"Jimat ini berguna, dia juga bisa membuat aku tenang. Aku tidak perlu ketakutan lagi Bram," Deki menunjukkan jimat yang ada tanah kuburan wanita yang mereka bunuh.
Bram hanya memperhatikan sahabatnya itu. Dia juga merasakan senang karena dia juga tidak diganggu.
"Bram, aku dengar Deka sudah mulai menunjukkan respon, aku di telepon sama istrinya. Dan saat aku kasih itu ke istrinya, dia tifak banyak nanya," kata Diman.
"Kau bilang apa ke istrinya?" tanya Deki.
Diman hanya tersenyum kecil. "Aku bilang saja kalau dia sedang dikejar sama roh halus, dan jangan takut karena ini jimat untuk penangkal roh itu. Untungnya dia percaya sama aku, jika tidak dia sudah habis sama hantu sialan itu," ucap Diman lagi.
Deki dan Bram hanya tersenyum kecil. Bram melihat panggilan masuk dari anak buahnya yang mengawasi Nona.
"Hmm, ada apa" tanya Bram.