Chisa, Mayu, Sota dan Kaito yang berjalan bersisian menyusuri trotoar jalan memilih untuk terdiam satu sama lain. Sota yang berada di posisi paling pinggir memilih untuk memperhatikan lalu lintas jalan dalam diamnya, Kaito yang jiha berada di posisi paling pinggir memilih untuk memperhatikan setiap toko yang mereka lintasi dalam diam, sedangkan itu Chisa dan Mayu yang berada di tengah-tengah memilih saling diam karena mereka bingung ingin membicarakan perihal apa. Mereka sudah tidak menjadikan Sota dan Kaito sebagai objek, jadi mereka tidak memiliki rencana untuk membuat kedua laki-laki itu saling berbicara.
"Ekhm, So-chan. Belakangan ini aku jadi semakin sering melihat kau selalu pergi bersama dengan Minato-kun kemana pun." Ujar Mayu mencoba membuka topik pembicaraan, membuat Sota yang tadinya tengah memperhatikan lalu lintas jalan raya kini menolehkan kepala kearahnya.
"Yah. Setelah aku keluar dari rumah sakit dirinya jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama ku dari biasanya." Sahut Sota dengan nada sedikit sebal, namun itu membuat Chisa dan Mayu menahan pekikan gemas mereka.
"Mungkin karena dia menghkhawatirkan kondisi mu, Sota-kun." Ucap Chisa mencoba mengubah pemikiran Sota terhadap Minato.
Helaan nafas panjang pun Sota hembuskan. "Ya, aku tahu apa yang dirinya lakukan memilik maksud baik. Tapi jika dirinya terlalu berlebihan bukankah itu membuat mu menjadi sedikit merasa risih?"
Mayu dan Chisa saling melemparkan tatapan pada satu sama lain, lalu mengulaskan senyum cerah diwajah mereka.
"Tidak, menurut kami apa yang di lakukan oleh Minato-kun kepadamu tidaklah berlebihanvSo-chan. Itu adalah hal wajar yang di lakukan oleh seorang sahabat bukan?" Tanya Mayu meminta pendapat kepada Chisa.
"Ya, lagi pula apa yang kalian berdua lakukan terlihat begitu menggemaskan." Jawab Chisa dengan begitu riangnya dan disetujui oleh Mayu.
Sota yang mendengar dan melihat secara langsung perkataan serta ekspresi yang saat ini ditunjukan oleh Chisa dan Mayu langsung menghentikan kedua langkah kakinya dengan kedua matanya yang menyipit menatap Chisa dan Mayu penuh dengan curiga.
"Menggemaskan? Jangan bilang kalian menjadikan diriku dan Minato-kun sebagai objek fatasi kalian??" Tanya Sota dengan wajahnya yang sedikit bersemu merah.
Chisa dan Mayu yang melihat Sota bersemu pun tanpa menahan-nahan langsung memekik histeris, begitu gemas dengan ekspresi yang di tunjukan oleh Sota saat ini.
Sota yang mendengar pekikan histeris Mayu dan Chisa merasakan jika wajahnya semakin memanas.
"Hei, kalian! Sadarlah, saat ini kita sedang berada di tempat umum." Omel Sota dengan wajah yang sepuhnya bersemu merah.
Chisa dan Mayu pun kembali memekik gemas melihat Sota yang bersemu merah seperti ini. Bahkan Mayu sampai mengulurkan ponselnya untuk mengabadikan wajha bersemu Sota saat ini.
"Awh, aku jadi penasaran, kira-kira reaksi seperti apa yang akan di tunjukan oleh Minato-kun saat aku menujukan foto wajah bersemu ini, So-chan?" Ucap Mayu sambil menatap dengan sorot mata berbinar pada hasil jepretan fotonya.
Chisa yang merasa penasaran dengan hasil jepretan foto Mayu pun mengambil alih ponsel temannya itu untuk melihatnya secara langsung.
"Awh, kau sangat imut sekali Sota-kun! Kau memang imajinasi uke kami yang sesungguhnya! Kami akan selalu mendukung kisah asmara mu dengan siapapun itu yang terpenting kau akan hidup Bahagia!"
Mayu menganggukan kepalanya menyetujui apa yang dikatakan oleh Chisa.
"Benar apa yang di katakana Chi-chan tadi. Kami akan selalu mendukung kisah asmara mu dengan siapun itu!"
Sota merasakan wajahnya semakin memanas setelah mendengar perkataan Chisa dan Mayu.
"Hei, bukankah aku sudah mengatakan pada kalian jika aku menjadi seorang Fudanshi hanya sebagai hobi saja? Aku ini masih menyukai seorang perempuan." Ucap Sota dengan nada kesal dan kedua matanya yang menyipit.
Chisa yang mendegar perkataan Sota menaikan sebelah alisnya, menatap Sota dengan tatapan meragukan. "Benarkah itu kau masih tetap menyukai seorang perempuan?"
Dengan cepat Sota menganggukan kepalanya dan kini tatapan matanya berganti mengarah kepada Mayu.
"Jika kau tidak percaya perkataan ku, kau bisa bertanya langsung pada May-chan yang menjadi saksi diriku pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan."
Kedua bola mata Chisa membulat terkejut mendengar perkataan Sota. Dan kini Chisa menyipitkan kedua matanya menatap Mayu dengan tatapan tajam.
"Mayu-chan. Apa yang dikatakan oleh Sota-kun adalah benar? Jika dirinya pernah menjalin hubungan asmara dengan seorang perempuan?" Tanya Chisa mendesak Mayu yang tengah fokus memainkan ponselnya dengan seulas senyum cerah tercetak diwajahnya.
"Ah ya itu benar. Apa yang dikatakan So-chan tadi benar." Jawab Mayu yang semakin membuat Chisa membulatkan kedua matanya terkejut.
"Apa?? Kenapa kau tidak pernah mengatakan nya sejak awal Mayu-chan?? Kau juga Sota-kun, mengapa kau tidak pernah mengatakannya kepadaku jika kau pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan."
Helaan nafas panjang Sota hembuskan. "Tidak ada hal istemewa yang harus ku ceritakan dari hubungan yang sudah berlalu satu tahun lalu."
Chisa langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Tentu saja itu adalah hal yang istimewa, memiliki seseroang yang pernah menemani hari-hari mu. Mendengarkan keluh kesah mu dan semua cerita mu."
Mayu kini menaikan sebelah alisnya, menatap Sota dengan kedua mata yang menyipit. "Hei So-chan, bukan kah kau masih menjalin hubungan dengan Noa-chan sampai saat ini?"
Sota yang mendengar pertanyaan Mayu menaikan sebelah alisnya heran. "Tidak, aku sudah tidak menjalin hubungan lagi dengan nya. Sejak dirinya pergi memutuskan untuk melanjutkan Pendidikan di Australia. Namun terkadang kami masih saling berkomunikasi."
Mayu membulatkan kedua matanya terkejut. "Apa?? Itu sudah sejak satu tahun lalu?! Mengapa salah satu dari kalian tidak ada yang memberitahukan ku???"
Sebuah kerutan tercerak jelas di kening Sota. "Untuk apa kami memberitahukan banyak orang jika kami sudah mengakhiri hubungan kami?"
Mayu mencebikan bibirnya tidak senang. "Kau! Tidak tahukah kau, jika kau dan Noa-chan adalah couple terfavorit ku sepanjang masa. Mengapa kalian harus mengakhiri hubungan kalian?"
Chisa yang memperhatikan interaksi antara Muya dan Sota mengerutkan dahinya heran, tidak mengerti dengan maksud yang dikatakan oleh kedua temannya itu.
"Mau bagaimana lagi, Noa-chan yang bilang jika dirinya tidak bisa menjalani hubungan yang berjarak sangat jauh. Jadi yasudah seperti itu." Ucap Sota sambil menghela nafas panjang.
Chisa kini melipat kedua tangannya di depan dada, lalu melayangkan pertanyaan yang sedari tadi memenuhii kepalanya.
"Hei, jadi seperti apa sosok perempuan yang berhasil di kencani oleh Sota-kun?"
Mayu dan Sota kini menolehkan kepala mereka kearah Chisa.
"Seperti apa? Hmmm, dia sosok perempuan yang sangat imut, lembut dan anggun." Jawab Mayu mewakili Sota dan disetujui oleh sahabatnya itu.
"Lalu bagaimana pertemuan awal Sota-kun dengan mantan kekasihnya sampai mereka berhasil berkencan??" Tanya Chisa lagi yang membuat Mayu dan Sota saling bertatapan satu sama lain.
"Hmm, awal mula ya. Sepertinya saat kita tidak sengaja bertemu di toko buku dan tengah berada di rak buku bagian boys love seperti yang biasa selalu kita lakukan setelah pulang sekolah." Jawab Mayu kembali mewakili Sota, karena Sebagian hidup Sota sudah seperti Sebagian hidup dirinya. Ingatan dan kenangan yang di alami oleh Sota sudah pasti menjadi ingatan dan kenangan dirinya nya juga.
Sota menganggukan kepalanya membenarkan apa yang dikatakan oleh Mayu. "Ya, awal pertama pertemuan kami di toko buku yang biasa kita kunjungi setelah jam pulang sekolah. Dan ternyata kami memiliki hobi dan kesuakaan yang sama."
Mayu menganggukan kepalanya cepat. "Karena dirinya juga seorang Fujoshi jadi pembicaraan kami bertiga sangatlah sejalan. Dan yang terpenting ternyata rumah kami saling berdekatan dan kami juga berada di sekolah menengah pertama yang sama. Dengan seiringnya waktu seperti biasa, benih-benih cinta berkembang di hati mereka hingga suatu hari Noa-chan sendirilah yang langsung menyatakan perasaannya kepada So-chan."
Sota kembali merasakan hawa panas menjalar di wajahnya mendengar Mayu yang menceritakan kisah percintaan dirinya kepada Chisa.
"Waah, aku tidak menyangka jika perempuan itu duluan yang menyatakan perasaannya pada Sota-kun." Ucap Chisa yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Mayu.
"Aku juga awalnya tidak mempercayainya. Namun Noa-chan berkata padaku , itulah yang dinamakannya cinta. Jika diri mu memang tidak siap untuk merasakan kehilangan orang yang sangat berarti bagimu, maka kau sendirilah yang harus mengambil langkah awal terlebih dulu, membuat orang itu menjadi milikmu, sehingga tidak ada orang lain yang dapat merebutnya darimu."
Chisa diam terpaku mendengar perkataan Mayu. Dia sama sekali tidak menyangka jika ada seorang perempuan yang dapat mengatakan hal keren dan berkelas seperti itu.
Kini Mayu mengulaskan seringai kecil diwajahnya sambil menyipitkan kedua matanya menatap kearah Sota.
"Lalu sekarang, jika kau memang sudah tidak menjalin hubungan dengan Noa-chan. Mengapa kau tidak mencoba menjalin hubungan saja dengan Minato-kun? JIka Noa-chan kembali lagi kesini dan melihat kalian berdua berkencan, dirinya pasti akan sangat senang sekali."
Sota sontak langsung membulatkan kedua matanya dengan wajah yang kembali bersemu merah.
"Hei! Sudah ku katakan aku tidak tertarik menjalin hubungan dengannya!"
Mayu dan Chisa sontak langsung tergelak geli melihat reaksi yang saat ini ditunjukan oleh Sota.
Sedangkan itu Kaito yang sedari memperhatikan interaksi antara Mayu, Chisa dan Sota, tanpa ketiga orang sadari, dirinya tengah mengulaskan senyum kecil diwajahnya.