Yanti begitu terkejut memdengar perkataan Herman.
"Pak. Jangan bercanda, nggak mungkin Ayah mengundang Bapak. Emang kapan kalian ketemu?"tanya Yanti.
"Kemarin pas waktu sore. Aku mau jenguk Kamu mau liat apa ada yang sakit? Takutnya Kamu kenapa-napa lagi,"jawab Herman.
Dia memandang wajah Yanti dengan senyum yang sulit di artikan.
"Jadi apa Aku boleh masuk?"tanya Herman membuyarkan lamunan Yanti.
"Masuklah. Aku panggilkan Ayah dulu,"jawab Yanti.
"Tunggu. kamu kenapa cantik banget hari ini? pangling Aku,"goda Herman.
"Jika mau menggombal pulang aja. Aku nggak suka,"sungut gadis itu.
mendemgar perkataan Herman, Yanti berlari kecil karena malu.
Dia tidak pernah menyangka tamu istimewanya adalah Herman. Atasan kerjanya di kantor.
"Jik awal-awal Ayah kasih tau jika Pak Herman. Aku nggak akan dandan kayak gini. kan sekarang Aku jadi malu ketemu dia,"gumam Yanti.