Tok.. Tok.. Tok..
Sota yang sedang duduk bersandar pada kursi belajarnya sambil membaca manga BL pun menolehkan kepalanya kearah pintu kamar saat mendengar suara ketukan dari luar.
"So-chan, bisa kau keluar sebentar?"
Sota yang mendengar suara Shana dari luar kamarnya pun langsung menutup manga BL yang sedang dirinya baca dan beranjak dari duduknya untuk berjalan menghampiri pintu kamarnya.
"Ya, Oneechan. Tunggu sebentar." Ujar Sota sambil mengulurkan sebelah tangannya untuk membuka kunci pintu kamarnya dan membukanya.
Setelah membuka pintu kamarnya. Sota dapat melihat Shana yang sudah mengenakan pakaian tidur tengah berdiri di hadapannya sambil memakai kacamata baca yang biasa digunakan kakak perempuannya itu jika sedang bekerja di rumah.
"Ada apa Oneechan?" Tanya Sota sambil menatap kearah Shana yang terlihat memasang ekspresi sedikit tidak enak di wajahnya.
"Ah, maaf So-chan. Apa neechan sudah menganggu waktu belajar mu?" Jawab Shana yang kembali bertanya kepada Sota dengan nada tidak enak.
Sota yang mendengar nada bicara tidak enak Shana pun langsung menggelengkan kepalanya, karena memang saat ini dirinya tidak sedang belajar sama sekali. Atau lebih tepatnya, dirinya sudah selesai menyelesaikan tugasnya untuk di kumpulkan besok pagi.
"Tidak, neechan. Aku sudah selesai mengerjakan tugas sekolah ku. Ada apa neechan?" Jawab Sota yang kini kembali bertanya kepada Shana yang tengah menghela nafas lega.
"Syukurlah, neechan kira sudah menganggu waktu belajar mu saat ini." Jawab Shana sambil mendesah lega dan kembali di respon dengan gelengan kepala oleh Sota.
"Tidak, neechan. Ada apa neechan mencari ku?" Tanya Sota lagi yang kini membuat Shana terdiam sesaat di tempatnya. Tampak ragu untuk mengatakan tujuan kepada dirinya.
"Hmm, So-chan. Apa kau ingat dengan salah seorang rekan kerja ku bernama Rena-chan yang memiliki hobi sama seperti mu?" Tanya Shana membuat Sota terdiam sesaat di tempatnya untuk mengingat rekan kerja Shana yang cukup banyak, namun dirinya dapat mudah mengingat saat Shana mengatakan jika rekan kerjanya itu memiliki hobi yang sama seperti dirinya dan itu hanya satu orang yang dirinya ketahui memiliki hoby sama seperti dirinya.
"Hmm, apa itu Rena-san cosplayer?" Jawab Sota mencoba menebak ingatannya.
Shana yang mendengar tebakan Sota pun kembali menghela nafas lega, karena adiknya masih mengingat salah satu rekan kerjanya itu.
"Ah, syukurlah kau masih mengingatnya! Ayo sini ikut ke kamar ku! Rena-chan ingin berbicara dengan mu!" Ucap Shana yang tanpa menunggu lama lagi langsung mengulurkan sebelah tangannya untuk menarik tangan Sota menuju kamarnya.
Sota yang tangannya di Tarik oleh Shana begitu saja menuju kamar milik kakak perempuannya itu pun hanya bisa pasrah saja, hingga kini dirinya sudah berada di dalam kamar Shana dan dirinya dapat melihat laptop milik Shana berada diatas meja di tengah-tengah kamar kakak perempuannya itu.
"Sini, sini. Kau duduk disini. Aku akan berbicara sebentar pada Rena-chan." Ucap Shana yang langsung di balas dengan anggukan kepala oleh Sota.
Hana pun langsung mengarahkan laptop miliknya kearah dirinya, dimana di layar laptopnya itu terdapat seorang perempuan dengan menggunakan headphone berbentuk telinga kucing dan di belakang perempuan itu tertempel poster poster bergambarkan tokoh manga BL.
"Rena-chan, aku sudah memanggil So-chan. Kurasa kau bisa mengatakan apa yang ingin kau katakana tadi kepada adik ku ini. Mengingat kalian memiliki hobi yang sama." Ucap Shana pada perempuan yang berada di layar laptop dan bernama Rena.
'Benarkah So-kun ada di dekat mu? Syukurlah aku jadi bisa menyalurkan fantasi ku ini kepadanya.' Ucap Rena dengan nada begitu senang diseberang sana.
Sedangkan itu Shana yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Rena pun hanya terkekeh meringis dan langsung mengarahkan laptopnya pada Sota.
"So-chan, silahkan kau bicaralah pada Rena-chan. Aku akan memberikan headphone ku padamu." Ucap Shana sambil memberikan headphone miliknya pada Sota dan setelahnya dirinya pun berjalan menuju meja belajarnya, membiarkan adik laki-laki nya berbicara dengan salah satu rekan kerjanya yang merupakan seorang wibu dan fujoshi.
Sota yang sudah diberikan headphone oleh Shana pun langsung memakainya dan menyapa Rena yang berada diseberang sana.
"Halo, Rena-san." Sapa Sota yang di balas Rena dengan mengibas-ngibaskan sebelah tangannya di seberang sana.
'Kau tidak perlu bergitu formal padaku Sota-kun. Kau bisa memanggil ku Re-neechan saja.' Balas Rena diseberang sana dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Sota.
"Baiklah, Re-neechan. Apa ada yang ingin di bicarakan dengan ku?"
Shana yang mendengar Sota memanggil Rena dengan panggilan itu pun hampir saja terjungkal dari kursi belajarnya. Dirinya tidak menyangka jika rekan kerjanya itu akan menyuruh adik laki-laki nya untuk memanggilnya dengan panggilan itu.
'So-kun, apa kau masih memiliki hobi yang sama seperti terakhir kali kita bertemu?' Tanya Rena yang di balas Sota dengan menganggukan kepalanya.
"Ya, aku masih memiliki hoby yang sama seperti terakhir kita bertemu Re-neechan." Jawab Sota yang membuat Rena di seberang sana mengulaskan senyuman di wajahnya, atau lebih tepatnya dari sudut pandang Sota saat ini yang dirinya lihat adalah Rena yang sedang mengulaskan seringai diwajahnya. Seringai kotor yang biasa dirinya, Mayu dan Chisa ulaskan saat sedang memikirkan hal mengenai dunia BL.
'So-kun, apa kau memiliki teman laki-laki yang begitu dekat dengan mu saat ini?'
Sota terdiam sesaat di tempatnya, sebelum dirinya menganggukan kepala menjawab pertanyaan Rena.
"Ya, aku memiliki teman laki-laki di kelas ku."
'Apa kalian begitu sangat dekat?'
Lagi, Sota menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Rena.
"Hm, bisa dikatakan kami begitu dekat. Karena kami sudah satu tahun berada di kelas yang sama dan dia duduk di belakang baris meja ku."
Rena mengulaskan seringai diwajahnya.
'Apa yang sudah kalian lakukan bersama selama satu tahun ini, So-kun? Apa kalian ada pernah melakukan skin-ship begitu intens?'
Sota terdiam mencoba mengingat apa yang sudah dirinya lakukan dengan Minato selama mereka saling mengenal.
"Hmm, Minato-kun selalu merangkul bahu ku, lalu dirinya juga terkadang suka seenaknya saja memainkan rambut bagian depan ku, bersandar pada pundak ku dan juga membantu ku merapihkan buku di perpustakaan."
'Kyaaa, lalu apa lagi yang sudah kalian lakukan bersama selain itu di luar sekolah?' Tanya Rena sambil memekik tertahan.
Sota kembali terdiam sesaat, lalu langsung menggelengkan kepalanya saat mengingat jika dirinya hampir tidak pernah menghabiskan waktu bersama dengan Minato di luar jam sekolah.
"Tidak ada, kami hanya dekat di sekolah saja, selebihnya kami tidak pernah menghabiskan waktu bersama di luar sekolah."
Prok!
Diseberang sana Rena menepuk kedua tangannya seperti jawaban yang diberikan oleh Sota adalah jawaban yang sudah dirinya tunggu dan tebak.
'So-kun aku ingin kau membayangkan apa yang ku katakan setelah ini. Karena aku sedang melakukan survei untuk membuat manga BL baru ku dan kali ini bertema kan kisah romansa murid sekolah. Aku membutuhkan pandangan real dan juga reaksi real dari perasaan salah satu tokoh utama di mangaku ini.'
Sota dengan patuh menganggukan kepalanya dan begitu antusias mendengar apa yang dikatakan oleh Rena.
'Baik, kau bisa membayangkan ini dengan menggunakan teman laki-laki mu tadi jika kau tidak memiliki bayangan teman lain yang kau kenal.'
Lagi, Sota menganggukan kepalanya antusias menjawab perkataan Rena.
Rena tidak dapat menahan seringai diwajahnya melihat Sota yang begitu antusias dengan apa yang akan dirinya katakana selanjutnya.
'Baiklah So-kun, aku akan mulai sekarang.'