Chapter 18 - TUAN MUDA

"Tidak penting...!! tapi yang pasti laki-laki itu sudah membuat hidup Mai berantakan..!!" Lian masuk kedalam rumah dan langsung menuju dapur untuk mengambil air minum.

"Bukankah dari dulu hidupmu memang sudah berantakan...!!" tidak disangka bodyguard itu juga mengikuti Lian sampai ke dapur. Sontak gadis itu menyemburkan air dari mulutnya karna kaget.

"Ngapain sih Uncle ngikutin Mai sampe kesini, ngagetin aja deh..!!" Lian langsung melotot. Sedang Laki-laki itu masih terbahak..

"Hahaha... bukannya memang seperti itu kan..??" Sindirnya.

"Iya.. Mai tahu dari dulu hidup Mai memang sudah berantakan, tapi Asal Uncle tahu itu semua tidak sesial ketika ketemu dia, karna si brengsek itu selalu saja ngajakin Mai ribut..!!"

"Jadi bukan dia orang yang ingin bertemu kamu malam ini..??" Selidik laki-laki itu seraya memincingkan sebelah matanya.

"Iya bukanlah.. justru dia yang mengacaukan rencana Mai bersama tuan Kenan..!!"

"Maksud kamu..??" Lian langsung menceritakan semuanya.

"Jadi keduanya berusaha menyelamatkan kamu..??" Lian hanya mengendikan bahunya Karena merasa belum yakin.

"Jujur Uncle.. Mai justru penasaran dengan tuan Kenan itu, karena sepertinya dia sangat mengenal Mai.. dan dia juga terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu..!!"

"Temui dia lagi Mai, siapa tahu memang dia serius ingin menyelamatkan kamu..!!"

"Tapi tidak semudah itu Uncle, Gara-gara si brengsek Zean Nuna jadi lebih memihak kepadanya.."

"Sekaya apa bocah tengil itu sampai bisa mengungguli tuan Kenan..??"

"Dia itu Zeaneka Adiyaksa tuan Muda keluarga Adiyaksa, pewaris tunggal ADY'R group..!!"

"Oh my God...serius itu dia..?? keluarga yang paling berpengaruh di kota T.. Tuan Anggara Adiyaksa..?? Pengusaha kaya raya yang dermawan dan bijaksana itu..?? jadi dia anaknya..??" laki-laki itu terlihat takjub.

"Pertahankan dia Mai, jangan sampai lepas..!!" Imbuhnya lagi.

"Pertahankan si brengsek itu..?? Oh My Uncle.. yang benar saja..!! tidak.. tidak.. mending Mai sama tuan Kenan saja, dia lebih dewasa jadi lebih mengerti dengan sikap Mai..!!"

"Tapi dia seorang yang kaya raya Mai, keluarganya nyaris tidak pernah mendapat gosip, skandal atau satu masalah sekalipun.. Mereka pasti bisa bantu kamu keluar dari sini !!"

"Tidak ada skandal.. ?? Uncle tidak tahu saja bahwa keluarga mereka semuanya bejat !!" Gadis itu membatin.

"Sekali tidak.. tetap tidak Uncle, Mai akan berusaha membuat tuan Kenan memenangkan hati Nuna untuk bisa membawa Mai dari sini.. Mai tetap memilih tuan Kenan.!!" Lian kemudian pergi menuju kamarnya.

"Dasar gadis keras kepala !! di kasih yang lebih menjamin bisa melindunginya malah tidak mau..!! Tuan Kenan.. siapa tuan Kenan itu..??" Bodyguard itu masih berpikir keras, ia bergumam sambil berjalan menuju teras depan.

Beberapa hari kemudian di sebuah restauran ruang VVIP..

"Jadi.. ada perlu apa Anda mengundang saya ke sini tuan ??"

"Seperti yang saya katakan kemarin di telpon, Lian ternyata sudah lebih dulu dekat dengan Anak tunggal tuan Anggara. Sejujurnya saya khawatir tuan James, Bagaimana jika ini semua taktik dari Tuan Anggara sendiri.. untuk bisa membawa Lian masuk kedalam keluarganya.." Kenza nampak panik, semenjak malam itu perasaannya semakin tidak karuan.

"Anda tidak perlu khawatir, Tuan Anggara sudah memutuskan untuk mundur dari pencarian Nona Berlian.. lagi pula tuan muda Zean juga sepertinya belum tahu tentang masalah itu. Yang perlu kita waspadai adalah Hanggono, karena mereka sepertinya sudah mulai mendapatkan titik terang. Nelayan yang kemarin kita sembunyikan itu ternyata sudah mereka temukan, hanya saja Nelayan tersebut bukan yang asli jadi kita masih bisa mengecoh keberadaan Nona Berlian..!!"

"Anda Sepertinya sangat mempercayai tuan Anggara, apakah semua itu dapat dipercaya.. ??" Kenza masih khawatir.

"Kami dulu satu sekolah dan kami juga cukup dekat, Saya tahu kepribadian beliau seperti apa. Sebelumnya beliau juga pernah ingin menggunakan jasa saya dalam pencarian Nyonya Intan dan Nona Berlian namun saya tolak.. karna saya memang saat itu sudah memutuskan untuk berhenti menjadi detektif. Namun tak disangka ketika Putri saya mendesak saya untuk membantu tuan, kasus yang tuan ingin saya tangani juga ternyata sama dengan tuan Anggara.."

"Iya tuan saya minta maaf, karena saat itu saya bingung harus mencari bantuan kepada siapa lagi. Saya baru tahu Kayra ternyata anak dari seorang detektif terkenal..!!"

"Yah... dan saat itu putri Saya rela memohon agar saya bersedia membantu Anda, dan sebagai imbalannya ia bersedia melanjutkan studinya ke luar negeri. Padahal sebelumnya ia selalu menolak, terimakasih karena secara tidak langsung tuan sudah membantu saya membujuk Kayra." Laki-laki paruh baya itu terlihat tulus, ia bahagia mengenang saat-saat dulu sang putri memohon padanya demi seorang laki-laki.

Kayra sebenarnya gadis yang manja, ia putri tunggal Tuan James Arthur. Ibundanya meninggal ketika usia Kayra 13 tahun, tepat setelah penculikan Berlian kala itu. Hingga beliau memutuskan untuk berhenti menjadi detektif, bahkan ketika sahabat nya Anggara memohon untuk membantu mencari anaknya yang dari wanita lain laki-laki itu tetap menolak dengan alasan ingin fokus pada sang putri.

Namun ketika Putrinya berteman dengan Kenza, 3 tahun yang lalu itu ia justru kembali terjun ke dunianya yang dulu karena sang putri selalu mendesaknya. Bahkan gadis itu rela menghilangkan egonya demi membantu laki-laki tersebut, hingga ia bersedia memenuhi permintaan Ayahnya untuk melanjutkan studinya ke Paris.

"Jangan sungkan tuan, justru saya yang seharusnya mengucapkan terimakasih karena Anda sudah banyak membantu saya. Kayra adalah teman baik saya, kami sering berbagi cerita jadi saya sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga saya..!!"

"Yah.. semoga saja Kayra juga bisa berpikiran sama seperti Anda, tapi jika ia ingin menganggap Anda dengan hubungan yang lebih apakah Anda bersedia menikahinya.. ??" Kenza langsung shock, ia tidak pernah menyangka akan mendapat pertanyaan menohok seperti itu.

"Anda bercanda tuan, tidak mungkin Kayra ingin mempunyai hubungan yang lebih pada saya.. Dia gadis yang cantik sudah pasti di luar sana banyak yang mengantri ingin mendapatkannya.!!" Kenza tersenyum canggung.

"Hahaha... jadi apakah tuan menolak lamaran saya..!!" Laki-laki paruh baya itu kembali menggoda Kenza.

"Hhmmm...!!" Kenza sudah tidak bisa berkata-kata.

"Hahaha... baiklah.. baiklah.. tuan tidak usah tegang, saya hanya bercanda..!! saya pasrahkan saja pada Kayra semoga saja memang dia tidak jatuh cinta dengan tuan..?!"

Kenza berusaha melonggarkan ketegangannya, ia menggaruk tengkuknya ia tidak gatal.

"Tuan tidak usah sungkan panggil saja saya Kenza.. saya rasa itu sangat berlebihan.."

"Haha.. ya ya.. saya mengerti, nak Kenza juga panggil saya paman.. biar kita lebih akrab.. bukankah kita akan menjadi keluarga..!!" Godanya lagi. Kenza masih tersenyum canggung,

"Kenapa Ayahmu kaya gini amat siihh Kay..!!" Gumamnya dalam hati.

Mansion milik Hanggono..

"Paman yakin Zean sudah percaya dengan perkataan paman..??"

"Benar sayang.. tunggu beberapa hari lagi dia pasti pulang.." Jawab Hanggono seraya memeluk tubuh Hanin, keduanya tengah berada dalam satu selimut.

"Kenapa lama sekali, seharusnya jika dia memang percaya dengan paman anak itu langsung pulang..!!"

"Apa kamu tahu kemarin Zean melakukan apa..??"

"Memang nya apa yang dilakukan Zean.. ??"

"Dia membawa seorang gadis di kamarnya."

"Tidak mungkin... Usia Zean baru 17 tahun paman.. ini pasti paman yang ngajarin..!!" Hanin langsung terduduk.

"Apa kamu pikir Aku akan seburuk itu mengajari anak kandung ku..??" Laki-laki itu memeluk Hanin dari belakang.

"Yah.. tapi buah jatuh pasti tidak jauh dari pohonnya..!!"

"Setidaknya itu menunjukkan bahwa dia memang darah daging ku kan..??" bisiknya seduktif, membuat pipi wanita itu kembali merona. Tanpa pikir panjang Hanggono langsung menarik tubuh Hanin untuk kembali berbaring.

Mansion Adiyaksa..

"Papa senang akhirnya kamu mau pulang.. seharusnya Mama bisa menyambutmu dengan masakannya.. tapi entah kenapa sampai jam segini Mama masih belum pulang...!!"

"Apa Papa sudah menghubunginya..??" Zean memberikan nasi kepada sang Papa yang sekarang tengah berada di meja makan.

"Sudah, tapi Mama bilang Acaranya masih belum selesai.. mungkin sebentar lagi. Papa sengaja tidak memberitahu Mama bahwa kamu ada di sini karna Papa ingin memberi Mama kejutan..!!"

"Papa sangat percaya dengan semua yang Mama katakan, padahal selama ini Mama sudah membohonginya.." Zean membatin, sejujurnya ia tak tega melihat Sang papa yang harus selalu disakiti oleh istri dan pamannya sendiri.