Beberapa hari kemudian..
Kenza tengah serius mengotak-atik komputer di kamarnya, deretan angka yang berjejer sekilas mampu ia ingat. Kode angka-angka itu kemudian ia masukkan ke sebuah kotak password dan seketika muncul kembali deretan angka yang harus ia ingat, begitu seterusnya sampai ia berhasil masuk ke sebuah Akun yang ia cari.
Klik !! BERHASIL.. sebuah kata terpampang di layar komputernya.
"Yesss.. Mampus kau wanita iblis..!!" Kenza bersemangat, ia meregangkan ke sepuluh jarinya untuk mengumpulkan tenaga sebelum berpetualang menjelajahi Akun tersebut.
"Pantas saja sulit sekali di cari, jadi itu nama Asli dia..!!" Kenza kembali bergumam ketika membaca profil akun tersebut, namun matanya langsung melotot karena terkejut ketika ia melihat beberapa deretan foto lawas dan Video. Rasa tak percaya bergelayut di hatinya, ia kemudian memastikan lagi gambar tersebut dan memperbesarnya ternyata tidak salah lagi itu memang dia. Kenza kemudian masuk ke bagian memo di situ ada beberapa catatan yang di save, ia melihat tanggal teranyar yang tercantum di catatan itu baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya Akun itu sering digunakan pengguna untuk menulis keluh kesahnya.
Kenza terlihat sumringah dan tersenyum dengan menyeringai..
"Pantas saja tidak ada yang berhasil melacak Lian selama ini meski mereka tahu Lian di jual kepada seorang Nuna mucikari, karena mucikari di negara ini begitu banyak. Tapi Paman dengan mudahnya bisa lebih dulu tahu Lian ada di wanita itu. Ternyata... Pokonya Kali ini Aku harus berhasil.. Maaf paman Aku terpaksa melibatkan mu..!!"
Kenza kemudian menyambar mantel dan kunci mobilnya, ia langsung melesat menemui Seseorang.
* * *
Ruang Nuna Shaqie di rumah bordir..
Tok tok tok..
"Masuk..!!" Nuna Shaqie tengah serius mengamati pembukuan bulan ini, dari deretan nama yang terpampang Nama Maisie lah yang masih menjadi juara dalam pengumpulan pundi-pundi rupiah yang paling banyak.
"Maaf Nuna, Ada seorang laki-laki yang ingin bertemu dengan Nuna..!!"
Wanita itu langsung mengecek jadwalnya.
"Tapi Aku tidak ada jadwal ketemu klien jam segini..!! Siapa dia ??"
"Dia tidak mau menyebutkan namanya Nuna, tapi beliau bilang Anda akan menyesal jika tidak menemuinya..!!"
"Kurang ajar..!! Siapa orang itu yang berani menggertak saya !! Di mana dia sekarang..??"
"Di kamar VVIP nomor 207 Nuna..!!"
"Baiklah.. kamu boleh keluar !!"
Wanita itu kemudian bersiap ia merapikan penampilannya dan kemudian keluar menuju kamar yang dimaksud.
Nuna langsung membuka pintu kamar tanpa permisi, ia sudah tidak sabar melihat orang yang begitu berani menggertak nya. Ketika masuk ia melihat seorang laki-laki berdiri di dekat jendela seraya memandangi pemandangan luar.
Mendengar pintu kamar terbuka laki-laki itu langsung membalikkan badan,
"Shakira...!!" Panggilnya lembut.
"James..??" Wanita itu terlihat shock, Tuan James menghampiri Nuna Shaqie dengan tatapan yang begitu sendu.
Sejujurnya tuan James sudah ingin melupakan wanita itu, meski dari jarak jauh ia masih memantau pergerakannya namun Tuan James sama sekali tidak berani menemuinya.
Ia kemudian teringat Malam sebelum dirinya menemui Nuna Shaqie sekarang, yakni Malam kemarin. Kenza menemui tuan James di rumahnya, Pemuda itu sudah tahu tentang hubungannya dulu dengan Sang Nuna. Kenza dengan memelas memintanya untuk bernegosiasi dengan Nuna Shaqie perihal Berlian, Jika tidak.. Kenza mengancam akan memberitahukan rahasia itu pada putrinya.
"Aku mohon paman.. hanya itu jalan satu-satunya, Lihat ini..!!" Kenza memberikan screenshot catatan Nuna Shaqie di Akun medianya, Laki-laki itu pun membacanya.
"Catatan itu baru di save beberapa hari yang lalu, Aku yakin Kalian berdua masih saling mencintai..!!" Pemuda itu kembali meyakinkan. Tuan James tersenyum melihat usaha Kenza, beliau salah telah meremehkan anak muda itu. Pantas saja putrinya sangat mengaguminya, Kenza tidak hanya Genius namun ia juga seorang yang Cerdik yang bahkan mampu memikat siapapun hanya dengan kata-katanya.
Akhirnya harus beliau akui bahwa saat ini setelah melihat langsung wanita itu, ia memang sangat merindukannya.
"Apa kabar..??" Tanyanya.
"Untuk apa kamu mencari ku ?? kita berdua sudah tidak ada urusan lagi!!" Ujarnya mengalihkan pembicaraan dengan ketus seraya membuang muka.
"Kamu masih seperti dulu Kira..!!" Laki-laki itu masih berucap lembut, ia masih memanggil wanita itu dengan panggilan sayangnya Kira. Sedang wanita itu dulu memanggilnya Jemi sebagai panggilan sayangnya.
"Aku sudah tidak ada waktu untuk mendengarkan ocehan mu itu, sekarang silahkan Anda pergi dari sini !!" Nuna Shaqie langsung membalikkan badan ingin keluar, ternyata bukan hanya tidak mau memanggilnya dengan sebutan Jemi bahkan wanita itu pun seperti tidak ingin melihat wajahnya lagi.
"Apa kamu masih marah padaku..??" Spontan wanita itu menghentikan langkahnya dan kembali menghadap laki-laki tersebut.
"Siapa yang tidak marah jika diperlakukan seperti binatang James..!! kamu dan keluarga mu...." Wanita itu terlihat geram, ia menunjuk laki-laki itu dengan penuh emosi. Namun ia justru tidak melanjutkan perkataannya lagi, Bahkan ia juga ingin segera pergi dari hadapan tuan James.
"Kira... Aku minta maaf..!!" Kali ini tuan James dengan berani menarik lengan wanita itu.
"Lepaskan..!! Semenjak orang tuamu menghinaku Aku sudah memutuskan dalam hidupku bahwa Aku tidak pernah mengenal laki-laki bedebah seperti mu..!! Kamu brengsek James, kamu tidak hanya menghancurkan hidupku tapi kamu juga telah membunuh darah daging mu sendiri..!!" Wanita itu semakin histeris ia menangis dengan penuh kelukaan, kini hilang sudah kesombongan yang selama ini ia perlihatkan. Perkataan Maaf Tuan James justru memancing Nuna Shaqie meluapkan semua penderitaannya dulu, ia pun harus kembali teringat dengan kisah hidupnya yang menyakitkan.
25 Tahun yang lalu..
"Jemi.. Aku hamil.." Nuna Shaqie menyerahkan hasil tesnya kepada Tuan James dengan airmata yang berderai. Laki-laki itu sedikit shock, namun bagaimana pun itu bukankah ia harus bahagia.
"Tenang Kira.. Aku akan bertanggung jawab, bukankah kita saling mencintai harusnya kamu bahagia." Laki-laki itu kemudian memeluk kekasihnya.
"Yah Aku bahagia jem..!!"
Tuan James dan Nuna Shaqie sudah menjalin hubungan sekitar Lima tahunan, keduanya bertemu di kampus. Bukan sesama pelajar, namun di kampus itu Nuna Shaqie sebagai pelayan. Ia membantu orang tuanya yang berjualan di kantin kampus tersebut.
Lima tahun menjalin hubungan bukan waktu yang sebentar, hingga wajar jika keduanya masih belum bisa melupakan cinta masing-masing. Apalagi Nuna Shaqie menemani Tuan James mulai dari nol, meski laki-laki itu seorang yang kaya raya namun ia tidak pernah mengandalkan orang tuanya.
Kepribadiannya yang baik, berwibawa dan tidak memandang status dalam berteman, menjadikan Nuna Shaqie sangat mencintai laki-laki itu. Karena ia sendiri pun berasal dari keluarga yang miskin. Meski orang tuanya menentang hubungan mereka, namun Nuna Shaqie tetap mempertahankannya.
Suatu ketika disebuah restauran mewah ruang VVIP..
"Daddy, Mommy kenalkan ini Shakira... Dia Calon istri James.." Nuna Shaqie diperkenalkan oleh Tuan James pada keluarganya. Respon kedua orangtuanya itu ternyata diluar ekspektasi pasangan tersebut.
"Kamu sedang tidak bercanda kan James..?? Ayolah ini tidak lucu" Sang Daddy sangat berterus terang, padahal saat itu Nuna Shaqie sudah mengulurkan tangannya untuk menyalami orang tua itu. Beliau pun hanya bisa menunduk menahan malu.
"Tidak Dad.. Kami saling mencintai dan kami akan segera menikah. Apalagi Kira sekarang sedang mengandung Cucu kalian..!!"
"What's..?? You crazy James..??" laki-laki tua itu meradang. Namun sang istri yang sedari tadi diam saja kali ini ikut bicara, ia menepuk-nepuk tangan sang Suami.
"Dad.. it's Ok..!! Kasihan Kira, tidak ada salahnya kita setujui mereka.." Meski mulutnya berkata begitu, namun mata wanita itu tidak menunjukkan keramahan sama sekali. Ia menatap Nuna Shaqie seperti ingin memangsanya.
"James.. kapan kalian akan melangsungkan pernikahan..??" Seperti mencari muka wanita itu berpura-pura baik kepada sang Anak tiri.
"Thanks Mom..!! ini juga tujuan kami mengajak kalian makan malam, karena James ingin mengenalkan Kira sekaligus ingin membahas tentang pernikahan kami."
Mereka kemudian makan malam dengan tenang, di sela obrolannya sesekali mereka membahas mengenai persiapan pernikahan keduanya.
"Besok Mommy akan ajak Kira ke butik untuk fitting baju.. bagaimana James ??" Tuan James langsung menoleh ke arah Nuna Shaqie.
"Bagaimana Sayang..??" Tanyanya, sedang Nuna Shaqie hanya mengangguk dengan malu-malu. Dari luar perbincangan mereka nampak sangat begitu harmonis bahkan wanita tua itu seperti Sangat mendukung pernikahan mereka tapi ternyata dibalik itu semua ada rencana yang sudah ia susun.
Keesokan harinya..
"Kira.. kamu tunggu sebentar di sini, Tante akan menghubungi keponakan Tante dulu kebetulan ia juga ingin belanja di sini."
"Baiklah Tante..!!"