Chereads / CRUSH IN RUSH / Chapter 26 - Chapter 26

Chapter 26 - Chapter 26

Pintu gerbang rumah Verina terbuka dengan menampakkan Verina tengah menggunakan motornya ingin jalan-jalan mengajak Nabila yang di seberang sana sudah siap dan tengah menunggu kedatangan Verina ke rumahnya.

Verina sudah berpamitan dengan mamanya dan mamanya menitipkan untuk beli susu sereal di Alfamart.

Disisi lainnya Raja sekarang tengah sarapan pagi sendiri sebab dirinya baru bangun dan kedua orangtuanya sudah sarapan terlebih dahulu. Raja diberikan sebuah surat yang berisi daftar belanjaan barang dapur yang harus dia beli di Alfamart.

Raja hanya bisa pasrah ketika mamanya sudah memintanya untuk berbelanja. Raja dengan segera menghabiskan makanannya dan kemudian kembali lagi ke kamarnya untuk berganti pakaian dan mengambil topi hitamnya yang biasa dia gunakan saat dia menginginkannya.

Raja berjalan menuruni anak tangga rumahnya menuju keluar untuk mengambil motornya di Garasi mobil. Remaja laki-laki itu dibuat kesal seketika, saat melihat sebuah mobil yang dia harapkan keempat rodanya lepas semua hari ini.

"Pagi Raja," sapa Tasya pada Raja dengan semangat dan antusias.

Raja hanya menunjukkan raut wajah datarnya pada gadis itu. Dirinya benar-benar tidak menduga bahwa setiap pagi, siang, sore bahkan malam hari Tasya selalu ke rumahnya hanya untuk meminta dirinya menemani jalan-jalan ke mall dan cafe.

Raja sangat tidak menyukai hal-hal seperti itu. Dirinya sangat benci dan tidak akan melakukannya kecuali bersama dengan mamanya, itupun kalau dirinya dipaksa untuk mengantarkan mamanya.

"Ngapain ke sini? Mama kerja Tasya," ujar Raja pada Tasya.

"Aku tidak mencari tante Widya. Aku ke sini mencari kamu, eh pas banget kamu sudah rapi dan mau jalan ya? Ikut dong!!" sahut Tasya antusias pada Raja.

"Nggak!" ucap Raja tegas pada Tasya.

"Kamu jahat banget sih Raja! Aku cuma mau ikut, aku janji nggak bakalan minta yang aneh-aneh," sahut Tasya pada Raja, jujur dirinya sangat ingin dibonceng oleh Raja.

"Sekali nggak ya nggak. Paham?" tanya Raja pada Tasya.

"Nggak," jawab Tasya pada Raja dengan tersenyum menampakkan deretan gigi putihnya.

"Terserah!"

Raja kemudian menaiki motornya dan Tasya menghadang dirinya.

"Minggir," ujar Raja pada Tasya.

"Nggak akan!" ucap Tasya pada Raja.

"Kamu tidak usah menghambat kegiatan aku hari ini bisa nggak sih? Dengan kedatangan kamu, waktu aku tersita banyak tahu nggak? Minggir sekarang!" sahut tegas Raja pada Tasya.

"Waktu kamu tidak akan tersita jika kamu mau ngajakin aku, jika sedari tadi kamu mau bonceng aku pasti kita sudah sampai tujuan Raja," ujar Tasya pada Raja dengan jelas dan membuat Raja naik darah.

"Sekali lagi aku tegaskan sebelum aku hilang kendali," ucap Raja pada Tasya dan kemudian Tasya memutuskan untuk minggir dan membiarkan Raja pergi.

Tasya tidak ingin jika Raja marah. Amarah Raja menurutnya sangat mengerikan daripada amukan mamanya. Raja saat marah memang benar-benar tidak terkendali dan Raja sangat susah untuk mengendalikannya.

Maka dari itu Raja sangat sering diam dan tidak ingin berdebat berlebihan, takutnya dirinya terpancing dan bisa marah. Tasya akhirnya memutuskan untuk pulang saja dan Raja menuju ke alfamart.

Disisi lainnya Verina saat ini sudah sampai di rumah Nabila, dirinya sedari tadi tersenyum dan tidak memudarkan senyumannya itu.

"Ayo kita jalan-jalan pakai motor aku," ujar Verina pada Nabila.

"Ayo!!" sahut Nabila girang ketika diajak naik motor oleh Verina.

Kedua gadis cantik itu pun melaju meninggalkan area rumah Nabila menuju ke alfamart terlebih dahulu. Disepanjang perjalanan banyak yang memperhatikan mereka berdua, mungkin sangat jarang naik motor dan lebih sering naik mobil kedua gadis cantik itu bagaikan seseorang yang tidak pernah naik motor terutama Nabila yang sama sekali tidak pernah.

Verina sangat senang jika motornya itu terpakai dan dirinya bisa mengajak sahabatnya untuk menaiki motornya bersama dengan dirinya.

Beberapa menit kemudian sampailah mereka di alfamart. Nabila bergegas turun dari atas motor dan kemudian berjalan masuk kedalam alfamart itu bersama dengan sahabatnya.

Alfamart terlihat tidak lumayan ramai dan hal ini disukai oleh kedua putri cantik ini sebab jika tidak ramai mereka bisa langsung cepat pulang dan tidak mengantri lama. Nabila melihat motor seseorang yang pernah dia temui bahkan sehari-hari dia temui di parkiran depan alfamart.

Dugaannya adalah Raja berada di dalam alfamart ini dan nantinya akan bertemu dengan Verina. Untuk saat ini gadis itu tidak memperhatikan sekeliling, sehingga tidak mengetahui jika Raja juga berada di alfamart yang sama.

"Mama minta aku beli susu sereal, kita ke situ," ujar Verina pada Nabila dan Nabila mengangguk mengiyakan saja dengan apa yang dikatakan oleh Verina padanya.

Saat Verina enggan mengambil susu sereal, tidak sengaja lengannya menyenggol lengan Raja yang juga tengah ingin mengambil susu sereal.

"Maaf mas," ujar Verina saat belum sadar bahwa remaja laki-laki yang ada disampingnya ini adalah Raja.

"Aku juga minta maaf," ucap Raja pada Verina dan berhasil membuat Verina kaget sampai susu sereal miliknya jatuh ke lantai.

Verina menutup mulutnya saat berdiri tepat dihadapan Raja.

"Kamu?" ucap keduanya bersamaan dan membuat Nabila tersenyum sembari menepuk jidatnya.

"Ngapain di sini?" tanya Verina pada Raja.

"Belanja," jawab Raja pada Verina.

"Rajin sekali," ucap Verina pada Raja.

"Anak mama," sahut Raja pada Verina.

"Kamu sendiri ngapain di sini?" tanya Raja pada Verina.

"Di sini belanja," jawab Verina pada Raja.

"Disuruh mama?" tanya Raja pada Verina.

"Iya sambil jalan-jalan juga, kata mama nggak boleh nganggur di rumah," jawab Verina apa adanya pada Raja.

Raja mengangguk paham dan kemudian berjalan menuju ke kasir untuk membawa apa yang dia beli baru setelah itu keluar alfamart terlebih dahulu.

Verina setelah selesai belanja ingin mengajak Nabila ke cafe biasa untuk dia ajak mengobrol tentang Revan. Nabila mengiyakan ajakan Verina. Nabila sebab tahu bahwa Verina saat masa-masa seperti ini sangat membutuhkan dirinya.

Dari mengawali hingga mengakhiri. Verina selesai membayar di kasir, dia kemudian bergegas meninggalkan alfamart bersama dengan Nabila untuk menuju ke cafe.

*

**

"Masa lalu dia," ujar Nabila pada Verina yang tengah minum jus.

"Iya, aku ingin mendengarnya dari kamu yang pernah dekat sama dia," ucap Verina pada Nabila.

Nabila kemudian memutuskan untuk makan terlebih dahulu karena butuh energi saat menceritakan ditambah lagi pasti di tengah-tengah sahabatnya ini memerlukan kata-kata mutiara.

"Jadi Raja itu punya sahabat, namanya Aurelia. Raja sangat dekat dengan Aurelia, dan akhirnya keduanya sama-sama suka, tapi berhubung Aurelia didekati cowok lain, Aurelia memilih cowok lain itu dibanding Raja yang jelas-jelas terkenal baik sering sekali bersama-sama dengan dirinya," ujar Nabila menceritakan tentang Raja pada Verina.

Verina mendengarkannya dengan baik.

"Setelah itu Raja meminta untuk Aurelia memilih Raja atau cowok itu, dan ternyata Aurelia yang dipanggil Aurel itu memilih cowok itu dan Raja dibuat hancur pada waktu itu. Jadi semenjak saat itu semuanya hancur dan aku nggak sama dia lagi, sama mereka semua pun nggak, mungkin hanya dengan Aurelia saat Aurelia membutuhkan sahabat curhat," jelas Nabila pada Verina dengan jelas dan panjang lebar.

"Raja sering cerita nggak?" tanya Verina pada Nabila.

"Dengar-dengar masih, tapi sama mamanya," jawab Nabila pada Verina.

"Mamanya? Jelas-jelas benar-benar patah dia."