Chereads / Mila: Cinta dan Rahasia / Chapter 8 - Sejarah Yang Membosankan

Chapter 8 - Sejarah Yang Membosankan

Pelajaran sejarah pun di mulai. Dan kelas pun sangat hening tidak ada suara dari siswa atau siswi kecuali guru mata pelajaran sejarah yang sedari tadi terus menjelaskan.

Sampai-sampai banyak siswa dan siswi yang tertidur karena merasa bosan dengan penjelasan yang diberikan guru tersebut.

Siswa dan siswi yang tertidur itu hampir semuanya termasuk teman-teman baru Mila. Yaitu Cika, Salwa, dan Sinta.

Namun meskipun tahu anak muridnya tertidur karena merasa bosan. Guru mata pelajaran sejarah masih saja terus menjelaskan dan tampaknya tidak masalah dengan anak murid yang tertidur.

Karena siswa dan siswinya masih ada yang terbangun dan mendengarkan penjelasan yang diberikan. Termasuk Mila.

Mila tidak tertidur karena dia suka sekali sejarah. Jadi walaupun guru yang menjelaskan sangat membosankan karena hanya menjelaskan materinya tetapi Mila tetap menyukainya.

Dan setelah beberapa puluh menit berlalu akhirnya bel sekolah berbunyi menandakan waktunya pulang telah tiba.

Siswa dan siswi yang tadinya tertidur pun langsung terbangun ketika bel berbunyi. Mereka langsung duduk tegap.

Mila yang melihat itu menggelengkan kepalanya, "Giliran tadi aja pada tidur. Sekarang matanya sampe mau keluar gara-gara denger bel," ucap Mila.

"Ya kan kita ngantuk. Emang lu engga ngantuk Mil?" tanya Cika dengan mata yang masih tertutup.

"Engga lah gua dari tadi aja dengerin sampai gua catat materinya. Soalnya itu tugas buat Minggu depan," balas Mila.

Cika mendengar ucapan Mila pun kaget. Dia dengan cepat menarik badan Mila ke arahnya.

"Lu engga ngantuk? Sumpah gua yang selalu denger itu aja langsung ngantuk pas denger itu guru jelasin materinya?" tanya Cika dengan ekspresi wajah penasaran.

Mila tentu saja menganggukkan kepalanya, "Iyaa sama sekali engga ngantuk," balas Mila.

"Lu aneh pokoknya lu aneh," ucap Cika sembari menggelengkan kepalanya heran.

Mila yang mendengar ucapan Cika pun menggidikkan bahunya tidak perduli.

"Untuk semuanya. Karena bel sudah berbunyi. Maka dari itu bapak pamit. Terima kasih kepada yang sudah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari bapak. Tugas untuk minggu depan adalah membuat catatan mengenai penjelasan yang tadi bapak jelaskan. Dan untuk yang tadi tertidur jangan lupa untuk mengerjakan tugas minggu depan tersebut ya," ucap guru sejarah kepada Teman-teman kelas Mila.

Teman-teman Mila yang mendengar bahwa ada tugas untuk Minggu depan pun terkejut Tapi meskipun begitu mereka semua tetap menjawab ucapan guru sejarah tersebut.

"Baik pak. Akan kami kerjakan," balas teman-teman kelas Mila secara bersamaan.

"Kalau begitu bapak pamit undur diri. Selamat sore semuanya," ucap guru sejarah.

"Selamat sore juga bapak. Hati hati di jalan," jawab teman-teman kelas Mila secara bersamaan.

Guru sejarah itu pun segera berjalan keluar dari kelas setelah mendengar jawaban dari siswa dan siswi yang dia ajar.

Setelah guru sejarah pergi. Semua teman-teman kelas Mila yang tertidur segera meminta catatan sejarah kepada orang yah tadi tidak tertidur.

Begitupun dengan Cika. Yang sedari tadi melihat ke arah Mila. Begitupun dengan Cika dan Salwa yang tiba-tiba saja membalikkan badannya menghadap ke arah Mila.

Mila pun menganggukkan kepalanya mengerti kalau mereka menatapnya karena ingin meminjam bukunya.

Mila pun segera memberikan buku catatan sejarah kepada Cika.

"Nih buku sejarah punya gua. Gua udah tulis semua materi yang tadi udah di jelasin. Nanti kalian tinggal salin aja catatannya oke," ucap Mila.

Cika, Salwa, dan Sinta yang mendengar ucapan Mila pun tersenyum bahagia, "Ihh Mila tahu aja kita butuh bukunya," ucap Salwa.

"Mila kok paling ngerti kita semua si. Sayang Mila pokoknya," ucap Cika.

"Iyaa si Mila emang paling the best," seru Salwa.

Mila yang mendengar teman-temannya memujinya pun menatap ke arah teman-temannya dengan tatapan menyebalkan.

"Dasar," balas Mila sembari menggelengkan kepalanya heran.

Semuanya segera merapihkan buku dan pulpen masing-masing. Begitupun dengan Mila dan teman-temannya.

Lalu setelah rapih ketua kelas pun segera memimpin doa. Dan Mila terkejut karena ternyata. Ketua kelas IPS 3 adalah Ucup. Musuh bebuyutan Cika.

Cika yang melihat Mila terkejut karena melihat Ucup pun segera mendekatkan wajahnya ke dekat kuping Mila.

"Si Ucup ketua kelas soalnya dia pinter banget. Pas kelas aja juara 1 terus dari semester 1 sampai 2," ucap Cika.

Mila yang mendengar ucapan tiba-tiba dari Cika pun menganggukkan kepalanya, "Pantesan aja dia jadi ketua kelas. Ternyata karena pinter," balas Mila.

Dan setelah berdoa semua orang mulai berjalan meninggalkan kelas. Kecuali Mila dan teman-temannya.

"Yaudah ah gua mau pulang," balas Mila.

"Eh kita juga mau pulang. Bareng aja sama kita," ucap Cika.

"Iya kebetulan Sinta bawa mobil jadi kita bertiga bisa ikut pulang sama dia," seru Salwa.

"Iyaa ayo bareng sama gua aja," ucap Sinta.

Mila tentu saja menggelengkan kepalanya, "Gua bawa sepeda ke sekolah. Jadi engga bisa bareng kalian," balas Mila.

Cika, Salwa, dan Sinta yang mendengar balasan Mila pun terkejut.

"Apa?! Bawa sepeda?" tanya Cika kepada Mila dengan ekspresi wajah terkejut.

Mila dengan polosnya menganggukkan kepalanya, "Iyaa gua bawa sepeda emang kenapa?" tanya Mila.

"Mila kenapa engga bawa motor atau mobil aja? Kan lebih enakan pakai motor atau mobil," ucap Cika.

"Enakan sepeda kok. Lagian dari rumah ke sekolah cuman beberapa menit kalau pakai sepeda. Dan lagi gua udah biasa pakai sepeda pas di Jepang," balas Mila.

"Oh iyaa juga ya. Tapi lu bisa diejek sama semua cewe yang ada di sekolah ini," ucap Salwa.

"Kok diejek sih. Kan cuman pakai sepeda," balas Mila.

"Nanti mereka pikir lu orang aneh karena pakai sepeda," ucap Sinta.

"Yaudah gua pulangnya nanti aja nunggu semua orang pulang. Udah sana kalian duluan aja," seru Mila.

"Engga bisa. Kita harus nunggu lu baru kita pulang," ucap Cika.

Mila dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Ih engga usah kalian duluan aja," balas Mila.

Mereka bertiga pun mau tidak mau menuruti keinginan Mila, "Yaudah kalau gitu lu hati-hati pulangnya. Oh iya pulangnya jangan lebih dari jam 5. Karena serem apalagi di taman belakang," ucap Cika.

"Iyaa hati-hati pokoknya. Di taman belakang banyak banget setannya," seru Salwa dengan heboh.

"Heh tapi kan si Mila juga ngapain ke taman belakang. Taman belakang kan ya ada di belakang sekolah gimana sih," ucap Sinta.

"Oh iya jugaa si," balas Salwa dan Cika secara bersamaan.

"Yaudah kalian cepet pulang. Yang lainnya udah pada pulang duluan juga," ucap Mila.

"Lu juga harus ikut keluar bareng sama kita. Jangan diem di kelas sendirian. Nanti takut ada setan," balas Cika sembari menarik tangan Mila.

Mila pun terpaksa berjalan mengikuti Cika. Sinta dan Salwa pun juga berjalan di belakang mereka berdua.

"Iyaa kalau mau nunggu ya di taman aja. Jangan di kelas," ucap Sinta.

Mila pun menganggukkan kepalanya, "Iyaa," balas Mila.