Jessica tengah menikmati masa-masa bahagianya dengan pergi belanja. Gadis ini bahkan tidak peduli jika sahabatnya kini tengah meringkuk di atas kasur dengan tubuh yang babak belur. Baginya, kabar kehancuran rumah tangga sahabatnya itu merupakan kado istimewa.
"Hah, aku lelah!" gumam gadis muda ini lalu mendaratkan pantasnya di sebuah kursi. Tangannya melambai dan memberikan kode pada waiters untuk mendekat.
Jessica mengibaskan tangannya di depan wajah. "Satu ice americano."
Tiba-tiba seorang pria datang menyela. "Tambah satu ice americano juga,"
Jessica menatap tajam ke arah pria tak sopan yang baru saja hadir tanpa diundang. Siapa pria ini?
"Hai Nona, bolehkah aku ikut duduk disini?"
Jessica berdecak malas. Dia melirik ke arah meja yang lain. "Anda bisa duduk di tempat lain. Lagipula saya ingin menikmati waktu sendirian tanpa gangguan."