"Hei.. Malaikat Mom.. Jangan menangis.. Oke.. Oke.. Mom tak akan bilang ini pada adikmu. Tapi.. Kau harus makan.. Oke..? "
"Oke mom.. Miky mau makan.. " ucapnya lirih.
Ada yang bertanya tidak, siapa itu Miky dan Max? Yah.. Si kembar.
Oke mari kita sedikit mulai sesi perkenalan.
Mikhael anak pertama yang sedikit berbeda.. Dia albino dan kulitnya lumayan sensitif jika terpapar sinar matahari. Oh ya.. Panggilannya adalah Miky. Seperti albino yang lain tapi Miky jauh lebih indah. Dia adalah albino dengan kekurangan paling indah dimata keluarganya.
Lalu adik kembar dari Mikhael adalah Maxime, dia sehat, tampan, tegas dan yah.. Sempurna. Di usianya yang masih lima tahun namun kecerdasan motoriknya sudah berkembang pesat, bisa kalian katakan jika Max sangat cerdas, dia adalah salah satu dari anak paling jenius yang pernah ada.
Jika kalian bertanya dimana Max, maka jawabannya adalah, saat ini Max dan ayahnya-- Marvell sedang berolahraga pagi, ya.. Mereka berdua adalah pasangan bapak dan anak yang sangat gila olahraga.
Lalu Miky? Kenapa dia tidak ikut? Ya. Sederhana.. Miky berbeda.. Ia sedikit lebih istimewa itulah mengapa ia tak bisa kelelahan.
"Mom.. Max dan Dad kok belum pulang? " tanya Miky sambil meminum susu coklatnya.
"Mereka..."
"Kami pulang!! " ucap Marv di depan pintu dengan Max yang berjalan dibelakangnya.
Marv langsung mengecup dahi Marine dan duduk di sebelah kanan Marine.
"Apakah malaikat Dad sudah makan hmm.. " tanya Marv pada Miky.
"Ehehe sudah dong dad, nih lihat sudah habis.. " ucapnya.
"Astaga.. Pintar sekali hmmm" ucap Marv dengan gemas,
Max? Dia mulai duduk di samping kakak kembarnya. Tanpa sepatah katapun.
Ya.. Selain berbeda dari segi fisik, Miky dan Max sangat bertolak belakang. Jika Miky senang tersenyum dan membawa hawa positif yang segar, maka Max kebalikannya, sedari kecil ia tak suka tersenyum atau berbicara omong kosong.
"Max. Kau mau selai kacang atau coklat? " tanya Marine.
"Aku mau salad mom"
"Astaga.. Anak mom ini sangat sehat hmm.. Lihatlah adikmu ini Miky.. Tanpa disuruh pun ia mau makan sayur.. " ucap Marine dengan terkekeh.
"Ihh Mom.. Sayur itu pahit. Tak enak.. " rajuk Miky.
"Kak.. " ucap Max dalam.
Jika sudah seperti ini Miky sendiri yang jadi takut. Ya.. Miky memang kakak Max, tapi.. Max jauh lebih segala-galanya daripada Miky.
"Apa kakak tak makan sayur tadi? " tanya Max datar.
"Mmm.. Anu.. Miky makan kok Max.. " ucapnya gugup.
Marvell san Marine yang melihat ketegangan itupun segera menghampirinya.
"Max.. Kakakmu sudah makan sayurnya kok. Tadi mom lihat... " ucap Marine seolah membela Miky.
"Bagus" ucapnya singkat.
Ya.. Entah dari mana sikap Max itu, padahal Marine dan Marvell saja bukan pribadi yang dingin dan datar tapi mungkin mereka lebih kearah kejam. Tidak.. Semuanya orang baik disini, hingga jati diri dan hati busuk mereka terungkap perlahan.
Kini seusai makan Miky hanya duduk di kamarnya dengan tangan yang sibuk melukis di atas kanvas.
Miky itu pandai menggambar percaya atau tidak beberapa anak memang diberkati oleh Tuhan dengan segala bakat ajaib mereka.
Ini hari minggu.. Dan mereka baru lima tahun. Oke. Dan ya.. Miky itu laki-laki sama seperti Max. Mereka kembar dan kakaknya si pengidap albino adalah Miky.
"Kak.. Sekarang kau mandilah, itu Mom sudah menyiapkan air hangat untukmu.. " ucap Max menyuruh Miky mandi.
"Tanggung Max.. Ini lukisannya miky bentar lagi jadi kok.. " Miky masih asik dengan warna warna itu.
"Kak, " suara Max sudah mulai rendah, tandanya ia marah.
Walau masih kecil tapi Max bahkan memiliki suara rendah khas remaja puber.
"Baiklah.. Miky mandi sekarang.. Max jangan marah dong.. " ucap Miky si kakak dengan lirih.
Marine masuk ke kamar si kembar, sudah rapih dengan gaun hitam selutut yang sangat cantik di tubuh Marine.
"Mom.. Kau mau kemana? " tanya Max saat melihat ibunya yang sudah sangat rapih.
"Mom dan Dad akan menghadiri jamuan di kediaman salah seorang kolega Dad.. " ucap Marine seraya membuka lemari dan menyiapkan pakaian untuk anaknya, Miky.
Max? Tak perlu. Tentu max sudah bisa memilih pakaiannya sendiri. Dan.. Tau tidak? Hampir semua pakaian max berwarna hitam.. Sangat berbanding terbalik dengan miky.. Miky sudah dibiasakan memakai pakaian berwarna pastel.
"Nah ini pakaian untuk Miky.. Nanti kau suruh kakakmu memakainya ya.. Mom harus buru buru.. Oke max? "
"Pasti mom.. " ucap max dengan senyuman licik.
"Pastikan ia memakai semuanya, lalu setelahnya kau kirimkan foto kakak mu pada mom oke.. "
"Tentu.. " ucapnya seraya tersenyum.. Licik.
Setelahnya Marine dan Marvell pergi, di mansion besar ini hanya ada mereka, Miky dan Max. Para pelayan maupun pengawal dan pegawai lainya berada di bangunan yang terpisah dengan mansion ini.
'cklek'
Miky keluar dari kamar mandi dengan baju handuk berwarna putih... Sangat senada dengan warna kulitnya.
"Max.. Miky sudah selesai.. "
"Kemari kak.. " ucap max yang sedang menata sesuatu di kasur.
Jangan bertanya lagi oke.. Max dan Miky adalah saudara kembar tak seiras yang saat ini. Masih berusia lima tahun.
"Max.. Miky tak mau pakai itu. Max saja sudah tak pakai.. Kok Miky harus pakai itu sih? " ucap miky dengan raut wajah imutnya.
Max memandang wajah kakaknya datar, ia masih lima tahun tapi entah mengapa aura mengintimidasi Max sangat amat kuat.
"Mau tidak mau kau harus memakai ini semua kak.. " ujar max dengan suara rendah.
"Tapi.. " ucap Miky hendak menolak, namun sebelum itu Max telah lebih dulu mendudukkan kakaknya di kasur, wajah Miky sudah mulai berkaca kaca.
Kalian tahu.. Ini lah salah satu kenyataan dan takdir yang harus Miky terima.
"Max.. Tidak mau." ucap Miky hendak bangkit dan berontak namun badan max lebih besar dan tinggi daripada Miky.
"Diam kak! " sentak Max.
"Hiks.. Jangan Max, Miky tak suka pakai itu.. Hiks Max.. "
"Kau harus kak! " ujar bocah lima tahun itu.
Walau baru lima tahun tapi max rasanya berwibawa layaknya orang dewasa.. Hahaha..
Yah.. Inilah salah satunya.. Mereka bahagia diawal.. Tapi, saat pagi hampir usai.. Miky akan selalu menjadi dan mengikuti segala peraturan mereka, Ataupun keinginan yang Max dan orangtuanya mau, mereka selalu mengatakan ini demi kebaikan Miky.
Karena apa? Karena miky berbeda.
Ini kisah Miky anak sulung yang terlahir berbeda. Dia indah dan karena itulah hidupnya hanya sebatas pagar tinggi tanpa matahari.
Ini kisah Miky dan kembarannya Max, yang bertolak belakang dalam segalanya. Tentang Max yang terlalu terobsesi pada kakak kembarnya, lalu tentang Orangtuanya yang terlalu over hingga terlihat gila dan menakutkan.
Ini kisah Miky dengan Albinism yang ia miliki, ini kisah si putih rapuh yang penuh akan larangan dan peraturan gila.
Mau tau kelanjutannya?
Lihat saja nanti...
Seberapa gila...? Hahaha. Oke..