Chereads / 361 Hari Nafas Fania / Chapter 33 - Entahlah

Chapter 33 - Entahlah

Mereka sama-sama terdiam untuk beberapa saat, sampai akhirnya wanita dihadapannya tersenyum dan memeluk Farhan.

"Aku gak tahu jika ini mobil kamu Han"

Farhan tak mejawab, tanpa mendengarkan kalimat berikutnya Farhan langsung melepaskan pelukan wanita itu.

"Ada keperluan apa disini"

"Jelas saja, aku cari kamu, gak tahunya aku ketemu kamu disini harusnya kamu ngerti kalau takdir memang berada tepat untuk kita"

"Cukup, jangan bicara lagi, aku buru-buru dan sepertinya keadaan kamu bersama mobil kamu itu baik-baik saja bukan, jadi kita gak ada urusan apa pun"

"Apa maksud mu ?"

"Maaf, Cessi aku sudah tak ingin lagi berhubungan dengan mu dalam hal apa pun juga"

"Tapi .... "

Farhan memasuki mobilnya tak peduli dengan kalimat yang belum selesai didengarnya, Farhan melajukan mobilnya menjauh dari tempat asalnya.

Farhan memukul stir mobil dengan kesal, Farhan kecewa karena harus kembali bertemu dengaan Cessillya.

Cessillya adalah masa lalunya, 2 tahun lalu hubungan mereka berakhir karena Farhan memergoki Cessillya bersama lelaki lain.

Cessillya adalah seorang model iklan yang cukup terkenal, Farhan mengenalnya dari pertemuan yang tidak disengaja.

Sejak pertemuan itu Farhan jatuh hati pada Cessillya, Cessillya tak hanya cantik tapi dia juga menarik sebagai seorang model pastilah Cessillya adalah sosok yang sempurna.

Dibalik semua itu Cessillya juga baik dan lembut, penuh kasih sayang dan perhatian.

Farhan sangat menyayanginya saat itu, Farhan rela melakukan apa pun untuk bisa selalu membahagiakan Cessillya tapi Farhan harus mendapatkan kepahitan saat tahu Cessillya bermain hati dengan lelaki lain di belakang Farhan.

Farhan yang tak bisa menerima semua pengkhianatan Cessillya, langsung memutuskan hubungannya saat itu juga dihadapan lelaki selingkuhan Cessillya, dan lebih menyakitkan lagi Cessillya lebih memilih lelaki itu dari pada mengejar Farhan untuk mempertahankan hubungan mereka.

Tapi Farhan sudah bulat dengan keputusannya, mau apa pun yang terjadi nanti Farhan tak akan pernah ingin kembali pada Cessillya sekali pun cinta Farhan masih sangat besar pada Cessillya.

Sampai beberapa lama waktu berlalu, saat Farhan telah berhasil melupakan perasaannya, Cessillya kembali menemuinya dan meminta untuk kembali.

Tapi Farhan tak ingin menjadi bodoh untuk jatuh kelubang yang sama, jika dulu Cessillya berani selingkuh tidak menutup kemungkinan jika Cessillya akan mengulanginya kembali.

"Aku sudah menemukan cinta yang baru, aku tak kan pernah memperdulikan mu lagi"

Farhan memejamkan matanya sesaat, Farhan teringat Fania dan segera Farhan mengeluarkan ponselnya.

Farhan menelpon Fania meski tahu itu masih jam kerja di kantor Fania.

----

Jauh berbeda dengan kesibukan sore hari dirumah Fania, Icha dan bi Marni sedang sibuk memasak.

Icha memang diajak Andra untuk menginap di rumah Fania, karena Fania juga tidak keberatan dengan itu.

Icha bisa tenang berada bersama mereka, karena mereka juga menerima kahadiran Icha.

Icha sudah banyak bicara dengan bi Marni dan hasil dari itu Icha mengetahui banyak hal tentang Andra dan Fania.

Icha merasa lega dengan cerita yang di dengarnya karena Icha tak harus merasa cemburu lagi jika melihat kedekatan Andra dan Fania.

"Icha, pintar memasak juga ya"

"Enggak juga bi, aku cuma bisa beberapa menu saja"

"Segitu juga sudah bagus neng, non Fania boro-boro masak banyak, cuma goreng telur saja kadang masih gosong"

Icha terkikik mendengar ucapan bi Marni, sejak awal berbicara dengan bi Marni, Icha memang mendengar hal lucu tentang Fania tapi semua itu tidak menutupi kesempurnaan Fania tentang kemandiriannya juga semangatnya.

"Sebentar lagi non Fania pulang, Icha mendingan cepat bersih-bersih, kan kalau non Fania datang den Andra juga pasti datang"

Icha mengangguk, perkataan bibi ada benarnya juga.

Icha harus tetap terlihat rapi didepan Andra.

"Baiklah bi, aku mandi dulu ya, ini kan dah selesai tinggal diangkat aja"

"Iya biar bibi yang selesaikan semuanya"

Icha berlalu meninggalkan bi Marni yang masih harus menyelesaikan pekerjaannya.

"Andra, Andra tunggu dulu dong"

"Apa lagi Fan, taxinya sudah nunggu didepan"

"Tadi siang lo sudah setuju kalau sore ini kita pulang bareng sama Farhan, kenapa sekarang malah pesan taxi ?"

"Iya gue lupa, terus harus gimana kan taxinya sudah datang kalau dibatalin kan gak enak"

Fania terdiam, entah apa yang harus dikatakannya lagi pada Andra agar Andra tak menghindarinya.

"Gue duluan ya, nanti juga ketemu lagi kan gue masih tidur di rumah lo"

"Ya sudah, hati-hati di jalan ya"

"Lo juga"

Andra berlalu meninggalkan Fania yang masih terdiam ditempatnya.

Fania gelisah dengan keadaannya saat ini bersama Andra dan Farhan.

"Dra, Fania mana ?"

"Masih di dalam, gue duluan"

Andra tak peduli dengan Farhan dan langsung memasuki taxi, Farhan menggeleng dan tersenyum saat melihat Fania berjalan kearahnya.

"Hay"

"Hay, mau langsung pulang"

"Boleh, terserah yang bawa saja"

Farhan tersenyum dan membukakan pintu untuk Fania, setelah keduanya masuk, Farhan melajukan mobilnya.

"Andra kenapa ?"

"Memangnya kenapa ?"

"Enggak, kaya yang lagi kesal gitu"

Fania hanya tersenyum tanpa menjawab, entah apa yang harus dikatakannya pada Farhan jika pada kenyataannya Andra tidak suka dengan hubungan mereka.

Andra takut jika Farhan tidak benar-benar serius pada Fania dan akhirnya Fania harus kecewa dan sakit hati.

"Andra cemburu ?'

Fania kembali melirik Farhan, Fania menggeleng, karena atas dasar apa Andra cemburu, diantara mereka tidak ada hubungan spesial selain dari pada hubungan persahabatan.

"Kamu sedih banget kayanya lihat Andra kaya gitu"

"Iya, aku sedih, Andra jadi kaya menjauh gitu dari aku"

"Lalu apa yang akan kamu lakukan ?"

"Aku juga belum tahu, aku gak tahu harus gimana, aku memang gak suka kalau ada masalah sama Andra, aku juga suka sedih kalau itu terjadi"

Farhan terdiam tak menjawab, apakah kehadiran Farhan hanya jadi penghalang kebersamaan mereka saja dan menjadi penghalang kebahagiaan mereka.

"Kamu jangan salah paham ya, aku sudah ceritakan semuanya sama kamu tentang aku dan Andra"

Farhan tersenyum sekilas, cerita Fania memang pernah didengarnya tapi keadaan yang dilihatnya cukup mengganggu fikirannya.

"Fan, mungkin cuma kamu yang anggap dia sebatas sahabat"

"Maksudnya ?"

"Iya mungkin Andra memang punya perasaan lebih terhadap kamu"

"Iya, Andra memang sayang sama aku, kamu kan juga tahu itu aku pernah bilang kan sayang Andra ke aku kaya gimana"

"Iya"

Farhan tak ingin berdebat dengan Fania, mungkin saja memang pemikiran Farhan yang berlebihan.

"Nanti biar aku bicara lagi sama Andra, kamu jangan khawatir dan jangan berfikir yang aneh-aneh"

"Tenang saja, aku berusaha untuk mengerti semuanya, aku punya perasaan lebih sama kamu Fan dan aku karap kamu bisa ngerti dengan perasaan yang aku punya itu"