Amelia mengetuk pintu kamar bossnya dan mendengarkan perkataannya yang memberikan sinyal untuk memasuki kamar tidurnya.
Amelia melihat pemilik rumah nya itu sedang berbicara dengan sedikit marah di area jendela kamarnya dengan sedikit nada marah dan dalam Bahasa Korea.
Amelia seperti sedang mendengarkan salah satu adegan dalam film drama korea kesukaannya.
Pak Will tampak sangat emosial dengan dengan semua pembicaraannya di telepon Ketika Amelia sedang mengganti sprei tempat tidur di kamar bosnya tersenut.
Amelia menaburkan sedikit bedak bayi ke atas seprei katun putih itu dan meratakannya dengan tangannya sebelum menutupnya dengan lapisan selimut.
Di atas sarung batal, Amelia menyemprotkan sedikit larutan minyak cempaka ke arah bantal bulu angsa milik atasannya.
Tib-tiba, Will membalikkan badannya setelah dia memutuskan hubungan dengan ibunya yang terus memaksanya kembali ke korea.
Tanpa di sadarinya, kakinya tersandung dengan tumpukan linen kotor di lantai hingga terhuyung jatuh ke arah Amelia yang berdiri di samping tempat tidurnya.
Posisi yang sangat tidak disengaja membuat bibir mereka berdua berpaut dengan tubuh Will menindih tubuh Amelia di atas tempat tidur.
Mereka tidak menyadari hal tersebut hingga beberapa saat Ketika Will dengan kikuk berdiri tanpa melihat ke arah Amelia yang masih syok di atas tempat tidur.
"Kamu! Kenapa harus meletakkan semua linen tersebut di atas lantai?" Hardik dari Will dengan malu.
"Bapak, kenapa tidak melihat kalau ada seprei kotor di atas lantai? Ini termasuk kejahatan seksualitas di tempat kerja," Amelia yang tersadar dari ciuman pertamanya tersebut berbicara tanpa adanya rem.
"Memang kamu yang salah! Kenapa sekarang kamu bilang bahwa saya melakukan kejahatan seksualitas kepadamu?!" jawab Will dengan tidak terima dengan tuduhan dari perempuan berwajah cantik dengan kearifan lokal.
Tidak! Will tidak boleh melupakan Yu Na yang sudah sangat setia kepadanya dan Will tidak dapat tergoda dengan Wanita lain.
"Bapak yang terjatuh menindih saya. Bapak juga yang mencium saya. Apa itu salah saya? Saya itu korban Pak!" Amelia tidak menerima tuduhan yang di arahkan kepadanya.
"Enak saja! Awal dari semua permasalahan adalah semua seprei kotor yang ada di atas lantai. Jadi itu adalah salah kamu sendiri," penjelasan dari Will yang berjalan keluar menuju ruang kerjanya tanpa menunggu jawaban dari Amelia.
William menutup rapat pintu tempat kerjanya dan menghela napas setelah terduduk di kursi kerjanya.
Dia memutar kursinya ke arah luar jendela dan menenangkan hatinya setelah ciuman singkat dengan bibir tipis dan lembut tersebut.
Amelia adalah gadis berparas ayu dan keberaniannya membalas semua jawaban kepada William membuatnya sedikit tertarik dengan gadis tersebut.
William menyentuh bibirnya dan menggingat rasa hangat di datas bibirnya Ketika menyentuh bibir gadis tersebut. Tampaknya, ciuman singkat tersebut meninggalkan kesan yang cukup mendalam di tubuh William yang sudah hampir lima tahun berusaha untuk menyembuhkan luka di dalam hatinya.
William memutuskan untuk pullih dari keterpurukan karena merindukan Yu Na. William menyentuh wajah Yu Na yang terpampang di pigura kecil terbuat dari emas di pojok meja kerjanya.
Amelia yang sedang marah menghentakan kakinya keluar kamar tidur atasannya dengan menendang linen kotor di lantai.
Dia segera menyelesaikan kamar boss nya tersebut dan terhenyak melihat gambar lukisan wajah Wanita cantik yang memnuhi dinding di area tempat penyimpanan pakaian yang tersambung dengan kamar mandi.
Biasanya pigura lukisan foto tersebut terselubung dengan kain putih dan tampaknya kain tersebut terjatuh di bawah lantai.
Gambar wajah Wanita yang cukup cantik tersebut sama dengan wajah foto yang berserakan di lantai kamar atasannya Ketika di hari pertama Amelia bekerja di rumah majikannya.
Amelia bergegas menutupi lukisan tersebut dengan kain putih dan membersihkan area sekitar. Dia juga mengambil pakaian kotor dari Pak William untuk dikirimkan ke laundry setelah membersihkan kamar mandi yang cukup luas tersebut.
Amelia membersihkan lantai kamar atasannya dan menyemprotkan pengharum ruangan rahasia miliknya.