Mayu yang sedari tadi berdiri di depan loker miliknya untuk menunggu Sota pun langusung mengangkat sebelah tanganya dan melambai memanggil sahabatnya itu.
"So-chan! Disini!" Panggil Mayu yang membuat Sota menoleh kearahnya dan berjalan menghampiri dirinya.
"So-chan, ada apa dengan mu? Mengapa kau begitu lama har ini?" Tanya Mayu dan kini focus tatapan matanya pada kertas putih yang sedang di pegang oleh sahabatnya itu saat ini. Tanpa meminta persetujuan dari Sota, Mayu langsung mengambil kertas itu dari tangan Sota. Membuat Sota hanya bisa menghela nafas panjang dan membiarkan saja Mayu mengambil kertas yang berisikan jadwal tutor dirinya dan Erika.
Mayu yang sedang membaca kertas yang tadi dirinya ambil dari tangan Sota pun menaikan sebelah alisya heran.
"Hum, apa ini? Apa kau terpilih menjadi tutor adik kelas?" Tanya Mayu yang kini menolehkan kepalanya kearah Sota.
Sota yang mendengar pertanyaan Mayu pun menganggukan kepalanya pelan.
"Ya, Tanaka-sensei dan Keiko-sensei meminta ku untuk menjadi tutor salah seorang adik kelas yang kedua orang tuanya merasa khawatir dengan murid itu yang menghabiskan waktu dirumah hanya untuk membaca manga dan menonton anime."
"Pfftt.." Mayu menahan tawanya mendengar jawaban Sota.
Sota yang melihat Mayu menahan tawanya pun menghela nafas panjang lalu menatap Mayu dengan tatapan malas.
"Jika kau ingin tertawa, tertawalah May-chan. Kau tidak perlu menahannya seperti itu."
Tanpa menunggu lama Mayu pun langsung tergelak geli, membuat beberapa murid yang berada di dekat mereka sedikit berjengit kagate mendengar gelak tawa Mayu dan kini menolehkan kepala mereka kerarah Mayu dan juga Sota.
Sota yang menyadari jika kini dirinya dan Mayu menjadi pusat perhatian para murid yang berada di dekat mereka pun menghela nanfas panjang dan kini mengulurkan kedua tangannya untuk mencengkram kedua pundak Mayu dan langsung memutar tubuh sahabatanya itu menghadap kearah pintu keluar.
Tanpa menunggu lama lagi, Sota langsung mendorong tubuh Mayu agar berjalan menuju pintu keluar dan menundukan kepalanya meminta maaf kepada beberapa murid yang dirinya lewati hingga kini mereka sudah berada diluar bangunan gedung sekolah, namun Mayu masih tetap saja tergelak, membuat Sota menghela nafas panjang.
"Sampai kapan kau masih ingin tergelak menertawakan diriku?" Tanya Sota dengan nada sarkas, membuat Mayu memelankan gelak tawanya dan mengarahkan jari telunjuknya untuk mengusap air mata disudut matanya.
"Maaf. Maaf. Habis aku terkejut juga merasa ini sangat lucu mendengar apa yang kau katakana tadi." Jawab Mayu mengambil jeda sesaat lalu menghela nafas panjang untukmenghentikan gelak tawanya sepenuhnya.
"Haaah, habis aku tidak menyangka jika seorang So-chan yang memiliki hobi membaca manga BL setiap pulang sekolah sampai malam hari, terpilih menjadi seorang tutor untuk mengajarkan seorang adik kelas yang memiliki hobi sama seperti dirimu. Ini sangat ironis menurut ku hahahaa, maka dari itu aku tergelak geli, So-chan." Lanjut Mayu yang membuat Sota kembali menghela nafas panjang dan mengulurkan sebelah tangannya untuk mengambil kembali kertas jadwal tutor yang diberikan oleh Erika dari tangan Mayu.
"Yah,meski begitu aku sama sekali tidak berada di posisi untuk dapat menolak permintaan sensei bukan?" Tanya Sota yang di balas dengan gelengan kepala oleh Mayu.
"Jika saja kau berada di peringkat ke empat atau kelima, kau masih memiliki kemungkinan untuk menolak permintaan itu." Jawab Mayu sambil mengangkat kedua bahunya dan kini melangkahkan kedua kakinya menjauh dari bangunan gedung sekolah dengan diikuti oleh Sota yang berjalan tepat di sebelah nya.
"Ya, itu seandainya jika aku berada di peringkat itu." Balas Sota yang hanya di balas dengan anggukan kepala pelan oleh Mayu. Namun kini Mayu mengulurkan sebelah tangannya untuk menepuk sebelah pundak Sota.
"Lagi pula aku sangat iri padamu So-chan. Sejak dulu aku sangat mengetahui kau yang sangat tidak menyukai belajar dirumah sama seperti diriku, namun kau masih tetap bisa menempati posisi peringkat pertama di kelas maupun di sekolah. Kau ini benar-benar menakjubkan So-chan." Ucap Mayu sambil menepuk-nepuk sebelah pundak Sota.
Helaan nafas pun kembali Sota hembuskan sebelum dirinya membalas perkataan Mayu. "Aku pun sama sekali tidak pernah menyangka jika akan menempati posisi pertama seperti ini, melihat betapa malasnya diriku dalam belajar dirumah."
Mayu mengulaskan seulas seringai diwajahnya dan kini dirinya akan mengubah topik pembicaraan yang sedang mereka bicarakan saat ini.
"Baiklah, baiklah. Kita lupakan dulu masalah tutor ini." Ucap Mayu sambil mengibas-ngibaskan sebelah tangannya membuat Sota menatap kearahnya dengan tatapan heran.
"Ah, So-chan. Apa kau sudah membaca berita terbaru? Ku dengar manga BL yang kau sukai itu akan di adaptasi menjadi anime!"
Kedua bola mata Sota langsung membulat terkejut mendengar perkataan Mayu barusan.
"Apa? Benarkah itu???" Tanya Sota dengan sedikit meninggikan nada suaranya karena merasa sangat antusias.
Mayu yang melihat Sota sudah kembali ketingkat mood yang biasanya pun menghela nafas lega dalam hati dan langsung mengganggukan kepalanya dengan bersemangat.
"Ya itu benar! Kau bisa langsung melihat media social penulisnya. Dirinya mengumumkan berita itu semalam. Aku fikir kau sudah membaca berita itu, So-chan."
Sota langsung menggelengkan kepalanya karena dirinya benar-benar belum membaca informasi mengejutkan sekaligus menyenangkan itu baginya.
"Belum, semalam aku membantu Oneechan untuk merapihkan beberapa berkas pekerjaannya. Jadi aku belum sempat memegang ponsel ku." Ucap Sota yang kini sudah mengulurkan sebelah tangannya untuk mengambil ponsel miliknya yang berada didalam tas dan mencari informasi yang dimaksud oleh Mayu tadi di media social mangaka yang sangat dirinya sukai.
"Ah, pantas saja. Dan kemungkinan anime itu akan tayang pada musim dingin tahun depan. Jadi tidak akan membutuhkan waktu terlalu lama untuk menunggunya bukan?" Tanya Mayu yang di balas anggukan kepala oleh Sota.
"Ya kau benar. Aku sangat senang saat manga itu akan di adaptasi menjadi anime. Karena itu adalah tujuan yang diinginkan oleh sang mangaka. Mengingat dirinya sudah memiliki begitu banyak pengikut." Jawab Sota yang kini sudah kembali memasukan ponselnay kedalam tas, setelah dirinya membaca berita itu.
"Ku rasa itu semua impian para mangaka, melihat karya manga mereka yang diadaptasi menjadi anime." Sahut Mayu yang kembali di balas dengan anggukan kepala oleh Sota membenarkan apa yang dikatakan oleh Mayu.
"Ya. Menurutku manga yang sangat kau sukai itu juga akan di adaptasi menjadi anime dan akan sama bumingnya seperti anime dari mangaka kesukaan ku ini nanti jika sudah mulai tayang."
Dengan bersemangat Mayu langsung menganggukan kepalanya cepat.
"Ya , kau benar! Anime mereka pasti akan sangat buming dan rating yang mereka miliki pasti akan melonjak tinggi. Mengingat ada begitu banyak Fujoshi dan Fudanshi yang membaca dan menyukai manga mereka."
Sota kembali menganggukan kepalanya menyetujui apa yang di katakana oleh Sota. Namun langkah kaki Sota langsung terhenti saat melihat Mayu kini menghentikan langkah kakinya.
"Ah, So-chan! Aku lupa mengatakan ini padamu! Lusa salah satu mangaka kesukaan ku akan mengadakan fanmeeting. Tapi aku tidak bisa datang karena harus latihan basket. Bisakah kau menggantikan ku untuk datang kesana dan meminta tandatangannya?? Ku mohon." Ucap Mayu dengan mata yang berbinar binary penuh memohon dan kedua tangannya yang dirinya tautkan didepan dadanya.
Membuat Sota terdiam sesaat di tempatnya lalu membuka kertas jadwal tutor yang tadi diberikan oleh Erika.
Helaa nafas panjang pun Sota hembuskan saat dirinya melihat jika lusa dirinya tidak memiliki jadwal untuk menjadi tutor Erika.
"Ku rasa lusa besok aku memiliki waktu luang, May-chan." Ucap Sota yang membuat Mayu langsung berseru senang.
"Yes! Berati kau bisa menggantikan diriku untuk menghadiri fanmeeting itu bukan?? Ku mohon, ya, ya, ya, kau mau bukan??" Tanya Mayu lagi dengan masih tetap melayangkan tatapan mata berbinar penuh memohon pada Sota.
Sota terdiam sesaat ditempatnya sebelum dirinya menghela nafas panjang dan menganggukan kepalanya merespon pertanyaan Mayu.
"Baiklah, baiklah aku akan menggantikan dirimu untuk mendatangi fanmeeting itu, May-chan."
Greb!
Tanpa menunggu lama Mayu langsung memeluk erat tubuh Sota sambil memekik senang, membuat mereka berdua kini kembali mejadi pusat perhatian.
"Kyaaa, terimakasih So-chan! Kau memang sahabat terbaik ku!" Ucap Mayu setelah dirinya melepaskan pelukan pada Sota dan kini melingkarkan sebelah tangannya untuk memeluk sebelah lengan Sota.
Sota yang lengannya dipeluk oleh Mayu pun hanya bisa berpasrah saja dan kini mereka berdua kembali melanjutkan langkah kaki mereka untuk meninggalkan halaman sekolah. Tanpa mereka sadari jika ada dua orang murid laki-laki yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua dari tempat yang berbeda.
Satu orang murid laki-laki bertubuh tinggi dengan berbalutkan kaus basket dan satu orang murid laki-laki lain dengan berbalutkan sergama sekolah dan memakai kacamata.
Masing-masing dari kedua murid laki-laki itu pun menghela nafas panjang melihat Mayu dan Sota yang sudah berjalan melewati pagar sekolah sambil bergumam pelan.
"Aku semakin meragukan jika hubungan diantara mereka berdua hanya sepasang sahabat saja."