"So~ta~kun! Selamat pagi!" Sapa Minato yang baru saja memasuki wilayah loker para murid pada Sota yang tengah berdiri menghadap lokernya.
Sota yang sedang merapihkan sedikit loker miliknya pun menolehkan kepala saat mendengar suara Minato yang menyapanya.
"Selamat pagi juga Minato-kun." Balas Sota sambil menutup kembali loker miliknya.
Ceklek.
Minato yang sedang membuka pintu loker miliknya yang berada persis di sebelah loker milik Sota pun mengulaskan senyum kecil diwajahnya.
"Bagaimana weekend mu kemari Sota-kun? Apa kau bersenang-senang?" Tanya Minato sambil menolehkan kepalanya kearah Sota yang sedang mengenakan sepatu.
"Seperti weekend sebelumnya, aku selalu bersenang-senang dengan membaca manga yang ku koleksi." Jawab Sota tanpa menolehkan kepalanya kearah Minato.
Minato menganggukan kepalanya merespon jawaban Sota dan dirinya pun kini mengenakan sepatu.
Sota yang sudah mengenakan sepatu, saat ini berdiri dalam diam memperhatikan Minato yang sedang mengenakan sepatu dihadapannya.
Sebuah kerutan tercetak di dahi Sota saat dirinya melihat ada sesuatu yang berbeda dari penampilan Minato hari ini.
"Ehm, Minato-kun. Apa kau habis memotong rambut mu weekend kemarin?" Tanya Sota yang sontak langsung membuat Minato menghentikan pergerakan tangannya yang sedang memakaikan sepatu pada kakinya.
Sota yang melihat Minato terdiam tidak merespon perkataannya pun semakin menyipitkan kedua matanya dan kini meletakan jari telunjuk dan ibu jarinya di bawah dagu.
"Ya, aku melihat sepertinya kau habis memotong rambut. Karena panjang rambut bagian belakang depan mu jum'at kemarin tidak sependek ini."
Kekehan keluar dari bibir Minato yang kini beranjak setelah selesai memakai kedua sepatunya.
"Hahaha, kau memiliki penglihatan yang cukup tajam ya Sota-kun."
Minato mengangkat sebelah tangannya dan meletakannya di bagian belakang kepala, ditambah dengan seulas senyum terulas diwajahnya.
"Sabtu kemarin, keponakan ku datang kerumah. Lalu dirinya masuk kedalam kamar ku dan menempelkan permen karetnya pada rambut ku saat diriku sedang tertidur. Jadi saat ku terbangun, mau tidak mau aku harus memotong rambut ku yang tertempel peremen karet itu hehhee." Ucap Minato menjelaskan apa yang terjadi kepada dirinya sabtu kemarin pada Sota sambil terkekeh.
Sota yang mendengar penjelasan Minato, mengulaskan senyum meringis diwajahnya.
"Ah, begitu rupanya. Pantas saja, bukankah waktu itu saat terakhir kali aku bertanya kapan kau akan memotong rambut mu, kau bilang akan memotongnya saat liburan musim dingin nanti. Dan saat ini aku melihat rambut mu yang pendek, aku merasa heran."
Minato kini tergelak mendengar perkataan Sota. "Hahaha selain memiliki penglihatan yang tajam, kau juga memiliki daya ingat yang kuat ya Sota-kun. Tidak salah aku memilih mu sebagai teman dekat ku."
Sota yang melihat Minato tertawa diam terpana di tempatnya, lalu seperkian detik kemudian dirinya berdeham untuk mengenyahkan ingatan yang tiba-tiba saja melintas di dalam kepalanya. Ingatan perkataan yang di katakan oleh Mayu dan Chisa minggu lalu.
"Ekhm, tidak juga. Ayo kita masuk ke kelas. Pagi ini jadwal ku untuk membersihkan kelas." Ucap Sota yang kini sudah melangkahkan kakinya menyusurti koridor lantai satu.
Minato yang mendengar perkataan Sota pun menganggukan kepalanya cepat dengan seulas senyum masih tercetak diwajahnya. Lalu dirinya ikut melangkahkan kaki, berjalan bersisian dengan Sota menyusuri koridor lantai satu.
Suasana hening kini menyelimuti Minato dan Sota yang tengah menaiki satu persatu anak tangga. Sota memilih untuk diam karena dirinya tidak ingin kembali mengingat dengan perkataan yang di katakana oleh Mayu dan Chisa minggu lalu.
Sedangkan itu Minato memilih diam, karena dirinya tengah memperhatikan dengan teliti penampilan Sota pagi ini yang sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Selalu mengenakan seragam sekolah sesuai dengan peraturan sekolah.
Namun Minato sedikit mengerutkan dahinya, saat dirinya melihat ada sebuah kelopak bunga yang terjatuh di pertengahan kerah blazer Sota.
Dengan refelks, Minato langsung mengulurkan sebelah tangannya untuk mengambil kelopak bunga itu tanpa meminta izin kepada Sota terlebih dulu.
Tsch!
Sota yang merasakan sedikit usapan pada bagian lehernya langsung diam membatu di tempatnya dan persekian detik kemudian Sota langsung menjauh dari Minato dengan wajah yang bersemu.
"A-apa yang sedang kau lakukan tadi pada leher ku, Minato-kun??" Tanya Sota dengan wajah bersemu merah dan tatapan tajam dirinya layangkan pada Minato.
Minato yang berhasil mendapatkan kelopak bunga yang terjatuh di ujung kerah blazer Sota pun langsung menunjukannya pada temannya itu dengan seulas senyum terulas diwajahnya.
"Lihat, aku berhasil mendapatkan kelopak bunga yang tadi terjatuh di ujung kerah blazer mu."
Sota yang melihat kelopak bunga di tangan Minato pun langsung mengulurkan sebelah tangannya dan mengarahkannya pada bagian leher belakangnya.
"Ekhm, seharusnya kau meminta izin kepada ku terlebih dulu jika ingin mengambil kelopak bunga itu! Kau membuatku terkejut." Ujar Sota dengan tatapan tajam masih dirinya layangkan pada Minato.
Minato yang melihat Sota melayangkan tatapan tajam pada dirinya pun langsung membuang kelopak bunga itu dan mengulurkan sebelah tangannya untuk merangkul bahu Sota seperti biasa yang dirinya lakukan jika berjalan ebrsisian dengan Sota.
"Baiklah-baiklah, lain kali aku akan meminta izin terlebih dulu pada mu." Ujar Minato dengan nada santainya dan juga seulas senyum terulas diwajahnya.
Sota yang mendengar perkataan santai Minato pun hanya berdecak sebal dan menolekan kepalanya kearah lain.
Sedangkan itu Minato yang mendengar suara decakan kesal dan juga melihat Sota menolehkan kepala kearah lain pun kembali mengulas senyum di wajahnya.
'Imutnya reaksi Sota-kun pagi ini.' Gumam Minato dalam hati sambil tetap merangkul Sota berjalan menyusuri koridor lantai tiga menuju ruang kelas mereka.
Grek..
Sesampainya di depan ruang kelas merka, Minato mengulurkan sebelah tangannya untuk membuka pintu kelas dan Sota pun langsung mengenyahkan tangan Minato yang tadi merangkul pundaknya.
Dengan langkah besar Sota berjalan menuju meja belajarnya, membuat Minato yang melihat sikapnya kini mengulaskan senyum geli teramat kecil diwajahnya sambil melangkahkan kakinya santai menuju mejanya yang berada di belakang meja milik Sota.
"Minato-kun! Setelah kau meletakan tas, segeralah keluar dari ruang kelas!" Ucap Sota dengan penekanan disetiap katanya pada Minato yang berada di hadapannya saat ini.
Minato yang mendengar perkataan dengan nada penuh penekanan Sota pun hanya mendesah pasrah.
"Baiklah, baiklah. Aku akan segera keluar dari kelas. Kau harus membersihkan ruang kelas ini dengan benar ya So~ta~kun!" Ujar Minato dengan seulas senyum mengejek terulas diwajahnya dan sebelah tangannya terulur untuk menepuk-nepuk puncak kepala Sota.
Minato yang kembali melihat perubahan raut wajah Sota pun segera menarik kembali uluran tangannya dan dengan langkah kaki cepat dirinya berjalan keluar dari ruang kelas sambil tergelak geli, meninggalkan Sota yang kini tengah memanggil namanya sambil berseru kesal.
"Hahaaha, menggoda Sota-kun adalah hal yang paling menyenangkan bagiku."