Daniel yang telah berhasil menenangkan diri dan meminta maaf pada Raka atas perlakuan kasarnya tadi Kini berjalan perlahan ke IGD. Seorang perawat mengantar dua pria itu ke salah satu bilik yang ditutupi tirai rumah sakit.
Daniel perlahan membuka tirai itu, dan hatinya kembali terenyuh. Ia melihat Clarissa yang tengah terbaring di atas rumah sakit dengan keadaan tubuh babak belur. Lukanya kali ini tidak main-main. Hampir di sekujur tubuhnya terluka. Dan kepalanya dililit perban juga bagian lengan dan perutnya di temple perban dengan cairan merah yang masih basah pada perban.
Daniel menghampiri Clarissa dengan panik. "Sa?" gumamnya seraya mengusap surai gadis itu yang perlahan menatapnya.
"Daniel?"
"Iya ini aku. Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa seperti ini Sa?"
Clarissa justru tersenyum, tangannya mencari-cari tangan Daniel lalu menggenggamnya. "Aku sangat senang." Ucap Clarissa seraya mengulas senyum manis meskipun bibirnya masih terluka.