...
Yao Xulin menangis dalam diam. Ia tidak bisa mengeluarkan air matanya ataupun perasaannya dalam bentuk kata-kata. Sebagai gantinya ia hanya bisa mengepalkan tangannya dengan begitu erat sampai ia melukai kulit tipisnya dengan kuku tangannya. Detak jantung Yao Xulin seperti berhenti sejenak, waktu seperti tak bergulir, dan Yao Xulin seketika seperti merasa dirinya seharusnya tetap mati.
Ia menutup dan meletakan kembali arsip data itu lalu pergi begitu saja.
Ting Yan yang melihat ekspresi wajah Yao Xulin menjadi heran dan ragu apakah Yao Xulin memiliki hubungan atau ia memang hanya ingin tau tentang Ling Yuan?, tapi untuk apa ia mencari tau tentang Ling Yuan?. Ia bahkan hanya menunjukan ekspresi yang sedih setelah membaca data-data disana.
Yao Xulin mendadak seperti Xi Ji Lan kedua yang tenggelam dalam kesedihan yang dalam.
"Ada apa dengannya?" Batin Ting Yan. Ia masih mengikuti Yao Xulin. Karena kemungkinan putri Xi Mian masih ada di kamar kaisar, jadi Yao Xulin pergi mencari tempat dimana dirinya dapat tenang.
Jika di Manor Xi ia bisa saja pergi menyelinap keluar untuk pergi ke tepi danau dan menghirup udara laut yang berhembus untuk menghibur diri. Tapi, dirinya saat ini berada di istana dengan status selir kaisar. Ia tidak bisa pergi dengan bebas keluar tanpa izin dari Xi Ji Lan yang harus ia jaga nama baiknya.
Akhirnya Yao Xulin pergi ke jembatan dan melihat kolam ikan koi yang besar.
Di atas jembatan itu Yao Xulin hanya diam menatap ikan-ikan koi yang berenang kesana kemari dengan bebas namun sayangnya mereka tidak bisa pergi lebih jauh lagi selain di dalam kolam.
Bebas namun terkurung.
Yao Xulin kembali merenung. Bisa saja ia meminta untuk kembali ke Manor Xi, namun itu berarti ia akan semakin jauh dengan Xi Ji Lan, dan rencananya akan semakin kacau.
"Apakah di masa lalu Xi Ji Lan juga masih mencintai Ling Yuan?" Gumam Yao Xulin. Ia bertanya-tanya dan mengambil kesimpulan masuk akal jika Xi Ji Lan di masa lalu mengabaikannya karena mungkin ia masih memikirkan wanita bernama Ling Yuan ini.
"Apakah masih ada ruang untukku?"
Sejak terlahir kembali. Yao Xulin benar-benar memiliki perasaan yang kuat pada Xi Ji Lan. Ia ingin berjuang dan tidak ingin menyesal lagi seperti di masa lalu.
Yao Xulin kembali mengingat tujuan awalnya sejak ia terlahir kembali. Ia harus memahami Xi Ji Lan dengan baik dan mencari tau alasan Ting Yan saat itu membunuh Xi Ji Lan. Meski ia masih belum mendapatkan petunjuk untuk tujuan yang kedua karena Ting Yan belum muncul dihadapannya, jadi Yao Xulin hanya bisa terua menjalankan tujuannya yang pertama.
Benar. Ia hanya harus memahami Xi Ji Lan. Ia seharusnya mencari tau kebenaran tentang Xi Ji Lan dulu, apakah ia masih mencintai Ling Yuan ataukah sosok Yao Xulin sudah sedikit menggeser posisi Ling Yuan di hatinya?.
"Seharusnya aku tidak terlalu melibatkan perasaan sebelum mengetahui semuanya dengan jelas" gumam Yao Xulin.
Kryuukk.
"Ah. Aku lapar" gumam Yao Xulin saat ia mendengar suara perutnya yang bergemuruh karena belum terisi makanan sejak pagi.
Yao Xulin kembali pergi. Kali ini ia menuju dapur istana untuk melihat makan malam apa yang bisa ia makan dari sana.
Saat sampai di dapur istana, Yao Xulin melihat jika semua staf dapur tengah sibuk untuk menyiapkan makan malam, jadi ia sekalian berniat meminta koki menyiapkan makan malam untuk Xi Ji Lan agar makan malam kaisar hari ini bisa dirinya yang pergi mengantarkannya sendiri.
"Koki istana" panggil Yao Xulin namun sayang panggilannya yang beberapa kali itu tidak terlalu di hiraukan karena sebenarnya tidak banyak yang tau wajah selir kaisar Yao. Terutama pelayan yang hanya sibuk di belakang dan jarang melihat ke istana utama. Salah satunya para koki istana yang hanya sibuk di dapur dengan pekerjaan mereka.
Dan satu hal lagi. Yao Xulin sebagai selir kaisar di istana keberadaannya bagai udara. Semua orang istana tau rumor yang beredar jika pernikahan selir Yao dengan kaisar Xi bukanlah pernikahan resmi yang diakui oleh kaisar Xi. Bahkan semua orang di istana juga tentu tau tentang selir Yao yang diberi tempat tinggal di luar istana. Yao Xulin menjadi satu-satunya selir yang tidak diizinkan tinggal di istana sehingga kaisar Xi membuatnya tinggal di manor Xi yang sangat jauh.
Kedatangan Yao Xulin bersama dengan Xi Ji Lan beberapa hari sebelumnya pun membuat banyak orang istana berbisik-bisik. Putri Xi Mian pun sangat terkejut dengan kedatangan Yao Xulin yang datang dan naik kereta yang sama dengan kaisar sehingga ia berfikir jika kakaknya pasti telah disihir oleh Yao Xulin!.
"Koki istana" ucap seseorang dimana panggilan itu langsung direspon baik oleh kepala koki istana.
Yao Xulin hanya bisa terkejut dan terdiam dengan heran. Ia bertanya-tanya. Siapa wanita yang datang ke dapur istana?. Ia fikir itu bukanlah selir seorang pangeran karena para selir pangeran sangatlah menjaga harga diri dan enggan menginjak dapur yang dianggap cukup dapat membuat pakaian kotor serta riasan wajah mereka yang akan memudar karena udaranya yang pengap.
"Nona Ye. Apakah ada yang bisa saya bantu?"
"Koki istana, tolong siapkan bubur hangat untuk Yang Mulia kaisar, dia sedang sakit"
Mendengar kata-kata itu, Yao Xulin kembali terkejut. Niatnya untuk memberikan sup ayam hangat pada Xi Ji Lan pun tengah direbut.
"Siapa dia?, beraninya mengambil niat baikku untuk Yang Mulia!" Batin Yao Xulin. Ia tidak ingin mengalah jadi Yao Xulin pun menerobos.
"Nona, anda sangat mulia dengan niat baikmu. Tapi maaf, aku sudah membuat sup hangat untuk Yang Mulia" ucap Yao Xulin.
Nona Ye menatap Yao Xulin untuk beberapa saat, lalu baru sadar jika itu adalah selir Yao.
"Ah, maaf. Anda siapa ya?, Yang Mulia tidak bisa memakan masakan dari sembarang orang. Apakah anda pelayan baru disini dan berniat mencari wajah?" Ucap nona Ye dengan sedikit menjatuhkan Yao Xulin dengan berpura-pura tidak mengenalnya.
"Ap-!" Yao Xulin hampir saja mengeluarkan kata-kata umpatan, tapi untungnya ia sudah dapat mengendalikan emosinya jadi ia hanya mengumpat dalam hatinya, "jalang sial. Apa maksudmu siapa aku?. Padahal dia sendiri yang ingin mencari wajah!" Batin Yao Xulin. Ia pun baru ingat tentang Nona Ye yang merupakan putri dari seorang jendral yang sangat dihormati kaisar sebelumnya karena jasa-jasanya terhadap negara.
"Nona Ye, kenalkan. Aku Yao Xulin, selir Yang Mulia Xi" ucap Yao Xulin dengan anggun. Ia juga membuat senyuman yang sangat ramah untuk menekan emosinya dengan kuat.
Kepala koki yang mendengar hal ini pun terkejut dan langsung memberi perhatian lebih kepada Yao Xulin.
"Salam hormat!. Yang Mulia selir Yao, itu anda!. Maafkan saya karena saya tidak mendnegar suara anda. Saya benar-benar tidak tau karena terlalu sibuk dengan mengawas masakan!" Ucap kepala koki sambil membela dirinya sendiri.
"Tidak apa. Itu wajar dan bagus jika kau memperhatikan dapur dengan ketat terutama untuk makanan kaisar. Aku akan memberitau kaisar atas kinerja bagusmu" puji Yao Xulin yang tidak ingin menambah musuh dalam istana, jadi mau tidak mau ia akan sebisa mungkin akrab dengan orang-orang yang tidak ia sukai ataupun mereka yang tidak menyukainya.
"Hormat saya, Yang Mulia. Maaf jika saya tidak tau juga" ucap Nona Ye dengan sangat tidak tulus menyebut Yao Xulin dengan sebutan Yang Mulia.
"Tidak apa-apa, nona Ye. Dan karena kamu sudah tau, jadi biar aku yang membawa makanan untuk Yang Mulia" ucap Yao Xulin, tapi nampaknya Nona Ye tidak ingin mengalah dengan mudah sehingga ia membuat alasan lagi.
"Yang Mulia, mohon maaf. Tapi makanan ini atas perintah putri Xi Mian, jadi saya tidak bisa menolaknya begitu saja. Harap Yang Mulia tidak marah pada saya. Saya harus membawa bubur untuk Yang Mulia Kaisar"
"Wanita sial ini menggunakan nama putri Xi Mian!" Batin Yao Xulin kesal. Ia tidak terlalu dapat berkomentar banyak jika itu menyangkut putri Xi Mian yang merupakan adik perempuan kesayangan Xi Ji Lan.
"Tapi, aku juga sudah membuat sup ini dengan susah payah. Kai tidak mungkin membiarkan makanan yang kubuat ini terbuang sia-sia kan?"
"Yang Mulia, anda benar. Tidak baik membuang makanan. Bagaimana jika kita membawa keduanya dan melihat apa yang ingin Yang Mulia Kaisar makan?"
"Sangat bagus. Mari bawa keduanya dan biarkan Yang Mulia memilih apa yang dia suka. Tapi tentu saja, kurasa Yang Mulia tidak akan membiarkan sup buatan istrinya terbuang sia-sia" jawab Yao Xulin dan ia pun pergi lebih dulu dengan membawa sup ayam hangatnya.
Nona Ye hanya mendumal sebentar sebelum akhirnya ia juga ikut membawa buburnya ke ruang Xi Ji Lan. Ia yakin jika buburnya yang akan dimakan Xi Ji Lan. Dengan bantuan putri Xi Mian yang akrab dengannya, ia pasti dapat mendekati Xi Ji Lan. Terlebih, putri Xi Mian lebih mendukungnya untuk menjadi permaisuri kakaknya itu.
Setibanya di kamar kaisar. Didalam sana hanya ada Xi Mian, dan kesatrian Wen, juga Xi Ji Lan yang sudah terlihat lebih baik sehingga Yao Xulin menjadi sedikit lega.
Awalnya kamar kaisar menjadi begitu ribut dengan Xi Mian yang tidak suka dengan Yao Xulin yang ikut-ikutan membawa makan malam untuk kakaknya. Namun Xi Ji Lan membuat keputusan yang adil sehingga tidak menyakiti Yao Xulin ataupun perasaan adiknya yang sangat sensitif. Terlebih ia juga harus menjaga hubungan baik dengan putri jendral Ye.
"Bawa keduanya kemari" ucap Xi Ji Lan.
"Kakak, kau sedang sakit dan kau tidak bisa makan terlalu banyak!, pilih salah satunya!. Lebih baik kau makan bubur yang dibawa kakak Ye!. Itu lebih baik untukmu!" Oceh Xi Mian yang bersikeras agar kakaknya lebih memilih Nona Ye.
"Xi Mian, kenapa kau sangat berisik?!. Kau membuatku kehilangan selera makan" ucap Xi Ji Lan yang jadi kesal karena tingkah adiknya.
"Ah, tidak. Kakak maafkan aku!. Aku hanya ingin makanan yang diberikan untukmu yang terbaik. Aku mengkhawatirkanmu" rayu Xi Mian dengan sedikit manja.
Xi Ji Lan menghela nafas berat.
"Mulutku pahit. Xi Mian, minta pelayan membawakan makanan manis untukku" ucap Xi Ji Lan. Ia mengira keributan ini akan berakhir, namun keributan itu dimulai lagi.
Xi Mian mengambil kesempatan dan meminta Nona Ye mengambilkannya, namun lagi-lagi Yao Xulin tidak terima sehingga ia pun langsung ikut menerobos.
"Yang Mulia, izinkan saya melayani anda. Sebagai istri, saya akan membuatkan makanan manis untuk anda" ucap Yao Xulin yang memanfaatkan gelar istri kaisarnya.
Xi Ji Lan dapat melihat dengan jelas keduanya yang saling bersaing, sehingga ia kembali membuat keputusan yang sama.
"Kalian semua berisik. Kalian bisa membuat makanan manis dan aku akan mengambil yang aku suka nanti. Seksrang keluarlah dari sini" ucap Xi Ji Lan dengan dingin.
"Kakak Ye, ayo kita buat camilan manis untuk kakak. Aku tau apa yang dia suka" ajak Xi Mian pada Nona Ye. Mereka berdua langsung keluar dari kamar, sedangkan Yao Xulin sedikit menciut. Ia sama sekali tidak tau makanan manis apa yang di sukai oleh Xi Ji Lan.
"Bagaimana ini?" Batinnya.