Amelia mungkin tidak pintar tetapi dia sangatlah peka dengan semua bau di dunia ini. Dia sangat suka mempelajari tentang tanaman yang bisa dibuat dan berfungsi sebagai herbal secara otodidak.
Kali ini, dia menyemprotkan sari kenanga ke seluruh ruangan sehingga bisa menenangkan tingkat stress dari Pak William.
Amelia segera membawa seluruh pakaian kotor dan mengantarkan nya ke tempat laundry langanan dengan sepeda motornya.
Amelia kembali tepat waktu makan siang Pak William, sehingga dia bisa membersihkan ruang kerja dari Pak William.
Hal yang aneh terjadi pada meja kerja Pak William yang terdapat foto Wanita cantik tersebut dengan posisi menghadap ke arah meja dan tidak dalam posisi di pajang.
Amelia memperbaiki posisinya ke dalam posisi semula dan bergegas membersihkan ruang kerja tersebut dari semua debu.
Kali ini, dia menyalakan air diffuser dengan wangi musk untuk membuat rasa ingin bekerja dan menjadi tenang dalam pengambilan keputusan.
Tampaknya, Pak William sedang sibuk dengan semua berkas-berkas di atas mejanya dan kondisi computer yang dalam posisi terbuka.
Semua itu dalam Bahasa Ingris yang segera membuat pusing kepala Amelia. Dia bisa berbicara Bahasa Ingris tetapi memilih untuk tidak terlalu mengunakan Bahasa tersebut.
Bapaknya mengirimkan Amelia untuk kursus Bahasa Inggris di kota Denpasar dengan biaya yang tidak sedikit.
Amelia telah selesai membersihkan ruang kerja dari Pak Will dan segera pergi menuju ke ruang santai untuk mengecek hasil kerja temannya apakah telah sesuai standar untuk atasannya yang sungguh sangat cerewet.
Amelia menyelesaikan tugasnya dengan sempurna sebelum dia pergi untuk pulang ke rumah setelah delapan jam bekerja. Dia bergegas pergi pulang ke rumah untuk segera mengecek kondisi dari ibunya.
Indah yang juga baru saja pulang ke rumah segera duduk di depan kamar kos nya untuk menghirup udara segar sambil memainkan teleponnya.
Amelia segera bergegas mandi terlebih dahulu dan pergi mengunakan kain balinya. Dia bergegas melakukan sembhayang dengan menghaturkan semua banten yang telah di persiapkan oleh ibunya.
Ibuk Amelia juga mempersiapkan segala keperluan untuk meminta ijin kepada Tuhan penguasa pemilik tanah tempat mereka tingali.
Baru setelah semua telah selesai, Mereka menikmati makan malam sebelum mereka mengakhiri malam dan tertidur dengan badan yang cukup capek.
Di dalam kamarnya, Will tidak dapat tidur dengan nyenyak. Dia mengubah posisi tidurnya dari kanan ke kiri dan tetap saja tidak dapat tidur.
Terlebih lagi Ketika dia melihat ke area tempat tidur yang membuatnya merasakan gejolak asmara yang kembali bersemi.
Tubuhnya segera bereaksi dengan jujurnya dan membuatnya semakin tidak nyaman dengan semua rasa yang ada.
Di pikirannya dengan jelas William terus terngiang-ngiang wajah tirus dan rambut hitam Panjang dari Amelia.
Bibirnya yang tipis dan berwarna merah muda mengundang William untuk menghampiri dan hal tersebut membuatnya gila dengan semua ini.
Will benar-benar tidak habis pikir dengan semua gambar wajah dari Amelia dan bukan wajah Yu Na.
Tidak lama kemudian, Will membuka laci sebelah tempat tidurnya dan mengapai pigura kecil dengan gambar senyuman lembut dari Yu Na.
Tetapi hal tersebut membuat frustasi daripada William yang ternyata tidak bisa mengenyahkan wajah Amelia dari dalam pikirannya.
Bahkan bau bunga cempaka di atas bantalnya tidak bisa membawanya terjatuh di dalam mimpi dan semakin gila membayangkan muka dari Amelia.
Yang membuat Will lebih putus asa adalah bau tubuh Amelia dan rambutnya yang meninggalkan bekas bau mawar segar semerbak di hidung seorang William.
Dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini bahkan Ketika dia dimabuk cinta dan tergila-gila dengan Yu Na.
Yu Na akan dengan angunnya membimbing Will untuk kembali ke perilaku seorang pewaris tahta seorang anak konglomerat.
Yu Na adalah seseorang yang dibesarkan oleh bibinya di karenakan statusnya sebagai anak yatim piatu.
Tetapi kecantikan dan kecerdasan Yu Na menarik hati seorang William yang harus belajar dan bekerja sebagai penerus tahta dari perusahaan keluarga Shin.
Yu Na tidak akan berbicara dengan lantang kepada William tetapi akan menghampirinya dan berbicara dari hati ke hati sebagai seseorang dewasa yang bisa bertukar pikiran.
Kali ini watak Amelia yang seperti bara membara membuat William terpikat dengan semua kata-kata yang keluar dari mulut Amelia layaknya kereta api dengan kecepatan super cepat.
Hal tersebut membuat William tersenyum membayangkan semua korespondasi dengan gadis seperti Amelia.
Kali ini baru pertama kalinya, dia bertemu dengan seseorang seperti itu.hal tersebut membuat William seperti tersihir oleh pesona gadis seperti itu.
Yu Na akan benar-benar menertawakannya Ketika mengetahui kegilaan William sekarang. Karena bagi seorang Yu Na yang sangat perfeksionis, dia tidak akan mengijinkan sesuatu seperti ini terjadi dalam hidupnya.
William benar-benar telah gila dikarenakan ciuman kecil seperti remaja yang baru merasakan puber.
Ciuman William dengan Yu Na yang pertama kalinya bahkan tidak mempunyai effect seperti itu. Dan Yu Na yang mengkontrol semua rytme ciuman mereka berdua.
Akhirnya, William benar-benar tidak bisa tidur karena ciuman pagi tadi dna wajah cantik Amelia. Tampaknya, William sudah melupakan tentang Yu Na sepenuhnya.
William memasukkan semua foto Yu Na ke dalam boks sehingga tidak ada lagi kenangan seorang Yu Na di dalam rumah ini.
William sudah mengatakan selamat tinggal pada wajah cantik elegan yang telah menemaninya selama tiga puluh tahun terakhir dalam hidupnya.
'Selamat tinggal, Yu Na…' doa William sebelum menutup boks besar dengan semua foto Yu Na dan kenangannya dan menutup bok tersebut dengan rapat.
Akhirnya, William terjatuh dalam mimpinya Ketika suara ayam jago berkokok menjadi latar belakangnya.