Chapter 29 - KEJAM

"Tidak mengenal ku..?? kamu tega sayang, tadi kita sudah melakukannya atas dasar suka sama suka.. Bahkan kamu juga menikmatinya.. kamu.."

"DIIIAAMM..!!" Bentak tuan James memotong perkataan laki-laki asing tersebut, ia sudah tidak kuasa mendengar perdebatan keduanya yang begitu sangat menyakiti perasaannya.

"Kamu... berhenti berdebat tentang perbuatan bejatmu itu, Aku hanya ingin bicara dengannya..!! Imbuhnya lagi menunjuk laki-laki itu seraya menatap Wajah Nuna Shaqie yang sudah bersimbah airmata, Dengan menarik nafas panjang tuan James kembali berkata.

"Maaf Kira.. Aku.. Aku... akan membatalkan pernikahan kita." Ucapnya Lirih, meski begitu terluka namun ia tidak bisa berkata kasar pada calon istrinya itu Karena sungguh Tuan James benar-benar sangat mencintainya. Ia kemudian hendak pergi dari tempat tersebut, sedang Airmatanya sudah ingin keluar namun ia tahan. Ia sudah tidak sanggup melihat orang yang sangat ia cintai itu telah mengkhianatinya.

"Tidak Jemi.. Aku mohon..!!" Nuna Shaqie terisak, dengan masih berbalut selimut ia mengejar Tuan James. Namun dengan sangat kejamnya Alena menginjak selimut itu hingga Nuna Shaqie terjatuh, Tuan James menoleh ia pun langsung menghampiri kekasihnya itu dan membangunkannya.

"Kira.. kamu tidak apa-apa..??" Laki-laki itu nampak khawatir, namun ia langsung melepaskan pegangannya pada Nuna Shaqie ketika kembali melihat Kiss Mark pada tubuh gadis itu.

"Maaf Aku harus pergi..!!" pamitnya seraya hendak membalikkan badan.

"Tidak Jemi.. Aku mohon !! dengarkan penjelasan ku dulu." Nuna Shaqie kembali terduduk seraya memelas memegangi kaki kekasihnya itu supaya tidak pergi meninggalkannya. Kali ini Airmata Tuan James kembali berontak dan sudah tidak bisa ia sembunyikan lagi. Laki-laki itu pun ikut terduduk, ia mengusap air mata kekasihnya tersebut.

"Kira.. Aku sangat mencintai mu, Aku bisa saja memaafkan mu.. tapi.. sungguh hatiku begitu sakit melihat mu seperti ini. Tidak ada laki-laki manapun yang bisa memaafkan Wanitanya tidur dengan laki-laki lain.." Tuan James ikut menangis.

"Tidak Jemi.. Demi Tuhan Aku tidak melakukan semua itu.." Dengan begitu panik Nuna Shaqie ikut memegangi kedua tangan Tuan James yang masih memegangi kedua pipinya, ia menggeleng-gelengkan kepalanya sebagai permohonannya agar Tuan James menarik kata-katanya lagi. Sedang airmata terus menghiasi wajahnya yang sudah terlihat pucat karena kelelahan.

"Kamu pikir kami percaya Hhaa...!!" Nyonya Wiliam mendorong Nuna Shaqie supaya menjauh dari tuan James.

"Mommy lepaskan Kira...!!" Bentaknya.

"James...!!" Nyonya Wiliam meradang.

"Kamu tidak bermaksud memaafkannya kan.. dimana harga dirimu sebagai laki-laki..!!"

Tuan James hanya menunduk.

"Jemi.. Aku mohon percayalah padaku.. Aku tidak bohong.. Demi calon anak kita !!" Nuna Shaqie kembali merangkak memeganginya.

"Singkirkan tangan kotor mu itu dari tangan anakku..!!" Wanita tua itu menarik tangan Nuna Shaqie dan kembali mendorongnya.

"Mommy.. jangan sakiti Kira, kasihan dia !!"

"Dia tidak pantas dikasihani James, ingat.. dia sudah mengkhianati mu..!!" Lagi-lagi Nyonya Wiliam mempengaruhi otak Anak tirinya lagi.

Tuan James nampak menghela nafas panjang dan begitu tertekan, ia hanya membuang muka dari tatapan nanar kekasihnya. Sedang Nuna Shaqie masih menggeleng-gelengkan kepalanya seraya memohon dengan terisak, gadis itu terlihat begitu menyedihkan. Selain penampilannya yang sangat memalukan ia pun harus diperlakukan seperti itu oleh calon mertuanya. Apalagi saat ini ada Alena juga, meski tidak ikut bicara namun tatapan matanya seakan mampu membunuhnya beberapa kali.

"Sekali lagi maaf Kira, Aku harus mempertimbangkannya lagi. Kamu pulang lah dulu, kita bicarakan ini lagi nanti..!!" Dengan berat hati Tuan James meninggalkan Nuna Shaqie ditempat itu, hatinya sudah diliputi dengan penuh kekecewaan.

"Jemi... Aku mohon.. Jem.. percaya padaku.. Aku mohon jem..!!" Nuna Shaqie memohon untuk yang kesekian kalinya, namun tuan James tetap melangkahkan kaki dan pergi.

"Sekarang kamu dengar !!" Dengan kejam Wanita tua itu menjambak rambut Nuna Shaqie, sedang gadis itu hanya terisak seraya ikut memegangi rambutnya.

"Jangan berani-berani lagi mendekati Anakku James, karena mulai hari ini Alena sudah resmi menjadi Calon menantu keluarga Arthur..!!" Imbuhnya lagi sembari melepaskan jambakan tangannya dengan dorongan.

"Aku tahu dari kemarin Tante hanya pura-pura baik padaku, karena Tante tidak setuju Aku menikah dengan James. Aku sadar aku hanya orang miskin.. Tapi.. Apa Tante harus memperlakukan Aku sekejam ini seperti binatang..??" Kali ini Nuna Shaqie berani memarahi wanita tua itu, tatapannya seperti ingin membunuh.

"Kamu berani melotot padaku seperti itu..?? Kurang ajar..!!" Nyonya Wiliam ingin menampar Nuna Shaqie namun dengan sigap ia menangkis tangan wanita tua itu dan memelintirnya.

"Aww .. kurang ajar kamu wanita jalang..!! Jefri pegangi dia..??" sebelum Jefri bertindak, Nuna Shaqie sudah lebih dulu mendorong wanita itu hingga terjatuh. Ketika melihat Nuna Shaqie sudah dipegangi laki-laki yang bernama Jefri itu dengan sangat bernafsu Nyonya Wiliam langsung menampar wajah Nuna Shaqie beberapa kali sampai kedua sudut mulutnya berdarah, barulah ia berhenti.

"Kenapa Tante Tidak langsung membunuhku saja HHAA... ??"

"Itu sudah pasti, tapi sebelum itu.." Wanita itu melirik Jefri.

"Silahkan kamu nikmati tubuh wanita ini..!!"

Lanjutnya lagi.

"Tante.. Aku mohon jangan perlakukan aku seperti ini..!!"

"Sudah Terlambat...!! Jika saja kemarin ketika di restauran itu kamu masih mau mengalah untuk pergi ketika Daddy berdebat dengan James, mungkin hidupmu tidak akan sehina ini..!!" Ujar wanita itu seraya mencengkram dagu Nuna Shaqie dengan kuat dan kemudian melepaskannya dengan kasar.

"Ayo sayang kita pulang..!!" Alena hanya mengangguk, keduanya pun keluar dari tempat itu.

"Dasar wanita iblis.. tidak punya hati, Aku bersumpah akan membunuhmu.. Lepaskan .. lepaskan Aku..!!"

"Ayolah Sayang.. lebih baik kita senang-senang..!!" Laki-laki itu langsung membopong Nuna Shaqie dan kemudian melemparkannya di sofa.

"Tidak... Jangan sentuh Aku.. TIDAAAKKK !!"

"Maaf Kira... Saat peristiwa itu aku berusaha mencari mu namun Mommy bilang kamu sudah pindah..!!" Suara tuan James menyadarkan Nuna Shaqie tentang masa lalunya.

"Dan kamu percaya begitu saja.. Hha?? Kamu mau tahu apa yang telah dilakukan wanita keparat itu setelah kalian pergi..?? Dia membuangku di suatu tempat yang tidak Aku kenal sama sekali bahkan.." Nuna Shaqie mengatur nafasnya sejenak, ia menatap wajah tuan James dengan memelas.

"Bahkan dengan bersimbah darah..!!" Lanjutnya lagi dengan nada tinggi.

"Laki-laki brengsek itu memperlakukanku seperti binatang James dan janinku.. janinku sudah tidak ada.. hiks hiks..!!" Nuna Shaqie kembali histeris, ia menangis dengan penuh kelukaan mengenang nasibnya dulu. Ia pun bersimpuh dan terduduk di lantai, ia sudah tidak sanggup menopang berat tubuhnya yang bergetar hebat karena mengingat peristiwa tersebut.

Gambaran memory itu masih tersimpan jelas di otaknya, ia yang hanya berbalut selimut dan bersimbah darah harus di lemparkan ke sebuah tumpukan sampah di daerah terpencil dan berbau busuk. Bersimbah darah karena ia telah mengalami keguguran, bukannya di bawa ke rumah sakit namun dengan kejamnya wanita tua itu justru membuangnya di tempat sampah.

Hal demikian yang menjadikan dirinya benci dengan wanita cantik meski Nuna Shaqie sendiri juga cantik, hingga ia sekarang gemar mengoleksi wanita cantik untuk dijadikan wanita penghibur sebagai pelampiasan balas dendamnya dulu. Tuan James bukannya tidak tahu, justru dia sudah tahu semuanya karena beliau adalah seorang detektif yang handal.

Beliau juga tahu istrinya Alena dan Ibu tirinya telah dibunuh oleh mantan kekasihnya itu, namun ia tidak pernah dendam karena Tuan James mengerti bahkan sangat memahami penderitaan yang telah di alaminya. Jika ada orang yang lebih mengetahuinya isi hati Nuna Shaqie itu tidak lain adalah tuan James, bahkan ia lebih memahaminya dari Nuna Shaqie sendiri.

Tuan James ikut terduduk, ia mengusap kepala Nuna Shaqie dengan begitu lembut. Seperti masa lalunya dulu, ia mengusap air mata itu dengan kedua tangannya.

"Maaf kan Aku Kira.. Kamu sudah sangat menderita karena ku..!!" Hanya kata Maaf yang bisa ia lontarkan dari mulutnya itu, karena tuan James memang benar-benar merasa bersalah dan ikut bertanggung jawab dengan penderitaannya. Sontak Nuna Shaqie langsung memeluk tuan James, tangisnya kembali pecah dalam dekapan laki-laki itu. Sesungguhnya ia tidak pernah membenci tuan James, karena dari dulu ia tahu tuan James selalu mencarinya.

Namun karena ia terlalu dendam pada keluarga tersebut hingga Nuna Shaqie lebih memilih meninggalkan laki-laki itu untuk menata hidupnya yang sudah berantakan.