weekend ini adalah hari terakhir keramaian di rumah Fania karena besok kedua orang tua Fania sudah kembali.
"Hari ini kita kemana, apa cuma di rumah ?"
Tanya Gilang, sejak dulu kegiatan weekend mereka adalah pantai.
Mereka selalu pergi ke pantai saat hari libur.
"Ya sudah yuk, kepantai aja lagi"
"Gak usah, gak aman"
Ucap Andra dingin menjawab ajaka Farhan, Fania sontak melirik Andra mendengar nada bicaranya yang kurang enak.
"Di rumah saja sudah, paling aman"
"Lo kenapa Dra ?"
Tanya Gilang yang membuat semua mata memandang Andra, Andra menggeleng tak peduli, membuat Fania pun ikut menggeleng.
"Di rumah sih di rumah tapi jangan kaya gini, cuma diam saja gak ngapa-ngapain"
"Memang lo mau ngapain Anggi ?"
"Ya apa gitu, memang lo gak bosan cuma main ponsel doang ?"
"Ngobrol kan bisa, kenapa harus bosan"
Wulan mengernyit melihat keanehan Andra, Fania menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya tenang.
"Baiklah, kalau mau disini, ada hal yang mau gue sampaikan dihadapan kalian semua"
Ucap Farhan yang membuat semua mata berpaling padanya, termasuk Fania yang mulai cemas terhadap Farhan dan Andra.
"Ada apa Han ?"
"Ini penting Yud, ini soal hati"
Fania mengernyit dan mulai curi pandang pada Andra yang menatap Farhan sangat dingin.
"Perasaan apa ?"
Tambah Raka, Farhan melirik Fania dan mengetahui jika Fania diam-diam memperhatikan Andra.
"Gue tahu, gue memang bukan siapa-siapa disini, gue cuma orang baru yang belum tahu banyak tentang kalian, tapi terhadap Fania itu berbeda"
Fania kembali mantap Farhan, berharap agar Farhan tak melanjutkan kalimatnya.
"Sejak pertama gue bertemu Fania di pesta Yuda waktu itu, gue langsung jatuh hati sama dia, gue tertarik terhadapnya"
Fania mengedipkan kedua matanya, berharap Farhan mengerti jika Fania ingin Farhan berhenti.
"Maaf Fan, tapi aku mau mereka tahu kalau aku suka sama kamu dan aku serius sama kamu, aku juga mau mereka tahu kalau sejak malam kemarin, gue dan Fania sudah mulai berkomitmen"
Fania memejamkan matanya dan memalingkan wajahnya dari Farhan, Andra benar-benar kesal dengan itu, berasa paling berani sampai mengungkapkan semuanya di depan umum.
"Terus jawaban Fania ?"
Tanya Gilang antusias, Fania melirik Gilang dan menatapnya dengan kesal.
"Fania terima dan Fania mau jalani semuanya sama gue sejak malam kemarin"
Icha melihat ketidak sukaan diwajah Andra, tapi Icha tak peduli karena dengan begitu Andra tidak akan lagi dekat-dekat dengan Fania.
"Yeeeees akhirnya lo gak jomblo lagi Fan"
Sorak Wulan yang langsung memeluk Fania, Fania menatap Andra yang juga menatapnya.
Fania mengangguk berharap Andra bisa mengerti tentang keyakinan Fania terhadap Farhan.
"gue mau minta maaf dari sekarang kalau mungkin gue sekali-sekali akan mengajak Fania jalan dan mungkin akan jauh dengan kalian, tapi itu hanya jika ada hal penting saja selebihnya gue gak akan ganggu kebersamaan kalian"
"Bagus"
Sahut Wulan melepaskan pelukannya, Fania mengernyit menatap Wulan.
"Bagus, lo sama Fania kan cuma sebatas pacaran buka suami istri jadi jangan ganggu waktu Fania saat kumpul sama kita, atau hubungan lo sama Fania gak akan lama"
Farhan tersenyum dan mengangguk menyetujui ucapan Wulan.
"Ok, untuk merayakan jadian Fania dan Farhan gimana kalau sekarang kita jalan ke mall, kita belanja, nonton dan makan disana"
"Tapi semua ditanggung Fania dan Farhan"
"Setujuuuuuu"
Icha menyoraki ucapan Raka dan Anggi, Farhan tersenyum tanda dia tak keberatan dengan permintaan Raka dan Anggi.
"Ayo berangkat"
Yuda bangkit berlalu diikuti yang lainnya termasuk Icha dan Farhan, Fania masih ditempatnya saat sadar Andra masih terdiam menatapnya.
"Kita bisa bicara nanti kan"
"Lo fikir apa, apa harus secepat itu ?"
"Andra gue .... "
"Jangan salah paham sama perhatian gue, lo kenal gue lebih lama dari pada Farhan"
"Iya tapi .... "
"Gue gak mau debat, gue harap lo ngerti dengan maksud gue"
Andra belalu menyusul yang lainnya, Fania semakin merasa sedih karena harus jauh lagi sama Andra.
Fania sadar jika dirinya dan Farhan memang baru saling mengenal tapi Fania tak bisa menutupi lagi jika memang perasaannya juga sama dengan perasaan Farhan.
Fania menyusul turun dan hanya melihat Farhan disana, Farhan tersenyum dan langsung membukakan pintu untuk Fania.
"Andra mana ?"
"Andra dan Icha bareng dimobil Yuda"
Fania tersenyum dan memasuki mobil, setelah dipastikan semuanya siap, perjalanan pun di mulai.
"Han, apa harus diumumkan seperti itu ?"
"Kenapa, kamu keberatan, kenapa gak bicara tadi ?"
"Enggak, cuma maksud aku .... "
"Aku gak mau ada yang menghalangi hubungan kita, aku gak main-main Fan, aku serius sama kamu dan aku mau semua tahu tentang itu"
Fania diam tak menjawab apa pun lagi, Fania tak ingin banyak bicara apa lagi harus berdebat.
Fania ingin berfikir tentang bagaimana cara Fania meyakinkan Andra tentang perasaannya pada Farhan.
"Jujur Fan, aku cemburu lihat kedekatan kamu sama Andra makanya aku mau dia tahu kalau kamu sekarang milik ku"
"Tapi aku sama Andra .... "
"Aku tahu, tapi aku gak bisa mengendalikan hati aku kalau kamu dekat sama Andra"
"Farhan itu hanya akan menjadikan jarak diantara kita semua"
"Fania, aku cemburu karena aku serius sama kamu Fan, kamu lihat Yuda atau Raka atau juga Gilang, mereka biasa aja lihat kamu sama Andra karena mereka tidak memiliki perasaan lebih sama kamu"
"Sudah cukup, aku ga mau ribut"
Fania memejamkan matanya, Fania baru merasakan bagaimana tertarik pada seseorang dan keadaannya sudah langsung serumit itu.
Fania tak bisa mengerti dengan semua itu, Fania tak tahu harus bersikap seperti apa.
Mall sudah didepan mata, mereka keluar dan berjalan memasuki toko dengan gayanya masing-masing.
Fania enggan mengangkat kepalanya takut bertemu tatap dengan Andra.
"Kamu mau beli sesuatu ?"
Farhan merangkul Fania membuat Fania semakin tidak nyaman berada diantara mereka.
Andra mengajak Icha untuk berpisah dari semuanya, mereka pergi tanpa bilang pada siapa pun.
"Fan, kita bebas kan belanja apa saja ?"
Tanya Anggi semangat, Fania hanya mengangguk tanpa berkata apa pun.
Mereka menikmati harinya di Mall dengan berbagai kegiatan yang membuatnya bahagia, saat sadar akan ketidak hadiran Andra disana, Fania bisa merasa lebih tenang bersama Farhan.
Setelah pusing berkeliling, mereka memutuskan untuk beristirahat sambil nonton dan pasangan kekasih itu menyetujuinya.
Setelah memberitahu Andra, mereka pun berjalan menuju bioskop.
Setelah berdebat beberapa saat tentang film apa yang akan ditonton, akhirnya mereka memutuskan untuk menonton serial komedi romantis.
Anggi yang diminta untuk membeli tiket pun berlalu dan selebihnya menunggu, Andra datang paling belakang.
Fania memperhatikan keduanya, mereka memang cocok jika dipasangkan.