Chereads / Terperangkap Kebencian Cinta / Chapter 20 - Unforgettable Moment

Chapter 20 - Unforgettable Moment

"Andy, buka pintunya!" Ares menggedor pintu dengan kepalan tangannya dari luar. Tapi Andrew tak mendengar apa pun lagi dan terus mencoba melecehkan Chloe.

Aldrich yang tak sabar lantas menendang pintu tersebut sampai rusak dan terbuka paksa. Ketiganya lantas berhamburan masuk. Aldrich langsung kalap saat melihat Andrew hampir memperkosa Chloe. Ia langsung menarik Andrew dan memukul wajahnya.

Andrew yang terhuyung dan terjatuh ke belakang baru sadar jika sahabatnya masuk ke dalam kamar.

"DASAR BRENGSEK!" sembur Aldrich begitu marah dan hendak menghajar Andrew lagi. Andrew berhasil menghindar dan bahkan berkelahi memukuli Aldrich.

"HEI!" teriak Jupiter berusaha melerai. Ia kewalahan dan Ares pun akhirnya turun tangan. Jupiter memegang Aldrich dan Ares memegang Andrew. Keduanya harus dilerai sebelum menimbulkan pertengkaran yang yang jauh lebih fatal.

"LEPASKAN AKU!" sembur Andrew marah dan berusaha memukul Ares. Ares bisa berkelit dan memutar lengan Andrew lalu mendesakkannya ke dinding.

"DIAM, ANDY!" napas Ares tersengal dibalik kepala Andrew yang berusaha lepas.

"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN!" teriak Ares lagi dengan kemarahannya.

Tangis Chloe yang masih keras dan ketakutan membuat kemarahan Aldrich seketika turun lalu berpaling padanya. Tapi ia tak bergerak melainkan Jupiter yang langsung datang dan memberikan jaketnya menutupi tubuh Chloe yang hanya tersisa pakaian dalam saja. Jupiter tak ragu untuk memeluk dan tangis Chloe pun pecah di dadanya.

Napas Andrew tersengal hebat dan wajahnya memerah. Ia benar-benar kesal karena niatnya dihalangi oleh ketiga sahabatnya. Begitu pula dengan Aldrich yang begitu terengah dan marah menatap Andrew. Andrew masih tak berpakaian hanya memakai celana jeans-nya saja.

"Apa yang kamu lakukan, Andy?" tanya Ares lagi dengan suara lebih rendah dan lebih tenang. Isakan Chloe masih terdengar dan Jupiter masih terus memeluk untuk melindunginya.

"Itu bukan urusanmu!" geram Andrew malah balik menantang Ares.

"INI URUSANKU!" teriak Ares tak sabar dan terengah. Mata Andrew dan Ares kini beradu dalam amarah yang terbakar.

"Kamu sudah hampir melecehkan Chloe, Andy!" Andrew malah berdesis dengan sinis mengejek Ares yang benar-benar marah padanya.

"Kamu bilang aku melecehkannya! DIA ITU PACARKU!" balas Andrew berteriak bahkan sampai menunjuk Ares di depannya. Mata Aldrich sontak terbelalak begitu mendengar Andrew bicara seperti itu. Ia seakan tak peduli jika Andrew memang temannya. Hari ini ia akan menjadi musuh.

"BERANINYA KAMU BILANG DIA PACARMU!" sahut Aldrich ikut meledak marah dan menunjuk wajah Andrew.

"Apa! Apa urusanmu, heh!" sahut Andrew membalas Aldrich tak kalah garang. Aldrich yang sudah kadung marah beringsut ke depan hendak menghajar Andrew lagi tapi Ares langsung menahan tubuhnya.

"Aldrich ... jangan!" Ares menghalangi Aldrich yang akan menyerang dengan napas yang menderu. Tak ada yang memegang Andrew lagi. Jupiter bahkan lebih memilih memeluk Chloe saja.

"Kalian semua pengecut!" sahut Andrew tiba-tiba dengan rahang menggeram keras. Ia lalu berjalan mengambil kaos dan hoodie nya lalu memakai kembali dengan cepat. Dengan ujung matanya, Andrew melirik pada Chloe dengan pandangan sinis saat ia sedang berada di dekat pintu keluar.

"Dasar murahan!" umpatnya untuk Chloe lalu pergi begitu saja dari kamar itu meninggalkan kamar tersebut. Chloe makin menundukkan kepalanya dan menangis di dada Jupiter yang terus mengelus punggungnya. Hati Chloe begitu hancur mendengar kalimat seperti itu keluar dari mulut Andrew.

Ares, Jupiter dan Aldrich sesungguhnya kebingungan melihat perubahan sikap Andrew yang begitu drastis. Seperti ada yang terjadi padanya yang membuatnya jadi bertindak beringas seperti itu.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Jupiter dengan lembut sambil membelai kepala dan pipi Chloe. Chloe masih terisak lalu mengangguk pelan. Jupiter tersenyum lalu memeluk Chloe lagi dengan Ares dan Aldrich hanya bisa menyaksikan.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Aldrich setelah ia lebih tenang.

"Kita antar Chloe pulang, kita akan ceritakan semua ini pada Rei!" ucap Ares kemudian. Baik Jupiter maupun Aldrich hanya bisa mengangguk saja. Jupiter lalu melepaskan kemejanya dan meminta Chloe untuk mengganti dengan miliknya karena kemeja milik Chloe sudah rusak.

"Pakai punyaku!" Chloe hanya bisa memandang Jupiter yang tersenyum padanya dengan wajah penuh air mata.

"Tapi di luar dingin ..." Jupiter menggelengkan kepalanya dan masih tersenyum. Ia tak banyak bicara dan memilih tetap memaksa Chloe memakai pakaiannya. Chloe pun tak punya pilihan selain menurut.

Chloe juga akhirnya memakai jaket milik Jupiter sedangkan ia memakai kaos lengan pendek saja. Aldrich sempat melihat pada dirinya dan juga ingin menawarkan bantuan, tapi apa Chloe mau menerimanya?

Keempatnya kemudian keluar dan masuk lift bersama. Ares, Aldrich dan Jupiter akan mengantarkan Chloe kembali ke rumahnya.

"Kamu tak apa-apa?" tanya Ares berbisik pada Jupiter.

"Kenapa?"

"Di luar dingin," bisiknya lagi dengan nada cemas. Jupiter terkekeh dan menggeleng.

"Nanti malam peluk saja aku. Kita sudah lama tak tidur seranjang!" goda Jupiter sambil menaikkan kedua alisnya. Ares langsung cemberut sementara Aldrich sesekali melirik pada Chloe tapi tak berani bicara. Aldrich jadi bingung terlebih Chloe tak mau melihatnya serta terus menunduk.

Aldrich pulang bersama Ares sedangkan Jupiter yang membawa Chloe menggunakan mobil Aldrich. Mereka berjalan beriringan dengan Jupiter berjalan lebih dulu.

"Terima kasih!" ucap Chloe dengan suara kecil berterima kasih pada Jupiter.

"Iya, tentu aja. Aku gak tau apa yang terjadi ..." Chloe langsung menggelengkan kepalanya dan menunduk sambil memilin jemarinya. Jupiter melihat perubahan itu dan mengangguk untuk diam. Ia tak bicara lagi setelahnya karena tak ingin jika Chloe mungkin trauma dengan apa yang terjadi.

"Ayo aku antar kamu ke dalam!" ajak Jupiter bahkan mengantar Chloe masuk ke dalam rumahnya. Ares dan Aldrich mengikuti keduanya dengan Aldrich tetap menjaga jarak.

Jupiter dan Ares kemudian bertemu dengan Rei usai mengantarkan Chloe sampai ke kamarnya. Mereka terpaksa bercerita pada Rei. Rei benar-benar emosi dan hampir ingin menghajar Andrew yang sudah melakukan hal seperti itu pada adik perempuannya. Namun Venus yang kemudian menenangkan.

"Semua pasti bisa dibicarakan kan?" ucap Venus pada Kakaknya Rei dan juga Ares. Jupiter hanya terpaku menatap Venus sebelum pandangannya tertunduk kembali. Sementara Aldrich memilih diam saja memandang ke arah lain.

Saat Rei dan Ares masih berdiskusi tentang Andrew, Aldrich memilih untuk mencuci tangan dan wajah terlebih dahulu. Ia masih belum tenang dan kejadian yang ia lihat pada Chloe membuatnya resah.

"Terima kasih ..." ucap Chloe saat Aldrich tengah mencuci wajahnya di salah satu wastafel. Aldrich dengan cepat bangun dan menoleh ke belakang dengan wajah masih basah. Ia dan Chloe saling menatap dan tanpa senyuman sama sekali.

"Apa yang kamu lakukan bersama dia?" tanya Aldrich dengan ketus. Chloe sedikit mengernyitkan keningnya.

"Aku dibawa olehnya ..."

"Dia tak akan melakukan itu jika kamu bukan pacarnya!" potong Aldrich dengan nada ketus yang sama. Chloe sedikit terperangah dan diam memperhatikan.

"Kamu tak percaya padaku?" gumam Chloe lagi dan Aldrich tak menjawab.