Adrian berjalan masuk ke sebuah gedung yang terbengkalai. Meski gedung itu telah lama tidak digunakan namun ada beberapa oknum yang masih memanfaatkannya sebagai sarana pertemuan rahasia. Contohnya, Adrian Adhitama.
Pria berjas hitam pekat tanpa lupa memakai kacamata itu kini duduk di sebuah kursi yang telah dipersiapkan secara khusus. Sedangkan di belakangnya, Frans berdiri dengan raut wajah yang sama dinginnya dengan sang Bos Mafia.
"Frans, bagaimana dengan informasi yang aku minta?" tanya Adrian tanpa menoleh sedikitpun. Tatapannya tetap lurus menatap ke depan.
Frans melirik sekilas sebelum memberi kode pada bawahannya untuk membawa hasil investigasi. Dua orang bertubuh kekar itu mengangguk perlahan sebelum berlalu pergi ke belakang. Beberapa menit kemudian seorang pria yang telah diikat serta dilakban mulutnya kini berada tepat di depan Adrian.
