"Kamu harus ikut dengan ku Mai .. !!" Zean kembali memaksa.
"Maaf aku sudah dibayar untuk melayani pria ini..!!" Lian kembali menggandeng tangan Kenza.
"Maisie..!! ikut dengan tuan muda Zean Sekarang juga.. !! beliau sudah membayarmu lebih mahal dari tuan Kenan.." Sebuah suara terdengar dari belakang ketiganya.
"NUNA..!!!" Mereka terkejut, kecuali Zean. Kenza dan Lian saling berpandangan sepertinya rencana mereka harus gagal.
"Apa-apaan ini.. bukankah Waktu saya belum habis.. Anda tidak berhak membatalkan perjanjian kita secara sepihak.!!" Kenza terlihat emosi, ia tak habis pikir dengan wanita itu yang ternyata memang sangat licik.
"Oh maaf tuan Kenan.. bukankah Anda tahu aturan mainnya seperti apa, siapa yang lebih berani membayar paling mahal dia yang berhak membawa gadis ini..!!"
"Nuna... Nuna sangat keterlaluan, bukankah Nuna bilang malam ini hanya ingin memperkenalkan pada satu orang..!!"
"Tapi Uang sudah bertindak Mai.. jadi.. manfaatkan itu sekarang, tuan muda Zean silahkan bawa Maisie kemanapun Anda mau.. dan tolong antarkan ia pulang kembali karena waktu anda hanya Dua jam !!"
"Nuna tidak bisa memperlakukan Mai seperti ini, Nuna sudah melanggar perjanjian kita..!!"
"Kamu tidak berhak membantah Mai..!! karna sesuai dengan kesepakatan 9 tahun lalu, hidup kamu sepenuhnya Nuna yang menentukan.. jadi mau tidak mau dan suka tidak suka kamu harus tetap ikut dengan tuan muda Zean..!!"
Baik Zean ataupun Kenza keduanya terlihat sangat shock, mereka tidak menyangka begitu kejamnya wanita itu memperlakukan hidup Lian seperti barang. Sedang Lian langsung terdiam, ia sadar bahwa kehidupannya sudah terikat dengan pengaturan sang Nuna.
"Ayo Mai.. !!" Zean sudah tak kuasa menyaksikan Lian yang harus dipermalukan seperti itu, ia pun menarik tangan Lian agar masuk ke mobilnya.
"Lepaskan.. Aku bisa jalan sendiri..!!" Gadis itu mendorong tangan Zean dengan kasar.
"Yan tunggu..!!" Kenza keceplosan.
Lian langsung menoleh ke arah Kenza..
"Yan.. ??" bukankah hanya ka Kenza yang selalu memanggilku seperti itu.." Gadis itu membatin.
"Oh maaf.. maksud saya Nona Maisie, bisakah nanti kita bertemu lagi..??" Kenza berusaha untuk tidak membuat semuanya curiga.
"Jangan harap..!!" Zean menjawab dengan ketus. Dia melihat Kenza dengan tatapan tajam, begitu pun dengan laki-laki itu sendiri ia terlihat sangat membenci Zean. Andai saja tatapan itu bisa membunuhnya mungkin keduanya sudah mati berkali-kali.
"Diskusikan saja dengan Nuna, bukankah Anda sudah dengar.. hidup saya diatur oleh wanita itu..!!" ucap Lian seraya menengok kepada sang Nuna, sedang wanita itu hanya menyeringai.
Setelah keduanya berlalu, Kenza kembali menghampiri Nuna Shaqie..
"Jadi bagaimana Anda bisa menjelaskan itu.. ??" Kenza berusaha menahan emosinya, Andai saja ia bisa memberi pelajaran pada sang Nuna saat ini juga pasti sudah ia lakukan. Sayangnya ia belum merasa cukup untuk memberi jaminan keamanan untuk gadis yang ia sayangi itu hingga ia lebih memilih untuk mengikuti aturan main sang Nuna.
"Sepertinya Anda sangat tertarik dengan gadis itu.. namun sayangnya mungkin anda tidak akan mampu bersaing dengan pria tadi.. !!" Wanita itu meremehkannya.
"Bocah ingusan itu...?? memang siapa dia.. ?? Anda pikir saya tidak bisa membayar lebih mahal darinya.. ??" Kenza mulai emosi.
"Tentu saja... Dia adalah tuan muda Zeaneka Adiyaksa, putra tunggal Anggara Adiyaksa pemilik perusahaan ADY'R group."
"Apa.. ??" Kenza seketika terkejut.
"Itu artinya mereka berdua kakak beradik" Ucapnya dalam hati.
"Bagaimana jika saya bisa membayar lebih mahal darinya..?? Apa Anda Akan menyerahkan gadis itu pada saya.. ??"
"Of course tuan.. dengan senang hati."
"Bagaimana jika Anda menjadikan Maisie sebagai kontestan dalam Lelang Wanita penghibur termahal.. bukankah akan lebih menguntungkan Anda..??!" Kenza berusaha mempengaruhi sang Nuna.
Wanita itu tengah berpikir keras, memang sangat menguntungkan baginya. Hanya saja jika ia mengikuti ajang tersebut, wanita itu harus bersiap kehilangan Maisie selamanya. Karena jika gadis itu sudah jatuh ke tangan orang yang memberikan penawaran termahal dan palu sudah diketuk, artinya Ia sudah tidak berhak lagi atas kehidupan Maisie karna gadis itu sudah menjadi milik orang yang memenangkannya bukan untuk sementara waktu tapi untuk selamanya.
"Tidak.. untuk saat ini saya masih ingin menjajakan Maisie ke beberapa klien saya.. dia masih harus berkorban banyak untuk bisa membayar hutang Budinya selama 9 tahun ini kepada saya." Wanita itu kemudian masuk meninggalkan Kenza yang masih ingin berkata-kata.
"Brengsek... !!! ternyata wanita itu lebih licik dari yang aku duga!! Padahal selangkah lagi kakak bisa membawamu ke Daddy dan Mommy Yan.. mereka sudah sangat merindukan mu." Kenza pun pergi menghampiri mobilnya dan kemudian meninggalkan tempat itu.
Sementara itu ditengah perjalanan..
"Kamu masih marah Mai...??" Gadis itu masih terdiam, ia tak menghiraukan pertanyaan Zean pandangan matanya tetap menyamping ke sebelah kiri.
Lian masih memikirkan lelaki yang bernama Kenan itu, sepertinya ia menyembunyikan sesuatu. "Apa dia sudah tahu siapa aku.. ?? Sepertinya aku harus kembali ke tempat itu untuk menanyakannya lagi." Gumamnya membatin.
"Turun kan aku disini..!!" Pintanya pada Zean, ia sudah bersiap ingin keluar namun laki-laki itu tidak bereaksi Sama sekali.
"Jika kamu tidak menghentikan mobilnya, aku akan lompat.!!"
"Mai.. ??" Zean kembali bersuara, ia memegangi tangan Lian.
"Singkirkan tanganmu dari tangan ku..!!" Gadis itu terdengar sinis, ia menatap Zean dengan tajam. Namun laki-laki itu tidak menggubrisnya..
"Zean.. kamu brengsek!! masih belum puas perbuatan mu kemarin Hhaa..??"
Laki-laki itu hanya tersenyum sinis, ia tetap memegangi tangan gadis itu.
"Zean.. stop !!! mau kamu apa siihh !!!" Lian sudah habis kesabaran.
"Aku hanya mau melindungimu Mai.. !!"
"Melindungi dari apa.. ??? percuma..!!! toh kamu sendiri juga yang membuat aku berkesan seperti wanita murahan.."
Zean melotot dengan marah pada Lian, sejujurnya ia tak suka perkataan itu namun gadis itu sepertinya masih belum mengerti laki-laki itu pun ikut emosi. Ia hampir saja menabrak sesuatu hingga refleks menginjak rem secara spontan..
NGIIIKKKKK !!! Mobil berhenti tiba-tiba.
"Ok.. jika kamu sendiri saja menganggap dirimu seperti itu maka jadilah anak baik di mobilku karna aku sudah membayarmu dengan sangat mahal..!!"
Lian terperangah melihat sikap Zean seperti itu, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Lagi-lagi Lian harus sadar bahwa hidupnya memang sudah ditentukan oleh sejumlah uang. Ia kembali menoleh kesamping dan berusaha menjaga sikapnya dengan baik, sedang airmata sudah mulai terjun bebas di pipinya. Melihat itu Zean kembali merasa bersalah..
"Maaf Mai.. aku tidak bermaksud begitu..!!"
"Tidak masalah.. bukankah disini anda bosnya !!" Lian mengusap air matanya dengan kasar. Zean menghela nafas panjang, ia bingung harus menjelaskan seperti apalagi karna Lian selalu saja salah paham.
Sesampainya di villa..
Zean membuka pintu depan mobil supaya Lian bisa turun, gadis itu pun patuh mengikuti Zean. Keduanya masuk kedalam rumah..
"Duduklah Mai.. !! Aku akan membuatkan mu minuman..!!" Gadis itu pun duduk.
Tak berapa lama kemudian Zean datang membawa dua gelas jus orange dan satu toples cemilan.
Ketika Zean duduk, Lian langsung bangkit dan hendak membuka gaunnya. Laki-laki itu dengan sigap menghentikan aksi gadis tersebut..
"Apa-apaan kamu Mai... kamu gila..??" Bentaknya.
"Kenapa... ?? bukankah kamu ingin menikmati tubuhku..?? bahkan kamu rela membayar lebih mahal dari pria yang sudah menyewaku, hingga Nuna saja dengan senang hati mau memberikan aku padamu..!! bahkan dari kemarin.."
"Kemarin.. kemarin .. kemarin..!! itu saja yang kamu permasalahkan. Ok aku memang salah karna sudah merusak ciuman pertamamu itu, tapi apakah kamu tidak dapat melihat sedikit pun kebaikanku saat ini.. ?? Aku hanya melakukan satu kali kesalahan kecil Mai, itu hanya sebuah ciuman. Kesucian mu masih utuh, tapi coba jika aku biarkan laki-laki itu membawamu.. Apa kamu pikir kamu masih bisa lolos dari dia..??"
"Dia juga berjanji tidak akan menyentuhku, bahkan dia akan membantu aku keluar dari wanita sialan itu..!!'
"Dan kamu percaya begitu saja..??"
"Tentu aku percaya karna dia lebih baik dari pada bajingan seperti mu..!!"
"Kamu percaya pada laki-laki yang baru pertama kali kamu kenal, padahal laki-laki itu mengenalmu dari tempat seperti itu. Kamu pikir laki-laki seperti itu bisa dipercaya..?? dia pasti sudah biasa menyewa seorang wanita penghibur... sedangkan dengan ku..?? aku kenal kamu lebih dulu Mai, bahkan kita satu sekolah.. tapi kamu tidak sedikitpun melihat kebaikanku..!!
"Karna kamu sudah..." Lian tak melanjutkan perkataannya lagi.
"Karna aku sudah berbuat kurang ajar padamu..jadi kamu tidak bisa mempercayaiku begitu kan??" Zean menebak.
"Aku sudah beberapa kali minta maaf, aku memang salah karna sudah berpikiran yang tidak-tidak tentang mu. Tapi kamu juga harusnya sadar, bahwa penampilanmu dan sikapmu itu membuat aku berpikir bahwa kamu memang seorang wanita peng..!!" Zean menghentikan ucapannya.