Chereads / The Contracted Madame Shin / Chapter 7 - kesukaan Amelia

Chapter 7 - kesukaan Amelia

Amelia yang sedang marah menghentakan kakinya keluar kamar tidur atasannya dengan menendang linen kotor di lantai.

Dia segera menyelesaikan kamar boss nya tersebut dan terhenyak melihat gambar lukisan wajah Wanita cantik yang memnuhi dinding di area tempat penyimpanan pakaian yang tersambung dengan kamar mandi.

Biasanya pigura lukisan foto tersebut terselubung dengan kain putih dan tampaknya kain tersebut terjatuh di bawah lantai.

Gambar wajah Wanita yang cukup cantik tersebut sama dengan wajah foto yang berserakan di lantai kamar atasannya Ketika di hari pertama Amelia bekerja di rumah majikannya.

Amelia bergegas menutupi lukisan tersebut dengan kain putih dan membersihkan area sekitar. Dia juga mengambil pakaian kotor dari Pak William untuk dikirimkan ke laundry setelah membersihkan kamar mandi yang cukup luas tersebut.

Amelia membersihkan lantai kamar atasannya dan menyemprotkan pengharum ruangan rahasia miliknya.

Amelia mungkin tidak pintar tetapi dia sangatlah peka dengan semua bau di dunia ini. Dia sangat suka mempelajari tentang tanaman yang bisa dibuat dan berfungsi sebagai herbal secara otodidak.

Kali ini, dia menyemprotkan sari kenanga ke seluruh ruangan sehingga bisa menenangkan tingkat stress dari Pak William.

Amelia segera membawa seluruh pakaian kotor dan mengantarkan nya ke tempat laundry langanan dengan sepeda motornya.

Amelia kembali tepat waktu makan siang Pak William, sehingga dia bisa membersihkan ruang kerja dari Pak William.

Hal yang aneh terjadi pada meja kerja Pak William yang terdapat foto Wanita cantik tersebut dengan posisi menghadap ke arah meja dan tidak dalam posisi di pajang.

Amelia memperbaiki posisinya ke dalam posisi semula dan bergegas membersihkan ruang kerja tersebut dari semua debu.

Kali ini, dia menyalakan air diffuser dengan wangi musk untuk membuat rasa ingin bekerja dan menjadi tenang dalam pengambilan keputusan.

Tampaknya, Pak William sedang sibuk dengan semua berkas-berkas di atas mejanya dan kondisi computer yang dalam posisi terbuka.

Semua itu dalam Bahasa Ingris yang segera membuat pusing kepala Amelia. Dia bisa berbicara Bahasa Ingris tetapi memilih untuk tidak terlalu mengunakan Bahasa tersebut.

Bapaknya mengirimkan Amelia untuk kursus Bahasa Inggris di kota Denpasar dengan biaya yang tidak sedikit.

Amelia telah selesai membersihkan ruang kerja dari Pak Will dan segera pergi menuju ke ruang santai untuk mengecek hasil kerja temannya apakah telah sesuai standar untuk atasannya yang sungguh sangat cerewet.

Amelia menyelesaikan tugasnya dengan sempurna sebelum dia pergi untuk pulang ke rumah setelah delapan jam bekerja. Dia bergegas pergi pulang ke rumah untuk segera mengecek kondisi dari ibunya.

Indah yang juga baru saja pulang ke rumah segera duduk di depan kamar kos nya untuk menghirup udara segar sambil memainkan teleponnya.

Amelia segera bergegas mandi terlebih dahulu dan pergi mengunakan kain balinya. Dia bergegas melakukan sembhayang dengan menghaturkan semua banten yang telah di persiapkan oleh ibunya.

Ibu Amelia juga mempersiapkan segala keperluan untuk meminta ijin kepada Tuhan penguasa pemilik tanah tempat mereka tingali.

Baru setelah semua telah selesai, Mereka menikmati makan malam sebelum mereka mengakhiri malam dan tertidur dengan badan yang cukup capek.

Di dalam kamarnya, Will tidak dapat tidur dengan nyenyak. Dia mengubah posisi tidurnya dari kanan ke kiri dan tetap saja tidak dapat tidur.

Terlebih lagi Ketika dia melihat ke area tempat tidur yang membuatnya merasakan gejolak asmara yang kembali bersemi.

Tubuhnya segera bereaksi dengan jujurnya dan membuatnya semakin tidak nyaman dengan semua rasa yang ada.

Di pikirannya dengan jelas William terus terngiang-ngiang wajah tirus dan rambut hitam Panjang dari Amelia.

Bibirnya yang tipis dan berwarna merah muda mengundang William untuk menghampiri dan hal tersebut membuatnya gila dengan semua ini.

Will benar-benar tidak habis pikir dengan semua gambar wajah dari Amelia dan bukan wajah Yu Na.

Tidak lama kemudian, Will membuka laci sebelah tempat tidurnya dan mengapai pigura kecil dengan gambar senyuman lembut dari Yu Na.

Tetapi hal tersebut membuat frustasi daripada William yang ternyata tidak bisa mengenyahkan wajah Amelia dari dalam pikirannya.