggorokan beruang coklat yang bergetar, kehilangan keseimbangan dan akan jatuh kapanpun.
"Bunuh!" Perintah Rukio.
"Gedebuk" kepala tanpa tubuh menyentuh tanah di iringi tubuh besar berbulu jatuh dan mengangkat debu membumbung ke langit.
Pancuran darah memancarkan aroma amis yang kuat kesekitarnya, darah menyebar luas sampai ke kaki Rukio dan kelompoknya yang berjarak tiga meter dari tempat jatuhnya beruang tersebut.
"Hmmm" Setelah melihat dengan seksama, Rukio menyadari bahwa tubuh beruang coklat tersebut memiliki bekas luka sayatan yang cukup dalam dan panjang.
Luka juga terlihat masih baru karena menampilkan darah kering di sekitar luka tersebut.
"Maaf Tuan, Sepertinya kita merepotkan Anda terhadap buruan kita!" Suara lelaki paruh baya membangunkan Rukio dari lamunan mengamati mayat beruang yang mulai dingin.
"Ohhh, Jadi kalian yang membuat luka di tubuh beruang ini?" Tanya Rukio penasaran.
Kelompok enam manusia, tiga laki-laki dan tiga perempuan mendekati kelompok Rukio. Mereka di lengkapi peralatan yang Rukio sangat kenal.
Baju besi hitam dan jubah penyihir yang masing-masing memiliki bintang emas yang menonjol. Mereka juga menggunakan pedang yang juga memiliki logo bintang tersebut.
"Kami sudah memburunya selama beberapa hari yang lalu, tapi kami kehilangan jejaknya tadi malam." Jawab pria paruh baya yang memakai baju besi lengkap dengan helm dan pedang panjang di tangannya.
Rukio cukup tertarik dengan kelompok di depannya, karena dia tau bahwa mereka adalah anggota Hunter dan pastinya, dia cukup tertarik dengan anggota baru ini.