Setelah mengobrol ngalur ngidul panjang lebar, Syila bangun dari duduk nya dan mengajak Caca mengikuti nya menuju kantin kampus untuk menyantap makan siang. Karna perut Syila sudah mulai keroncongan.
Syila dan Caca berjalan menuju kantin melewati koridor-koridor kampus. Dalam perjalanan mereka menuju kantin, secara kebetulan Caca melihat laki-laki yang berpapasan dengan nya di pintu ruang TU tadi pagi.
Seketika pandangan mata Caca mengarah pada nya hingga ia tak lagi mendengarkan apa yang sedang di bicarakan oleh Syila. Caca terus menatap laki-laki itu, perhatian nya langsung teralihkan tanpa ia sadari. Langkah kaki nya pun terhenti begitu saja tanpa Caca sadari.
"Eh Ca, iiiihhh kamu nih! Aku capek cerita panjang lebar kemana- mana kok kamu malah diam aja sih?! Malah sibuk liat kebelakang terus!ada apa sih?!" kata Syila sambil menepuk pundak Caca yang dilihat nya terdiam seakan menjadi patung.
"Hah?! Apa? Apa? Kamu ngomong apa tadi Syil, sorry aku ga fokus tadi" kata Caca menjawab perkataan Syila sambil tersenyum malu kepada Syila.
"Kamu kenapa Ca? Kok tiba-tiba jadi seperti salah tingkah sendiri?! Apa yang kamu lihat?!" kata Syila lagi kepada Caca sambil melihat mengikuti arah pandangan Caca.
"Oh kamu melihat dia toh! Pantes langsung bengong seperti melihat malaikat di siang bolong" kata Syila lagi menyambung perkataannya lagi ke pada Caca.
"Hah?! Dia?! Memang nya kamu kenal sama laki-laki itu Syil?" kata Caca bertanya dengan nada semangat kepada Syila, karna Syila seperti nya mengenal siapa laki-laki yang sudah menarik perhatian Caca sedari awal pertemuan mereka di depan pintu TU.
"Itu Aldo, dia adik bungsu dari pak dosen ganteng yang tadi ngajar dikelas kita, Aldo cukup populer dikampus kita, bisa di bilang gak ada yang gak kenal sama Aldo, selain pintar, Aldo juga beberapa kali memenangkan piala kompetisi renang untuk kampus ini" tutur Syila menceritakan perihal Aldo kepada Caca.
"Hah? Adik pak Arga?! Saudara nya mr. Arrogant dong!" gumam Caca begitu mendengar apa yang dikatakan Syila tentang Aldo.
"Kenapa Ca? Kamu kenal dengan pak Arga? Mr.arrogant siapa Ca?" kata Syila bertanya kepada Caca perihal apa yang digumamkan Caca.
"Ha?!! Oh enggak kok, gak ada apa-apa! Dah ah ayuk kita kantin, aku uda lapar banget ni!!" kata Caca menutup percakapan mereka sambil menarik Syila melanjutkan perjalanan mereka menuju kantin.
Syila dan Caca menjadi teman akrab dalam sekejab. Kepolosan dan kebaikan hati kedua nya membuat mereka tak sulit untuk mengobrol satu sama lain dan tanpa sadar mereka menjadi akrab seolah mereka sudah saling kenal sejak lama.
Syila dan Caca langsung memesan makanan mereka sesuai selera mereka masing-masing. Syila dan Caca menyantap makanan mereka dengan lahap. Sambil mengunyah mereka terus mengobrol saling bertukar cerita perihal diri masing-masing. Mereka terus tertawa berdua seakan hanya mereka yang ada di kantin itu.
Saat Caca sedang menikmati makanan dipiring nya tiba-tiba saja ada yang menelfone nya. Caca melihat panggilan dari nomer baru yang tak di kenal nya. Merasa tak mengenal nomer yang menelfone nya, Caca mengabaikan panggilan itu dan terus menyantap habis makanan nya.
"Oh ya Ca! Kita kan uda habis jam hari ini, habis ini kamu mau kemana? Langsung pulang atau mau liat-liat kampus dulu? Biar aku temenin deh!" kata Syila dengan penuh antusias kepada Caca seakan ia tak ingin berpisah dengan teman baru nya itu.
"Hah? Hhmmm iya juga ya, seperti nya seru ya kalau kita bisa keliling kampus berdua, jadi aku ga buta-buta amatlah sama sekeliling kampus ini sebagai mahasiswi baru, ya kan?!" kata Caca sambil tertawa kecil.
Saat mereka berdiri dan akan meninggalkan meja makan mereka untuk berkeliling kampus. Tiba-tiba saja telfone nya bergetar, dan ketika Caca melihat panggilan masuk nya ternyata itu panggilan dari Mr.Arrogant.
Secepat kilat Caca mengangkat telfone nya. "Hallo mas, ada apa nelfone aku tiba-tiba?!" kata Caca langsung begitu menjawab panggilan dari Me.arrogant nya.
"kalau kau tidak bisa mengangkat telfone yang masuk di telfone mu, lebih baik buang saja telfone mu ke tong sampah yang terdekat dengan tempat mu berdiri sekarang!!" kata Hanif langsung berkata ketus tanpa basa-basi pada Caca.
"Hah? Maksut nya apa sih mas?!!" kata Caca sambil melingak-linguk kebingungan dengan perkataan Hanif.
"Meca menunggu mu di depan kampus, kau jalan sendiri untuk menemuinya, atau kau mau aku menyeret mu menemui nya?!" kata Hanif kepada Caca dengan ketus seperti biasa.
"Hah? Meca nungguin aku?!buat apa?! Eh ya ampun aku lupa mas kalau aku janji makan siang bareng Meca tadi! Ya ampum, oke sorry mas, aku kesana sekarang!" pungkas Caca kepada Hanif.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi, Hanif langsung memtikan telfon nya. Caca langsung memasukan telfon genggam nya kedalam tas, dan tanpa basa basi lagi Caca langsung berpamitan kepada Syila untuk pergi duluan.
"Eh Syil, maaf banget, aku lupa banget kalo aku ada janji sama adik aku siang ini, dan sekarang dia sudah menunggu di depan, jadi aku harus pergi sekarang, sorry banget ya Syil, kita keliling nya besok aja gak apa-apa ya Syil??!" kata Caca dengan nada penuh penyesalan kepada Syila.
"Oh okey! Gak masalah Ca, yauda sana gih, kasian kan adek mu kalau nunggu kelamaan" kata Syila sambil mendorong Caca agar segera bergegas pergi.
Caca langsung berlari menuju pintu utama kampus, hati nya menjadi merasa sangat bersalah kepada Meca karna sudah membuat Meca menunggu nya.
Tak lama Caca mencapai pintu utama kampus dan di sana terlihat Meca sudah menunggu nya, begitu melihat Caca yang berlari kearah nya Meca langsung tersenyum kepada Caca.
"Eh hati-hati dong Ca, apaan sih sampai lari-larian seperti itu!" kata Meca menyambut kakak ipar nya yang datang sangat terburu-buru.
"Huhhhh, sory ya Ca, aku lupa banget kalau kita ada janji siang ini" kata Caca kepada Meca sambil memegang tangan Meca.
Meca langsung membuka pintu mobil untuk Caca, dan Caca langsung masuk kedalam mobil. Setelah menutup pintu mobil nya, Meca pun masuk ke mobil dan langsung melajukan mobil nya dan meninggalkan kampus secara perlahan.
"Hallo mbak, saya mau pesan satu meja atas nama Meca ya, menu akan kita order saat kita uda sampai ditempat, okey mbak, thanks!" kata Meca berbicara pada seseorang di telfone sambil menyetir mobil nya.
"Duuh, Cuma makan siang doang harus pesan meja dulu?!" gumam Caca yang heran dengan kebiasaan keluarga suami nya ini. Semua serba mewah, membuat Caca selalu terheran-heran dengan mereka semua.