Perlahan Caca menyeruput lagi jus alpukat nya. Setelah itu Caca perlahan memberanikan diri bertanya pada Meca. Caca bertanya dengan penuh kehati-hatian, ia tidak ingin pertanyaan membuat suasana jadi kurang enak.
"Itu loh Ca, soal kak Mega dan mas Hanif, sebenar nya mereka kenapa sih dek? Bukan nya aku mau ikut campur, tapi aku Cuma ngerasa gak nyaman aja sama sikap mereka dek, bingung aku harus gimana dek?!" tanya Caca dengan penuh kehati-hatian.
Mendengar pertanyaan Caca, Meca meletakkan sendok yang di pegang nya. Perlahan iya menarik gelas yang ada di hadapan nya, Meca menyeruput jus orange di gelas nya dan ia menghelan nafas panjang secara perlahan sambil menatap kearah Caca.
"Arga adalah seoarang anak yatim piatu yang hanya hidup bersama satu adik laki-laki nya, Arga mendapat biasiswa berkuliah di Kuala Lumpur, Malaysia karna kecerdasannya, dan disanalah bang Hanif bertemu sama Arga, ia menjadikan Arga teman tanpa memandang latar belakang atau status sosial dari Arga" kata Meca.
Caca tercengang serius mendengar cerita Meca. Sungguh, semua hal yang di ceritakan oleh Meca hari ini membuat Caca dipenuhi rasa bingung dan tak percaya.
"Ha?! Lalu bagaimana Arga bisa menikah dengan Mega? Dan hal apa yang membuat hubungan diantara Arga, Mega dan Hanif begitu dipenuhi rasa saling benci yang mendalam satu sama lain?!" kata Caca bertanya dengan perlahan dan rasa ingin tahu yang besar.
Bagi Caca ia tidak akan mungkin mendapat kesempatan seperti ini lagi lain kali, sebab untuk dapat mencari tahu perihal masa lalu Hanif, ia hanya bisa mencari tahu dari orang sekitar Hanif, karna mustahil jika Hanif sendiri yang akan memberitahukan segalanya kepada nya.
Meca begitu hangat pada nya, dan Meca selalu memperlakukan nya seperti seolah mereka adalah saudara kandung tanpa pernah menyinggung perasaan Caca dalam hal apapun. Itu sebab nya Caca tidak merasa ragu untuk mengobrol atau bertanya sesuatu pada Meca.
"Ya, setelah menyelesaikan study mereka di Malaysia, abang, Afia, Arga dan Hadi pulang ke sini, dan setelah di sini Afia langsung bekerja mengurus segala hal bisnis papa nya, begitupun dengan abang" kata Meca bercerita perlahan.
"Lalu bagaimana dengan Arga? Bagaimana Arga dan Mega bertemu dan menikah?" kata Caca bertanya dengan rasa tak sabar karna penasaran.
"Setelah menyelesaikan study nya, abang diangkat menjadi CEO di perusahan yang sekarang abang kelola, dan abang menarik Arga untuk bergabung dengan nya, dan karna rasa percaya kepada sahabat lama, abang langsung memberikan jabatan yang tinggi pada Arga tanpa memberlakukan jenjang karir kak" tutur Meca melanjutkan cerita nya.
"Begitu erat nya hubungan mereka, lalu apa yang menjadi sebab hancur nya hubungan persahabatan antara Arga dan Hanif?!" tanya Caca pada Meca.
"Suatu ketika saat Arga diminta abang untuk menggantikannya menghadiri sebuah pertemuan di perusahaan papi, disana secara gak sengaja Arga dan kak Mega bertemu, dan sejak pertemuan mereka itu, entah bagaimana mereka menjadi akrab satu sama lain dan entah sejak kapan pula mereka menjalin hubungan secara diam-diam dari abang dan keluarga" tutur Meca sambil kembali menyeruput jus milik nya.
Caca yang sedari tadi menyimak cerita dari Meca hanya menganggukkan kepala nya untuk merespon perkataan Meca. Raut wajah Meca menjadi sedikit sedih saat mulai bercerita mengenai sebab dari pertengkaran antara Hanif dan Mega.
"Oh.... jadi apa karna Arga diam-diam menjalin hubungan dengan Mega membuat mas Hanif marah dan mereka bermusuhan?!" kata Caca bertanya karna semakin penasaran dengan polemik yang terjadi antara suami dan kakak ipar nya.
"Bukan! Bukan itu sama sekali, malah bang Hanif adalah orang pertama yang mengetahui hubungan mereka, dan bang Hanif pula orang yang paling mendukung hubungan antara sahabat dan kakak nya itu, sampai-sampai bang Hanif lah yang membaritahukan hubungan mereka ke mami dan papi, bang Hanif yang mengenalkan dan membujuk papi dan mami agar mau menerima Arga sebagai calon suami kak Mega" tutur Meca lagi lanjut bercerita pada Caca dengan raut wajah yang semakin semraut.
Terlihat begitu berat bagi Meca harus menceritakan kembali masalah antara Hanif, Mega dan Arga. Karna menceritakan pertikaian yang terjadi diantara kedua saudara nya itu membuat Meca mengingat kembali bagaimana keruhnya hubungan antara kedua saudara nya itu.
"Lalu, apa yang menjadi sebab perpecahan pada hubungan antara Hanif dan Arga dan bagaimana Mega menjadi ikut terseret dalam permusuhan ini?!" tanya Caca semakin tidak mengerti dan bertanya-tanya.
"Suatu ketika, Arga mendapat tugas dari kantor harus melakukan perjalanan bisnis di Hongkong selama tiga minggu, dan mengetahui itu, abang dengan segara melangsungkan acara pertunangan antara Arga dan Mega sebelum Arga terbang ke Hongkong diawal bulan" kata Meca lagi.
"Dan terus?!" kata Caca lagi yang semakin tak habis fikir dan kehabisan kata-kata untuk bertanya lagi pada Meca.
"Naah, setelah pertunangan selesai, awal bulan Arga diterbangkan dan memulai perjalanan bisnis nya yang di awali dari Hongkong hingga akhirnya ke Malaysia dan kembali ke sini" kata Meca lagi sambil menghelan nafas di akhir perkataannya.
"Apa Arga membuat kesalahan saat melakukan perjalanan bisnis itu yang membuat Hanif begitu marah kepada nya?" kata Caca lagi langsung bertanya menyambung perkataan Meca.
"Setau aku tidak terjadi kesalahan apapun pada perjalan bisnis yang dilakukan Arga, malah mas Hanif terbang sendiri ke Malaysia untuk menjemput Arga di sana pada waktu itu kak" kata meca yang diwajah nya pun mulai tersirat rasa ingin tahu juga mengenai penyebab terjadi nya polemik panjang antara Arga, dan Hanif.
"Lalu Mega? Apa dia gak pernah cerita ke kamu atau mami, papi apa sebab dia dan Arga jadi bersiteru hingga sekarang ini?" tanya Caca yang masi bingung dengan cerita dari Meca.
"Gak pernah kak, entah apa yang terjadi, yang jelas waktu itu dua hari setelah kepulangan mereka dari Malaysia bang Hanif marah besar pada Arga, hingga abang memutuskan mengeluarkan Arga dari perusahaan nya dan meminta kak Mega memutus kan pertunangan nya dengan Arga" kata Meca lanjut bercerita lagi.
"Lalu bagaimana reaksi mami, papi dan Mega khusus nya?!" kata Caca bertanya dengan nada serius.
"Mami dan papi sempat bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi? Namun baik abang Hanif ataupun Arga gak pernah memberi tahu kami akan apa yang sebenar nya terjadi, ada masalah apa?! dan kak Mega pun sama, ia malah balik menentang bang Hanif dan mempercepat pernikahan nya dengan Arga, dan memasukan Arga bekerja di kampus tempat kakak kuliah sekarang" tutur Meca melanjutkan cerita.
Caca terdiam mendengar semua nya. Ia menarik gelas di hadapan nya dan menyeruput habis jus di gelas nya. Caca dibuat berfikir keras akan penyebab terjadi nya polemik antara suami nya dan kakak iparnya dimasa lalu hingga saat ini.