Chereads / Your Ayes Tell / Chapter 12 - KEMBALI MELIHATNYA.

Chapter 12 - KEMBALI MELIHATNYA.

"Ada apa? Kau merasa pusing?" Tanya Alfie Glad yang sudah sejak tadi mengamati Hanna Eldora.

"T-idak... aku hanya mengantuk." Balas Hanna Eldora seketika menguap.

"Tidurlah... aku akan membangunkanmu jika kita sudah sampai." Balas Alfie Glad. Sedang Hanna Eldora langsung menyandarkan kepalanya ke bahu lebar pria itu dan tidur di sana.

Dan tentu saja Alfie Glad tidak akan tega membangunkan gadis itu, bahkan ia lebih memilih menggendong Hanna Eldora di punggungnya dan berjalan sampai kerumah.

"Apa nona muda tertidur lagi?" Tanya Charlotte menyambut mereka sambil melepaskan kedua sepatu Hanna Eldora yang masih pulas di atas punggung Alfie Glad.

"Iya Charlotte, maka dari itu, aku tidak pernah mengizinkan Anna untuk naik Bis seorang diri," Balas Alfie Glad yang kembali melangkah menaiki anak tangga menuju kamar Hanna Eldora, bahkan langsung membaringkan tubuh gadis itu ke atas tempat tidur sebelum menyelimutinya. Hal rutin yang biasa ia lakukan jika berada di dalam satu Bis yang sama dengan Hanna Eldora yang pasti akan tidur dan berakhir di dalam gendongan Alfie Glad.

"Apa brothers belum pulang?" Tanya Alfie Glad usai menutup pintu kamar Hanna Eldora.

"Iya tuan muda, sudah beberapa hari ini tuan Enz terlihat sibuk."

"Yah, aku tahu. Dia seperti uncle Young, seorang pekerja keras." Balas Alfie Glad mengusap keringat di dahinya. "Baiklah, aku akan pulang sekarang." Sambung Alfie Glad melangkah keluar, di susul oleh Charlotte yang mengantarnya sampai kedepan. Dan kembali menutup pintu saat bayangan Alfie Glad yang perlahan hilang dari balik pagar.

"Semoga saja tuan muda benar benar menjadi jodoh nona Anna, dia anak yang baik." Ucap Charlotte kembali melangkah ke pantry untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum beristirahat.

* * * * *

TIGA BULAN BERLALU.

ALF CAFFE AND RESTAURANT.

Dengan sedikit terburu buru Hanna Eldora memarkirkan mobilnya tepat di samping Restaurant milik Alfie Glad. Sambil merapikan beberapa kertas yang berisi tugas kampus yang sedikit berantakan di atas jok belakang, dengan sesekali melirik jam yang melingkar di lengannya. Sedikit panik sebab jam sudah menunjukkan pukul 14:00 sore.

"Ah... ini bagus, aku terlambat lagi sekarang, astaga Glad benar benar akan memecatku kali ini." Ucap Hanna Eldora bergegas turun dari mobil, namun seketika langkahnya seketika terhenti saat netranya tak sengaja melihat sebuah mobil yang nampak familiar di sana. Yah mobil Sedan type Audi A8 milik Enzo Tolya kakaknya.

"Bukankah ini mobil kak Enz? Apa yang kakak lakukan di sini? Berkencan?" Gumam Hanna Eldora memundurkan langkah kakinya dan kembali mengamati mobil tersebut hingga beberapa menit, dan kembali tersadar jika saat ini Alfie Glad tengah menunggunya.

"Asatag, kenapa tidak aku tanyakan saja pada kakak, jika memang benar, bukankah itu bagus. kakak pasti memiliki seorang kekasih yang sempurna," Ucap Hanna Eldora melanjutkan langkah kakinya masuk ke dalam Cafe yang siang ini cukup ramai. Ia bahkan bisa melihat Marry di sana, salah satu karyawan Alfie Glad yang nampak kewalahan melayani para pelanggan seorang diri, hingga senyum nampak terulas di wajah Hanna Eldora yang tengah melambai ke arah Marry yang ikut melambai, seolah tengah memberikan isyarat jika ia butuh bantuan.

"Di mana kak Enz.. " Gumam Hanna Eldora mengedarkan pandangan untuk mencari sang pemilik mobil di luar sana.

Hingga ekspresinya seketika berubah saat netranya tiba-tiba tertuju pada satu sosok yang sedang asik mengobrol dengan kedua rekannya di meja besar di sudut samping jendela yang tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Bahkan tidak jarang mereka tertawa bersama saat saling menukar lelucon. Satu pemandangan yang membuat Hanna Eldora langsung membelokkan langkah kakinya dan bersembunyi di balik tembok saat menyaksikan pemandangan yang tidak biasa di depan sana.

"Ahk sial.. apalagi sekarang." Gumam Hanna Eldora saat melihat sosok Aiden Alves yang tengah duduk di depan sama bersama Asisten pribadinya yang selalu terlihat sangat manis dan berwibawa. Dan entah mengapa, perasaan kesal Hanna Eldora tiba-tiba saja muncul saat menatap wajah pria itu saat ini. Meskipun sudah lama berlalu. Namun tetap sana, Hanna Eldora masih belum melupakan semuanya.

Setelah perdebatan mereka tiga bulan lalu, sebenarnya Hanna Eldora sangat berharap agar kelak tidak bertemu dengan pria itu lagi, dan bukan tanpa alasan Hanna Eldora bersikap semikian, namun ia hanya benar-benar tidak menyukai pria seperti Aiden Alves. Pria yang sempat ia tolong, dan sekarang Hanna Eldora malah sangat menyesali perbuatannya yang sudah pernah berbaik hati pada pria kasar dan dingin tersebut.

Bahkan belum sempat Hanna Eldora menghilangkan rasa terkejutnya oleh penampakan Aiden Alves di sana, ia kembali di kejutkan oleh satu sosok lagi di sana , sosok yang tidak lain adalah Enzo Tolya. Yah, mereka bertiga, bersama, mengobrol dan bercanda di meja yang sama, yang sukses membuat Hanna Eldora melongo, bahkan berubah menjadi gelisah. Bahkan ia kembali mempertajam pandangannya untuk memastikan jika pria di sana bukanlah Enzo Tolya, namun ternyata ia salah, di sana benar benar sosok Enzo Tolya yang nampak terlihat akrab bersama.

"Ahh... yang benar saja, apa mereka saling kenal? Kak Enzo mengenal pria itu? Pria kasar itu? Kak Enzo?" Tanya Hanna Eldora yang entah kepada siapa, sedang saat ini ia hanya berdiri seorang diri bersembunyi di balik tembok. Bahkan ia bisa melihat mereka yang terlihat begitu akrab satu sama lain.

"Dan lihat senyum pria kasar itu, kenapa begitu manis." Ucap Hanna Eldora yang malah semakin jengah dengan perasaannya sendiri, ketika merasa jika senyum Aiden Alves begitu terlihat manis dan menawan di sana.

"I can be crazy, kakak tidak boleh mengetahui ini, kakak tidak boleh tahu jika aku mengenal pria itu, dan pria itu tidak harus tahu jika aku adik kak Enz... tidak, entah apa yang akan ia pikirkan nantinya. Aahh... Aku sungguh membenci suasana seperti ini, oh Tuhan... apa aku pulang saja... yah, sebaiknya aku pulang saja. Tapi Marry, dia akan benar benar sendiri, Glad juga akan kesal nantinya... astaga, aku benar benar seperti seorang gadis bodoh sekarang." Kelu Hanna Eldora yang langsung menarik sebuah kursi yang kebetulan kosong untuk di dudukinya, seraya mengambil ponsel yang berada di dalam tas untuk menghubungi seseorang, alih-alih terus melangkah masuk kedalam.

"Baiklah, aku bahkan terlihat seperti seorang pengecut sekarang, dan aku benci ini," Gumam Hanna Eldora.

Hingga tidak berlangsung lama, di sudut sana nampak Enzo Tolya yang terlihat beranjak dari duduknya sambil sedikit menjauh dari mereka untuk menerima sebuah panggilan telfon yang ternyata itu dari Hanna Eldora.

* * * * *

Bersambung...