Chereads / Kejebak Cinta Mr.Arrogant / Chapter 31 - 31. Memberi Pelajaran

Chapter 31 - 31. Memberi Pelajaran

Caca menghampiri sofa tempat nya biasa tidur. Caca membaringkan tubuh mungil nya namun mata nya terus menatap ke aras pintu kamar mandi menunggu Hanif keluar dari sana karna Caca ingin segera menjelaskan segala nya kepada Hanif agar tidak ada kesalah fahaman diantara mereka.

Entah apa yang di lakukan Hanif di dalam sana. Yang jelas ia tak kunjung keluar dari kamar mandi. Mata Caca yang terus menatap ke arah pintu kamar mandi pun perlahan lelah dan tanpa Caca sadari mata nya terpejam, yang akhir nya Caca pun terlelap.

Tak lama setelah Caca terlelap, Hanif membuka pintu kamar mandi perlahan dan keluar. Hanif melihat Caca yang tertidur di sofa. Hanif berjalan menghampiri nya dan mematikan lampu yang berada tepat diatas kepala nya. Setelah itu Hanif berjalan keluar kamar dengan langkah santai yang menjadi ciri khas nya. Saat meninggalkan kamar, karna Caca sudah tidur Hanif mengunci pintu kamar dari luar.

Hanif menuruni tangga demi tangga dalam keadaan rumah yang sudah gelap karna penghuni seisi rumah sudah tidur. Hanif turun dengan sebatang rokok di tangan nya. Karakter Hanif ini sangatlah berbeda dari biasa nya. Mata nya memancarkan amarah yang begitu besar.

Di tepi kolam renang terlihat Arga sedang berdiri menikmati sebatang rokok di tangannya. Arga berdiri ke arah kolam sambil menatap bulan yang terpantul indah di air kolam.

Ketika Arga hanyut dalam suasana malam yang tenang, tapi secara tiba-tiba ada seseorang yang menendang nya dengan sebuah tendangan yang sangat kuat sehingga membuat nya terpental ketangah-tengah kolam renang itu.

Arga terkejut, ia langsung naik kepermukaan dan melihat siapa yang berani menendang diri nya di tengah malam. Arga begitu terkejut ketika ia melihat sosok yang menendang nya ternyata adalah Hanif.

"Wow, kejutan! Apa sekarang kau sudah memiliki nyali untuk bermain dengan ku bro?!" kata Arga kepada Hanif dengan santai sambil memercikan air kolam ke arah Hanif, seakan ia mengajak Hanif bercanda gurau malam itu.

Hanif hanya diam menatap ke arah Arga dan tak menjawab perkatan Arga yang seperti sengaja mengolok-olok diri nya. Hanif menarik panjang sisa rokok di tangan nya, kemudian ia membuang rokok itu sambil menginjak-injak rokok itu hingga mati tak mengeluarkan asap lagi, namun mata nya tetap menatap Arga dengan tatapan sangat tajam.

Kemudian Hanif berjalan ke arah lampu taman di tepi kolam. Hanif menarik sebuah kebel pada lampu itu yang membuat lampu nya padam seketika. Arga bingung dan terdiam melihat apa yang dilakukan oleh Hanif.

Lalu tanpa mematikan aliran listrik pada kabel itu Hanif dengan tenang dan sengaja ia menjatuhkan ujung kabel yang terbuka ke dalam kolam. Sontak apa yang di lakukan nya ini membuat Arga menjadi ketakutan setengah mati.

Arga berteriak sambil memukul-mukul air memohon agar Hanif tidak memasukan kabel yang terbuka dan dialiri listrik itu ke dalam kolam. Namun dengan ekspresi tenang dan tanpa rasa ragu Hanif menjatuhkan kabel itu ke dalam kolam.

Seketika aliran listrik yang menyentuh air langsung membuat Arga tersetrum tanpa ampun di kolam itu. Arga berteriak meminta tolong sekuat tenaga. Hingga membangunkan salah satu asisten rumah tangga yang letak kamar nya tepat berada di belakang kolam.

Mendengar teriakan Arga yang meronta, Hanif berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan kolam. Hanif sengaja mengunci pintu masuk ke rumah dari dalam. Sedangkan Arga terlihat mulai lemas di dalam kolam hingga tak lagi bersuara.

Teriakan Arga tak lagi terdengar melengking. Hanif meninggalkan nya begitu saja. Hanif menaiki tangga dan berjalan menuju kamar dengan siulan tipis di bibir nya.

Arga pun tak mampu lagi menahan sakit nya setruman aliran listrik di dalam kolam itu, dan akhir nya ia tidak sadarkan diri.

Asisten rumah tangga yang mendengar suara teriakan Arga mencari sumber suara teriakan yang kini tak lagi di dengar nya. Namun dengan langkah pelan dan ragu-ragu ia tetap menyusuri area taman rumah hingga menuju kolam.

Asisten rumah tangga itu pun dibuat terkejut bukan main ketika mendapati Arga yang sudah mengapung tak berdaya di kolam. Ia dengan sigap berlari ingin menolong Arga, namun saat kaki nya menyentuh air kolam tersebut ia di buat terkejut dengan sengatan listrik di kaki nya.

Ia pun sedikit berteriak kecil sambil melompat ke teras rumah menghindari genangan air yang ada di sana karna ia tahu sekarang bahwa ada aliran listrik di air kolam itu.

Asisten rumah tangga itu panik, ia ingin membuka pintu kaca rumah untuk masuk dan memanggil anggota keluarga agar mendapat bantun, namun sayang pintu terkunci dari dalam.

Pintu terus di gedor sekuat tenaga nya, namun tak ada tanda-tanda ada yang mendengar suara gaduh yang di buat nya. Tak putus asa, ia membalikan saklar rumah dan langsung melompat ke dalam kolam dan menarik Arga ke tepi kolam.

Aliran listrik yang padam membuat lampu dan pendingin seluruh ruangan mati. Mega yang mulai merasakan panas terbangun dari tidur nya. Karna kondisi kamar yang sangat gelap, Mega meraih handphone nya dan menghidupkan senter nya untuk membangunkan Arga.

Namun Mega terkejut saat mendapati Arga tidak berada di samping nya. Ia turun dari ranjang nya keluar kamar. Saat berada di luar kamar, Mega mendengar ada yang berteriak dan diiringi dengan suara pintu kaca yang di gedor-gedor.

Karna khawatir akan terjadi sesutu, Mega berjalan menuruni tangga dan menuju asal suara itu muncul. Begitu sampai tepat di depan pintu kaca, Mega pun dibuat terkejut bukan main saat melihat Arga terkapar tak berdaya di sisi tepi kolam dalam keadaan basah kuyup.

Melihat kehadiran Mega, asisten rumah tangga itu lansung menghidupkan kembali listrik dirumah. Mega dengan tangisan kekhawatiran nya langsung membuka pintu dan berlari ke menghampiri Arga yang tak sadarkan diri.

Mega berteriak-teriak meminta tolong dan memanggil nama Arga tanpa henti sambil menepuk-nepuk pipi Arga. Namun yang dilakukan Mega seperti nya sia-sia, Arga tetap tak membuka kedua mata nya.

Asisten rumah tangga datang bersama supir rumah dan langsung mengangkat tubuh Arga menuju mobil untuk membawa nya ke rumah sakit. Mega mengikuti mereka sambil terus menangis.

Saksena, Sarita dan Caca keluar kamar dan langsung menuju Ke kolam tempat suara Mega berasal. Semua orang di buat terkejut melihat kondisi Arga. Tanpa mengatakan apapun lagi, Saksena membantu supir dan asisten rumah tangga nya ke mobil.

Dalam pangkuan Mega, Arga akhir nya di larikan ke rumah sakit. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, supir di minta Mega mempercepat laju mobil nya agar lebih cepat sampai ke rumah sakit, karna Mega takut akan kehilangan sang suami.