"Tarik ucapan mu tadi dan minta maaf padaku.. jika tidak.."
"Jika tidak apa ??" Lian berontak dengan sekuat tenaga, namun tangan kanan Zean justru lebih erat memegangi kedua tangan Lian di atas kepalanya.
"Jika tidak.. terpaksa malam ini Aku akan menghukum mu..!!" Zean membuka kancing jasnya satu persatu dengan tangan kirinya.
"Gila kamu Zean.. hanya karena masalah sepele kamu harus memperlakukan Aku seperti ini..!!"
"Ini bukan tentang Masalah sepele Mai.. Tapi soal harga diri, Jadi bagaimana..??" Setelah sukses memprotoli kancing jasnya, kini Zean sudah mulai membuka kancing di bagian kemejanya. Melihat bagian dada Zean yang akan semakin terekspos, gadis itu pun langsung menyerah. Apalagi ia sudah mulai tidak nyaman dengan sesuatu yang mengganjal dibagian bawahnya.
"Ok.. Ok.. Aku minta Maaf, Aku tadi cuma bercanda..!!" ungkap Lian dengan pelan.
"Apa..?? Aku tidak mendengarnya Mai.." Gadis itu melotot, ia hendak memaki Namun ia urungkan.. jika ia tidak menurut, mungkin malam ini hidupnya pasti bakal kelar. Apalagi kali ini Zean terlihat serius, semakin ia meronta justru tubuhnya semakin tidak nyaman.
"Sialan..!! Kenapa Zean harus seserius ini hanya karena Aku lebih memihak laki-laki itu, Aku kan hanya bercanda..!!" Gumamnya dalam hati.
"Ok Zean... please Aku minta Maaf, Tadi itu Aku cuma ingin ngerjain kamu aja.. Aku tidak serius. Tolong ya jangan apa-apain Aku..!!" Lian mulai melunak, mukanya sudah pucat pasih karena ketakutan.
"Hhmmmm.. bagaimana ya..!!!" Candanya.
"Ayolah Zean, Aku kan udah minta maaf..!!" Lian kembali memelas.
"Baiklah... kali ini Aku mau berbaik hati memaafkanmu.. tapi besok- besok jika masih saja membandingkan Aku dengan si brengsek itu, siap-siap saja.. Aku akan menikmati setiap inci tubuhmu ini..!!" Bisik Zean seraya meniup telinga Lian yang membuat gadis itu semakin bergidik takut. Zean pun langsung bangkit, namun belum sempat ia duduk Lian sudah mendorongnya hingga ia jatuh terjerembab ke kursi pengemudi yang posisinya masih terlentang seperti kasur mini.
"Rasain..!!" Maki Lian dengan sinis seraya bangkit dan merapikan penampilannya.
Sementara itu Zean yang masih terbaring di kursinya tertawa puas melihat tingkah Lian yang sepertinya sudah sangat kesal menahan emosi, Karena gemas ia kembali mengerjai gadis itu. Zean menarik pinggang Lian hingga tubuh gadis itu jatuh di dadanya..
BUUKKK !!! "Aaaahhh...!!" Gadis itu menjerit kaget dan..
"Awww...!!" Zean ikut teriak, tidak di sangka kepala Lian justru membentur bibirnya hingga berdarah karena tergigit gigi sendiri. Dan tiba-tiba..
Tok tok tok !! Seseorang telah mengetuk kaca pintu mobil Zean. Spontan Zean langsung menekan tombol pembuka kaca, padahal Lian saat itu masih berada diatasnya. Mungkin karena terkejut melihat bibir Zean yang berdarah akibat benturan kepalanya hingga membuat gadis itu seperti Linglung tidak menyadari bahwa polisi saat ini tengah memperhatikannya.
"Mai.. turun lah.. Ada pak polisi !!" Bisik Zean. Mendengar ucapan itu seketika Lian langsung bangkit dari posisinya, Ia nampak bingung melihat kedatangan polisi tersebut. Apalagi sepertinya polisi itu salah paham padanya, karena beliau menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum geli ketika melihat ke arahnya.
Bagaimana tidak.. Lihat saja keadaan Zean sekarang, kancing kemeja terbuka beberapa biji, bibirnya berdarah seperti tergigit ditambah posisinya tadi yang berada diatas tubuh laki-laki itu.
"Astaga Lian.. mampus kamu !! pasti polisi itu sudah berpikiran yang tidak-tidak..!!" Gerutunya membatin, ia langsung melotot pada Zean yang sedari tadi selalu mengelus bibirnya yang masih sedikit mengeluarkan darah.
"Ini semua gara-gara kamu..!! ngapain coba pake narik-narik segala !! Jadi gini kan.." Rutuknya seraya menyikut pinggang Zean.
"Bisa kalian keluar sebentar..!! Ayo.. sekalian keluarkan identitas kalian!!"
"Kamu dulu yang keluar..!!" Lian mendorongnya Zean untuk segera keluar.
"Ayo bareng..!!" Laki-laki itu menarik tangan Lian, ia kemudian menekan sebuah tombol untuk mengembalikan posisi kursi dan kaca mobil seperti semula.
Polisi itu langsung mengamati penampilan Zean dan Lian dari ujung kaki sampai ujung kepala, tatkala keduanya sudah keluar dari mobil dan berdiri dihadapan polisi tersebut.
"Kalian ini masih muda tapi kelakuannya sudah liar, kalian tidak lihat ini di jalan umum..!!"
"Maaf Pak.. pacar saya memang kadang suka kelepasan kalau sudah didalam mobil..!!" ucap Zean seraya menggandeng pinggang Lian.
"Iya kan Sayang..!!" imbuhnya lagi.
"Iihh Apaan sihh..!!" Lian Hendak berontak namun Zean kemudian membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu, hingga Lian pun dengan sangat terpaksa merubah sikapnya.
"Hhmmm.. iya Pak, Pacar saya soalnya hiperaktif sekali jadi saya juga kadang suka kewalahan.. iya kan sayang.. hahaha!!" Lian justru semakin memperkeruh keadaan, ia menepuk-nepuk pipi Zean dengan sangat keras sembari tertawa puas.
"Mampus kamu, emang enak..!! Nyari kesempatan saja..!!" Rutuk Lian dalam hati.
"Sayang.. jangan buka kartu dong.. kan jadi malu..!!" Kali ini Zean semakin berani mendekap tubuh Lian dengan erat bahkan mencium pipinya, Sontak gadis itu langsung melotot dan menyikut perut Zean. Namun dengan sigap laki-laki itu mampu menahan sikutan tangan Lian hingga gadis itu hanya bisa tersenyum meski dengan canggung.
"Ah sayang.. kamu ini nakal sekali, apa tidak malu dilihat pak polisi..!!" Dengan penuh kekesalan Lian mencubit pinggang Zean dengan kuat.
"Aww... sayang.. jangan gitu dong..!!" ucap Zean lagi dengan manja.
"Udah... udah.. kalian ngomong apa sih bikin saya pusing saja !! mana identitas kalian.. sini !!" Polisi itu sudah mulai terprovokasi, beliau terlihat canggung mendengar penuturan keduanya yang begitu sangat ambigu.
Lian hendak memberikan identitas nya namun dicegah oleh Zean,
"Cukup punya saya saja Pak..!!" ujar laki-laki itu seraya memberikan Id card nya.
"Memangnya kenapa.. bukankah kalian berdua juga.. Zeaneka Adiyaksa..??" Polisi itu terkejut.
"Anda Tuan muda keluarga Adiyaksa.. ?? Oohh.. maaf tuan muda Zean, saya telah lancang mengganggu kesenangan Anda. Silahkan lanjutkan lagi..!!"
"Anda tidak salah menyuruh kami melanjutkan kesenangan tadi..??" Zean terlihat sumringah.
"Oh tidak tuan muda, Maksud saya lanjutkan perjalanan tuan.. tidak baik berbuat seperti itu di jalan..!!"
"Heeyyy... Anda pikir kami tadi ngapain..?? jangan berpikiran yang tidak-tidak !! Justru tuan muda Anda ini yang kurang ajar..!!" Lian langsung menginjak kaki Zean dan masuk kedalam mobil.
"Aww... Dasar wanita tidak punya perasaan, tadi bibir sekarang kaki..!!" Zean kemudian ikut masuk kedalam mobil dengan kaki yang terpincang-pincang tanpa pamitan terlebih dahulu kepada sang polisi.
Melihat Tingkah keduanya demikian polisi itu langsung mengerti, bahwa sepertinya mereka memang tidak melakukan hal yang diluar batas kenormalan.
"Mungkin keduanya memang sedang salah paham.. Pasangan yang Aneh..!!" Pikirnya dengan geleng-geleng kepala.
Keesokan harinya..
"Maisie... serius semalem kalian terciduk polisi.. ??" Fredly terlihat buru-buru menghampiri Lian yang sedang menenggak air minum hingga membuat gadis itu menyemburkan minumannya kembali.
"Uncle..!! kebiasaan banget siihh kalo ngajakin ngomong suka ngedadak gini.. kaget tau !!" Protesnya sembari menaruh gelas di meja.
"Ya sorry.. Uncle penasaran aja, kenapa kalian bisa sampai kaya gitu..!!"
"Dapat info dari siapa..??" Gadis itu memincingkan sebelah matanya.
"Dari siapanya itu Tidak penting, sekarang katakan..!!! kamu... serius... sudah menyerahkan..." Laki-laki itu terbata-bata, sedang Lian langsung bersedekap tangan dengan sikap yang dingin.
"Menyerahkan Apa maksud Uncle..??"
"Keperaw*nanmu itu padanya ??" Lanjut sang Uncle seraya mengamati bagian Tubuh Lian dari atas sampe bawah.
"Stop berpikiran yang tidak-tidak..!!" Lian langsung menutup muka Fredly dengan kelima jari tangan kanannya seraya mendorongnya, sedang tangan kirinya menutupi bagian dada.
"Maisie... Kurang ajar kamu !!"
"Lagian Uncle kenapa bisa berpikiran sepicik itu..!! Aku tidak lemah seperti pacar paman si Diandra itu..!!"
"Kamu... Ya !!!" Fredly langsung merangkul bahu Lian dan pura-pura mencekik leher gadis itu dengan lengannya namun dengan sigap Lian memelintir tangan Fredly hingga laki-laki itu menjerit kesakitan.
"Aahhh Ok..Ok Mai.. lepaskan, Uncle hanya bercanda..!!" Lian pun melepaskan pegangannya.
"Aneh.. kenapa jika dengan Zean dan Kenan Aku tidak bisa serefleks ini..!!" Gumamnya dalam hati. Tiba-tiba Fredly mencekik tengkuk Lian dari belakang dan kemudian berlari..
"UNCLE..!!" Jeritnya seraya ikut berlari mengejar laki-laki itu hingga Keduanya terlibat kejar-kejaran.