Sementara semuanya telah keluar dari kamarnya. Xi Ji Lan turun dari kasurnya dan melihat dua mangkuk di meja. Bubur dan sup ayam.
"Yang Mulia, anda sepertinya masih memiliki selera makan. Kenapa anda tidak memakan salah satunya?" Ucap kesatria Wen. Satu-satunya orang yang berada di dalam kamar.
"Kau sudah melihat keributan tadi?. Kau fikir aku ingin mendengar keributan itu lagi?" Ucap Xi Ji Lan. Ia lalu kembali ke kasurnya dan membaringkan tubuhnya karena kepalanya kembali terasa berat setelah mendengar keributan tadi.
"Yang Mulia, anda tetap harus makan. Kau bisa memakan keduanya setengah-setengah, jadi adil" saran Kesatria Wen.
Xi Ji Lan mendengar saran itu dan memikirkannya.
"Bawakan bubur itu dulu" ucap Xi Ji Lan pada kesatria Wen. Ia berfikir untuk memakan bubur terlebih dahulu karena jika sudah dingin rasanya tidak akan enak, berbeda dengan sup yang masih terasa segar walaupun sudah dingin. Rasanya juga ringan sehingga cukup cocok untuk dimakan terakhir.
Setelah memakan setengahnya, kini giliran Xi Ji Lan memakan sup ayam buatan Yao Xulin. Jika tidak mengingat keributan tadi, mungkin dirinya sudah menghabiskan sup itu.
"Yang Mulia, menurut anda. Mana yang lebih enak?" Tanya kesatria Wen dengan sesikit usil. Ia sendiri juga penasaran dengan rasa mana yang lebih enak dan disukai oleh Xi Ji Lan yang sangat pilih-pilih makanan.
Xi Ji Lan terdiam sebentar. Ia tidak ingin terlihat berpihak pada salah satu dari mereka, jadi ia kembali berkomentar tentang kedua rasa makanan itu tanpa pandang.
"Keduanya enak" ucap Xi Ji Lan, "namun hanya satu yang buatan tangan" gumamnya pelan. Xi Ji Lan yang pilih-pilih makanan entah sejak kapan dapat membedakan makanan mana yang dibuat koki istana dan mana makanan yang dibuat orang itu sendiri dengan tangannya. Xi Ji Lan menilai jika Yao Xulin telah memasak sup ayam itu dengan tangannya sendiri meski rasanya lebih asin, namun Xi Ji Lan dapat merasakan perasaan yang dituang kedalam masakan itu. Rasanya seperti masakan seorang ibu yang terkadang sangat asin atau sangat hambar, tapi tetap enak karena dimasak dengan penuh cinta.
Yao Xulin berfikir keras tentang makanan manis yang disukai oleh Xi Ji Lan, namun ia tetap tidak dapat memikirkan apapun karena bahkan di masa lalu ia tidak pernah melihat Xi Ji Lan apalagi melihatnya makan makanan favoritnya. Namun Yao Xulin tidak menyerah, ia pergi ke dapur istana lagi dan bertanya kepada kepala koki istana tentang makanan manis yang disukai oleh kaisar, tapi sayang, Yao Xulin tidak mendapat hasil apapun dengan bertanya kepada koki istana karena Xi Ji Lan tidak pernah meminta secara khusus dibuatkan camilan manis ke dapur istana.
"Maaf Yang Mulia, saya benar-benar tidak tau" ucap koki istana.
"Baiklah tidak apa-apa. Izinkan aku memakai dapur istana saja" ucap Yao Xulin.
"Tentu Yang Mulia. Jika anda membutuhkan sesuatu anda bisa panggil asisten saya. Saya mohon permisi untuk pergi mengawas dapur" ucap sang koki.
Yao Xulin pun melihat-lihat bahan makanan kering. Ada banyak jenis tepung, kacang-kacangan, rempah-rempah, dan lain sebagainya. Tentunya semua bahan-bahan itu adalah bahan dengan kualitas yang sangat bagus.
"Apa yang harus kubuat?" Gumam Yao Xulin yang masih mencari ide. Ia harus membuat kue yang manis juga bagus untuk kesehatan kaisar.
"Argh!. Aku tidak dapat memikirkan apapun!. Aku bahkan tidak tau jika pria dingin itu suka makan makanan manis!, siapa yang tau dengan hal itu!" Batin Yao Xulin. Ia frustasi dan sedikit tidak percaya dengan yang ia tau saat ini, tentang Xi Ji Lan yang ternyata suka memakan camilan manis.
Tapi Yao Xulin tidak ingin menyerah sebelum ia memulai, jadi ia mulai dengan acak mengambil bahan makanan dengan penutup mata dan menyerahkan semuanya pada takdir. Beberapa kacang-kacangan dan rempah ia ambil. Yao Xulin tersenyum melihatnya.
"Jika aku tidak bisa buat apa yang dia suka, aku bisa membuat apa yang aku suka kan?" Gumam Yao Xulin. Ia pun membuat camilan favoritnya, yakni kue bulan. Di hari-hari biasa ia dapat memakan kue bulan apalagi saat perayaan pertengahan musim gugur. Yao Xulin dapat menghabiskan puluhan kotak kue bulan sendirian.
Yao Xulin membuat kue bulan isi kacang merah dan kacang hijau. Tak hanya itu, ia juga membuat kue bulan dengan rasa baru yakni dengan isian buah persik dan strawberry yang manis dan segar. Dua rasa baru itu adalah hal baru yang terfikir oleh Yao Xulin dan belum ada yang membuat ataupun menjualnya di pasaran sehingga Yao Xulin sendiri jadi penasaran apakah rasanya akan enak atau tidak. Tapi ia percaya diri jika kue bulannya enak karena Yao Xulin cukup menguasai cara pembuatan kue bulan yang ia sukai itu.
Sedangkan Nona Ye di tempat lain cukup membuat kue jelly gandum yang manis yang banyak dijual di pasar. Dan Xi Mian sering melihat kakaknya sering membeli kue itu saat berada di luar. Jadi Xi Mian pun yakin jika itu adalah kue kesukaan kakaknya sehingga ia menyarankan Nona Ye agar membuatnya.
Xi Mian yakin jika Nona Ye pasti akan menang karena nona Ye tau cara membuat makanan yang disukai Xi Ji Lan itu dengan baik sedangkan Yao Xulin sama sekali tidak mengetahuinya.
"Kakak Ye, kue milikmu pasti akan dihabiskan oleh kakak!" Ucap Xi Mian dengan semangat.
Nona Ye tersenyum, "tentu saja. Ia selalu menghabiskan satu kotak penuh jelly gandum. Aku bahkan yakin jika Yang Mulia pasti akan memakan lebih dari itu karena kue ini buatan tanganmu juga putri" ucap Nona Ye sembari memuji Xi Mian.
"Ish. Itu adalah buatanmu, Kak Ye. Bukan buatanku, aku hanya membantu mencetak ini"
"Baiklah. Ini kue buatan kita, oke?"
"Um!"
***
Beberapa saat berlalu dan kini Xi Ji Lan menunggu di meja dengan tehnya. Yang pertamakali tiba adalah Nona Ye dan Xi Mian karena makanan yang mereka buat lebih simpel dan tidak memakan waktu lama.
"Kakak Ye, lihat. Kita bahkan tiba lebih dulu dari selir itu" ucap Xi Mian dengan senang. Namun kesenangan mereka berdua tidak terlalu lama karena beberapa menit kemudian Yao Xulin juga tiba dengan kue bulannya.
Saat melihat apa yang dibawa Yao Xulin, semua orang di ruangan itu hanya dapat terdiam memendam rasa terkejut mereka.
Yao Xulin tidak terlalu merasakan perubahan suasana dan hanya memikirkan reaksi dari Xi Ji Lan, jadi ia maju lebih dulu untuk menyerahkan kue bulan itu. Tapi siapa sangka reaksi yang diberikan Xi Ji Lan juga membuat Yao Xulin terdiam.
Prang!.
Xi Ji Lan langsung menepis kue-kue itu sampai semuanya terjatuh. Ia bahkan tidak menyentuh kue-kue itu sedikitpun.
"Kau. Apa yang kau lakukan!-" emosi Yao Xulin langsung diredam oleh kesatria Wen yang menarik Yao Xulin.
"Lepaskan!. Kenapa kau menariku?" Tanya Yao Xulin.
"Yang Mulia maafkan saya. Mungkin anda tidak tau karena baru berada di istana, tapi ... kue bulan adalah makanan yang dibenci Yang Mulia kaisar" bisik kesatria Wen.
Mendengar pernyataan itu, Yao Xulin mengerti. Namun ia sama sekali tidak bisa menerima tindakan Xi Ji Lan yang melempar jatuh semuanya. Jadi ia kembali dan memungut semua kue bulan kembali. Setelah semua ia ambil, Yao Xulin memberikan kata-katanya dengan menekan penuh emosinya agar tidak meledak karena terus dipicu oleh Xi Mian yang sangat senang menjadi kompor.
"Yang Mulia. Bahkan jika anda membenci kue ini, anda tidak bisa membuangnya begitu saja. Sangat tidak menghargai!" Ucap Yao Xulin dengan sangat pelan, namun Xi Ji Lan dapat mendengarnya dengan begitu jelas. Yao Xulin pun pergi dengan membawa kembali kue-kue bulan yang telah jatuh untuk ia makan sendiri.
"Lihatlah wanita bodoh itu. Dia justru membuat makanan yang dibenci kakak. Tentu saja makanan itu dibuang!" Gerutu Xi Mian.
"Kakak, tenangkan dirimu. Kau bisa makan jelly gandum buatan kakak Ye"
"Keluar. Aku tidak ingin memakan apapun hari ini" ucap Xi Ji Lan dengan sangat dingin. Perasaannya sangat bergejolak seperti sebuah gunung yang siap meledak. Ingatan masa lalunya berputar.
Xi Mian pun keluar dengan Nona Ye karena ia tau sifat kakaknya saat marah akan sangat mengerikan dan mungkin tidak akan memandang siapapun, bahkan jika adik tersayangnya sekalipun bisa menjadi tempat salah sasaran untuk pelampiasan emosinya.
"Kakak Ye, mari kita keluar dulu. Suasana hati kakak jadi buruk karena wanita bodoh itu. Kita bisa memberikan kue jelly gandum nanti" ucap Putri Xi Mian.
Ting Yan melihat semua itu dan cukup menjadi kesal. Tentu saja ia juga tau jika kue bulan adalah makanan yang tidak di sukai oleh Xi Ji Lan, namun ia dulu dapat melihat jelas bagaimana Xi Ji Lan memakan habis semua kue itu karena seseorang.
"Hanya karena kue itu mengingatkanmu dengannya. Bukankah itu keterlaluan untuk membuangnya?" Batin Ting Yan. Ia pun kembali memilih mengikuti Yao Xulin yang membawa pergi kue-kue itu.
Xi Ji Lan seharusnya tau jika Yao Xulin tidak tau akan hal ini, namun ia tetap tisak dapat mengontrol emosinya dan melepaskannya.
Tanpa sengaja kue bulan itu mengingatkan Xi Ji Lan dengan Ling Yuan. Meski Xi Ji Lan tidak suka makanan itu, tapi karena saat itu yang membuatnya adalah Ling Yuan, ia pun memakan habis makanan itu dengan lahap. Ditambah makanan itu dulu dibuat Ling Yuan khusus untuk menghibur Xi Ji Lan yang sedih karena kakaknya, Xi Guang meninggal.
Saat itu Ling Yuan juga tidak tau makanan kesukaan Xi Ji Lan karena ia masih pelayan baru, tapi melihat Xi Ji Lan yang sedih ia pun hanya membuat makanan yang ia suka dan berharap jika Xi Ji Lan juga menyukainya.
Pada akhirnya, Xi Ji Lan masih melihat sedikit sosok Ling Yuan yang hidup dalam diri Yao Xulin sehingga ia selalu ingin melindunginya dan juga menjauhinya secara bersamaan. Rasa takutnya dimasa lalu masih menghantui Xi Ji Lan. Ia tidak ingin sosok Ling Yuan yang tersisa menghilang lagi.
Di waktu ini Xi Ji Lan pun akhirnya menemukan jawabannya waktu di barak saat itu. Alasan kenapa ia mencium Yao Xulin adalah karena yang ia lihat adalah sosok Ling Yuan yang selalu ia dambakan.
Xi Ji Lan melihat Yao Xulin sebagai Ling Yuan yang sangat sulit ia lupakan.
Apapun yang mengingatkannya dengan Ling Yuan pasti akan membuat Xi Ji Lan merasakan gejolak emosi yang sangat kuat seperti sebuah trauma yang membuatnya sulit bernafas.