"Lepaskan, Radit!"
Sophia terus saja berusaha untuk berontak. Bahkan pergelangan tangannya kini terasa begitu nyeri. Sebab Radit sejak tadi menariknya dengan kasar. Meski telah mendengar rengekan serta rintihan menahan rasa sakit, Radit tetap saja melangkah tanpa peduli sedikitpun.
Sophia menatap punggung suaminya. Matanya yang berkaca-kaca kini terlihat sembab. Bahkan meski tangisnya sudah pecah sekalipun, pria ini tetap tak peduli.
Brak!
Radit membuka pintu kamar dengan kasar lalu menghempaskan tubuh istrinya ke dalam kamar mandi. Sedetik kemudian guyuran air shower langsung menerpa tubuh Sophia. Wanita itu berusaha untuk berdiri, namun sayangnya bahunya ditahan.
"Hah, kamu pantas mendapatkan ini. Anggap saja guyuran air dingin ini untuk membersihkan tubuhmu yang kotor karena telah bersentuhan dengan pria lain. Hanya dengan melihatnya saja membuat diriku merasa jijik!"