Chapter 27 - DIJEBAK

Wanita tua itu kemudian masuk kedalam butik tanpa mengajak Nuna Shaqie. Seperti orang bodoh, gadis itu menunggu sang calon mertua memanggilnya namun Hampir satu jam tidak ada yang menyuruhnya masuk. Dengan sangat terpaksa Nuna Shaqie memberanikan diri untuk masuk kedalam butik tersebut.

"Maaf.. Anda mau kemana..?? di sini yang tidak berkepentingan dilarang masuk.." Seorang laki-laki yang diduga sebagai Penjaga keamanan butik itu langsung mencegatnya.

"Maaf tuan saya ingin masuk.. tadi calon mertua saya masuk ke dalam.!!"

"Calon mertua..??" Penjaga itu ragu, ia mengamati penampilan Nuna Shaqie dari atas sampai bawah.

"Siapa Calon mertua Anda Nona ??"

"Nyonya Wiliam Arthur tuan..!!" Sontak laki-laki itu tertawa.

"Anda bercanda Nona..!! Nyonya Wiliam memang sekarang sedang fitting baju pengantin untuk calon menantunya, tapi..." Sang Penjaga menghentikan ucapannya.

"Sebentar.. Anda tunggu di sini, Saya akan mengkonfirmasinya terlebih dahulu !!" Meski tidak percaya namun penjaga itu tetap masuk ke dalam butik.

Tidak berapa lama kemudian laki-laki itu keluar,

"Sudah Saya duga, Anda hanya mengaku-ngaku saja. Nyonya Wiliam memang ada di dalam, Tapi calon menantunya juga sudah ada bersamanya.. Anda kalo ingin berkhayal jangan yang tinggi-tinggi huh..!!" Nuna Shaqie langsung shock.

"Tidak mungkin, Saya calon menantunya Nyonya Wiliam.. tuan.. tadi beliau berpesan supaya Saya menunggunya di sini. Tapi sudah satu jam beliau masih belum menyuruh saya masuk.."

"Berhenti mengada-ada.. Gembel seperti Anda tidak pantas berada di tempat ini. Sana pergi..!!" Laki-laki itu mendorong Nuna Shaqie hingga terjatuh, Meski tidak begitu keras namun Tangannya sedikit terkilir karena menahan berat badannya

"Aww.." Nuna Shaqie memegangi tangannya yang sakit, ia mencoba menahan supaya tidak terjadi apa-apa pada kandungannya yang masih berusia sekitar 6 Minggu itu.

"Ada apa ini.. ??" Nyonya Wiliam keluar bersama seorang gadis cantik, Melihat kedatangan wanita tua itu Nuna Shaqie langsung bangkit menghampiri keduanya.

"Tante.. syukur lah Tante keluar, Maaf Kira tadi menunggu Tante lama jadi ingin memaksa masuk. Tapi penjaga itu tidak mengizinkannya..!!" Ujar Nuna Shaqie seraya memegangi lengan wanita itu. Namun diluar dugaan Nyonya Wiliam justru tidak mengakui kenal dengannya, ia menampik tangan sang Nuna bahkan membersihkan lengan yang sudah disentuh oleh gadis itu.

"Siapa kamu..?? Berani-beraninya menyentuhku..!!" Wanita tua itu membuang muka dengan sangat angkuh.

"Tante..!!" Nuna Shaqie begitu terpukul mendengar ucapan nyonya Wiliam, Airmatanya langsung mengalir dengan sangat deras.

"Maaf Nyonya, Saya sudah berusaha mengusirnya, namun gadis ini masih bersikeras dan tidak mau pergi dari tempat ini.. Apa perlu saya laporkan keamanan yang lain ??"

"Tidak perlu.. biar saya saja yang mengurusnya..!!"

"Tante kalo begitu Alena pamit dulu..!!" Gadis yang keluar bersama nyonya Wiliam itu buka suara.

"Ohh baiklah sayang.. hati-hati di jalan..!!" Sikap Nyonya Wiliam begitu sangat lembut, berbeda ketika bicara dengan Nuna Shaqie. Keduanya berpelukan dan saling mencium pipi kanan kiri, gadis itu pun pergi.

"Kamu ikut Saya...!!" Wanita tua itu langsung menunjuk ke arah Nuna, Meski ragu Nuna Shaqie tetap mengikutinya.

Sesampainya didalam mobil,

"Kira.. maafkan Sikap Tante ya tadi.. Tante terpaksa, Kamu kan tahu sendiri kami dari keluarga terhormat !! Tidak mungkin membawa kamu masuk ditempat seperti itu.." Wanita tua itu menepuk-nepuk tangan Nuna Shaqie dengan pelan.

"Tante...!!" Nuna Shaqie hanya memandanginya dengan nanar, kenapa wanita tua itu mengubah sikapnya lagi.

"Tante tahu kamu pasti sakit hati, tapi Tante benar-benar minta maaf..!!" Bujuknya lagi, Nuna Shaqie masih terdiam.

"Sayang.. tadi kamu tahu siapa wanita itu ?? dia adalah Alena, calon tunangan James yang dijodohkan oleh Daddy. Apa James tidak pernah cerita ??" Nuna hanya menggelengkan kepalanya, ia nampak shock mendengar penuturan Wanita tua itu sedang Airmatanya harus kembali menganak sungai.

"Itu sebabnya Tante berbuat demikian, sedang jika harus jujur Alena pasti akan melaporkan pada orang tuanya dan bisnis Daddy James akan terancam. Untuk saat ini Tante mohon Kira harus mengerti, kami akan membatalkan pertunangan itu pelan-pelan."

"Tante yakin..??" Nuna ingin meyakinkan.

"Iya sayang, apalagi sepertinya James lebih mencintaimu daripada Alena. Tapi Tante mohon, kejadian ini jangan sampai James tahu. Tante tidak mau kalau kalian salah paham.. Cukup kita berdua saja yang mengatur semuanya. Oke..?!!" Nuna Shaqie percaya begitu saja, sedang wanita itu langsung tersenyum licik.

"Oh iya.. ini Gambar gaun yang tadi Tante pesankan untuk mu..!!"

"Tante sudah memesan gaun untuk kira ??" Nuna Shaqie kembali terkejut, ia hapus airmata nya dan dengan begitu antusias melihat gambar yang disodorkan Nyonya Wiliam.

"Tentu saja.. kamu kan calon menantu Tante yang sebenarnya..!! Bagaimana.. Kamu suka..??" Nyonya Wiliam membual.

"Ya Tante, Kira suka sekali.. ini terlalu indah Tante..!!" Melihat dari gambarnya saja Nuna Shaqie sudah begitu sangat terpesona.

"Besok Gaun itu sudah bisa kamu coba, tapi bukan di butik itu..!!"

"Maksud Tante ??"

"Kamu bisa langsung datang di tempat pembuatannya. Ini Alamatnya.. kamu tahu ??" Nyonya Wiliam menyodorkan secarik kertas yang berisikan alamat, Setelah membaca alamat itu Nuna Shaqie pun mengiyakan.

"Tahu Tante.. besok Kira pasti datang, tapi apa boleh bersama Jemi..??"

"Jemi..??" Wanita tua itu bingung.

"Oh .. maksud Kira, James Tan..!!" Ujarnya malu-malu.

"Oh.. Tentu, malah bersama Tante juga. Nanti kamu duluan saja berangkatnya nanti Tante dan James nyusul, Kita ketemu di sana ya..!!"

"Terimakasih Tante.. Anda begitu baik..!!" Nuna Shaqie nampak begitu bahagia.

Disisi lain..

"James.. sebenarnya Daddy kecewa kenapa kamu harus permalukan Keluarga kita seperti ini, Pertunangan mu dengan Alena sudah ditentukan.. Mau ditaruh di mana Muka Daddy..!!"

"Maaf Dad, dari pertama James sudah menolak perjodohan itu..!!"

"Tapi bukankah kalian begitu dekat..!!"

"Yah.. tapi James hanya menganggap Alena sebagai teman, tidak lebih.."

"Apapun itu, setidaknya kalian berdua memang sudah cocok.."

"Dad... kita sudah sepakat untuk membahas pernikahan James dengan Shakira, bukankah semalam Mommy sudah setuju..!!"

"Baiklah.. Daddy minta Maaf..!!" Tidak ingin memperkeruh suasana Laki-laki tua itupun mengalah.

Keesokan harinya..

"James kemarin Mommy sudah melihat Gambar Gaun yang di pilih Shakira, ternyata seleranya tinggi juga..!!" Nyonya Wiliam Membuka percakapannya pagi itu di meja makan, Mereka sekeluarga sedang sarapan.

"Gambar..?? bukankah masih banyak pilihan yang sudah selesai dijahit..??" James tidak percaya.

"Yah.. tapi Mommy pikir tidak ada yang begitu cocok, bahkan Kira pun berpikiran seperti itu.. Makanya kita berdua lihat yang di katalog."

"Lalu..??" Tuan Arthur ikut bersuara.

"Ternyata Shakira suka Dad, jadi besok kita berdua harus balik lagi. Tapi untuk yang Gaun itu lokasinya berbeda.. Kamu nanti nyusul bareng Mommy ya James." Nyonya Wiliam menjelaskan seolah-olah Nuna Shaqie ikut fitting juga.

"Kenapa tidak sekalian bareng sama Kira juga Mom..?? Biar James jemput..!!"

"Terlalu buang waktu James, jika kita menjemput Shakira dulu yang ada kelamaan di jalan. Ayolah.. pernikahan kalian kan sudah seminggu lagi, tidak baik jika harus sering kelamaan berdua..!!" Laki-laki itu hanya tersenyum malu.

"Baiklah.. James mengerti..!! jam berapa kita berangkat Mom..??"

"Tengah hari saja sekalian kita makan siang, Mommy juga sudah memberi tahu Shakira untuk datang jam segitu..!!"

"Baiklah Mom, terimakasih karena sudah repot-repot mengurus pernikahan kami.."

"No problem sayang..!!" Wanita tua itu menatap sang suami dengan senyum penuh kelicikan, Laki-laki tua itu pun membalasnya tanda mengerti.

Siang harinya sekitar pukul 12:15 Nuna Shaqie sudah sampai ditempat yang sudah ditentukan kemarin, namun ia bingung karena tempat tersebut terlihat sepi. Dengan sedikit memberanikan diri Nuna Shaqie mengetuk pintu toko tersebut..

"Permisi.. apa ada orang didalam..??"

"Yah... Anda mencari siapa ??" Seorang wanita keluar dari toko tersebut.

"Saya..."

"Oh.. utusannya Nyonya Wiliam ya untuk fitting Gaun pengantin ??" tebak wanita itu, memotong perkataan Nuna.

"Saya.. Calon pengantinnya..!!" Nuna Shaqie sedikit merengut.

"Oh.. Mari masuk !! silahkan tunggu disana..!!" wanita itu menunjuk sebuah sofa yang berada disudut ruangan, sikapnya tidak begitu ramah.

"Ikan sudah memakan umpannya Nyonya..". Wanita itu menghubungi sang majikan ketika Nuna Shaqie sudah berada didalam toko tersebut. Entah apa yang di ucapkan Nyonya disebrang telepon itu namun yang pasti setelah mengakhiri panggilan telepon tersebut, wanita itu langsung keluar dari pintu belakang toko.

Dan tak berapa lama kemudian seorang laki-laki bertubuh besar masuk kedalam toko dan langsung mengunci pintu toko tersebut, Ia menghampiri Nuna Shaqie dengan tatapan beringas.

"Maaf Anda siapa.. kenapa pintunya di kunci ??" Nuna Shaqie langsung panik, ia sangat ketakutan Apalagi perangai laki-laki itu sangat membuat Nuna Shaqie risih. Tanpa memperdulikan pertanyaannya laki-laki tersebut tetap menghampiri sang Nuna.

"Anda mau apa ?? jangan dekati saya..." gadis itu langsung mundur.

"Jangan takut, Saya berjanji tidak akan main kasar.. Saya akan melakukannya dengan pelan !!"

"Apa maksud Anda..?? jangan main-main tuan."

"Tidak usah sok jual.. bukankah kamu ke sini karena ingin melayani ku kan ??"

"Tidak.. jangan tuan.. Aahhh..!!" Nuna Shaqie ingin berusaha lari namun rambutnya langsung dijambak.

"Kamu mau lari kemana Hha ?? Kamu pikir kamu bisa lari dari tempat ini. Ayolah..!!" Laki-laki itu mendekap tubuh Nuna Shaqie dengan sangat kasar.

"Tidak tuan Aku mohon.. Aahh !!" Tiba-tiba laki-laki itu membius Nuna hingga tak sadarkan diri.