Raja terkejut ketika melihat sikap dari Putri Wei'xi yang sangat anggun. Sungguh hal itu diluar pemikirannya. 'Ada apa dengannya? Mungkinkah aku terlalu banyak berpikir saja?' dalam benak Raja Zian Chen yang masih memperhatikan diri Putri Wei'xi dengan perasaan bingung.
"Syukurlah kau telah di sini, Putriku, ini adalah Pangeran Lie Qingang, dan juga Kaisar Lie Qing San. Dari Istana Wai Tansu, sesungguhnya kau telah mengerti maksud akan kedatangannya kemari," kata Raja Zian Chen yang berbicara kepada Putri Wei'xi, sambil melirik ke arah samping kanan.
Putri Wei'xi segera menatap diri Pangeran Lie Qingang dan juga Kaisar Lie Qing San. "Salam, Pangeran dan juga Kaisar." Hormat Putri Wei'xi, kemudian dia kembali menundukkan Kepalanya.
Kaisar Lie Qing San tersenyum ramah kepada Putri Wei'xi, "bangunlah Putriku," balas Kaisar Lie Qing San.
Pangeran Lie Qingang hanya terdiam sambil terus memperhatikan diri Wei'xi. Sedangkan gadis itu segera mengangkat Kepalanya, ditatap olehnya Wajah Pangeran Lie Qingang yang tampak dingin itu.
"Kemarilah Putriku," ujar Ratu Huanran yang sedang menatap Wajah Putri Wei'xi.
Segera Putri Wei'xi menoleh ke arah samping kiri, dilihatnya Wajah Ibunda yang paling dia kasihi. Wei'xi menganggukkan Kepalanya, tanpa berkata apa pun dia berjalan untuk dapat menghampiri Ratu Huanran. Dan tiba-tiba saja. "Hah... Ibu, aku sangat menyayangimu," kata Putri Wei'xi yang memeluk tubuh Ratu Huanran.
Sungguh pemandangan yang sangat asing sekali, karena itu kali pertama Putri Wei'xi memeluk tubuh Ratu Huanran, setelah sekian lama mereka sering berselisih. 'Maafkan aku Ibu,' dalam benak Putri Wei'xi. Lalu, dia segera menutup sepasang Matanya.
Bukan hanya Ratu, Raja, Kaisar, dan Mingmei yang sedang berada di luar Pintu ruangan Raja pun terlihat sangat tidak menyangka. "Wei'xi... Hei, ada apa ini?" tanya Ratu Huanran yang terlihat sangat bingung akan sikap dari Putri Wei'xi.
"Ti—tidak, aku hanya merindukan Ibu saja, sangat," balas Putri Wei'xi yang segera mengangkat tubuh dan kini dia sedang menatap Wajah Ratu Huanran sambil tersenyum haru.
Ratu Huanran tersenyum senang meskipun dia begitu sangat kebingungan, kemudian dia mulai menatap diri Raja Zian Chen. Raja Zian Chen hanya terdiam sambil menunjukkan rasa tidak percayanya kepada Ratu Huanran. "Hmm, Ibu juga Putriku," jawab ramah Ratu Huanran kepada Putri Wei'xi.
Lagi-lagi Pangeran Lie Qingang hanya terdiam dingin menyaksikan hal itu. Kemudian, dia mulai memalingkan Wajahnya untuk dapat melihat diri Raja Zian Chen yang sangat senang akan hal itu.
Lie Qingang kemudian duduk di samping Ratu Huanran. Kini dirinya sedang berhadapan dengan Pangeran Lie Qingang. 'Seperti apa kata rumor, Pangeran Lie Qingang memang tidak banyak bicara,' benak yang bersuara, dari dalam diri Putri Wei'xi, terlihat gadis itu masih sedang memperhatikan Wajah dari Pangeran Lie Qingang.
"Mengenai hari ini, Pangeran Lie Qingang yang akan memulai pembicaraan," sergah Kaisar Lie Qing San kepada Raja Zian Chen.
"Baiklah silakan," jawab Raja Zian Chen yang segera menatap diri Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang yang masih memperhatikan Putri Wei'xi, segera dia memalingkan Wajahnya untuk dapat menatap diri Raja Zian Chen. "Baiklah, kedatangan saya kemari tidak lain dan tidak bukan, untuk melamar Putri Wei'xi. Putri tunggal dari Istana Wuxin, jika keluarga Kerajaan berkenan, begitu juga dengan Putri Wei'xi yang tidak merasa keberatan, maka izinkan saya untuk melaksanakan pernikahan," jelas Pangeran Lie Qingang yang segera memperhatikan Wajah Putri Wei'xi.
Putri Wei'xi yang mendengar hal itu, hanya terdiam sambil memperhatikan Wajah Pangeran Lie Qingang. 'Aku pasti bisa melakukannya,' dalam batin Putri Wei'xi yang masih terdiam sambil terus memperhatikan diri Pangeran Lie Qingang, tidak lama kemudian dia melihat bayangan dari Fei Hung pada diri Pangeran Lie Qingang.
Raja Zian Chen dan Ratu Huanran terus memperhatikan Wajah Putrinya, kemudian Putri Qiaofeng mulai melirik kan Matanya ke arah samping kiri untuk dapat melihat Ayah dan Ibunya. "Saya bersedia Pangeran," jawab tegas Putri Wei'xi yang segera menatap tajam Wajah Pangeran Lie Qingang.
Ratu, Raja, beserta Kaisar yang mendengar jawaban dari Putri Wei'xi terlihat sangat gembira. Sungguh Ratu Huanran dan Raja sangat tidak menyangka akan apa yang baru saja Putri Wei'xi ucapkan. "Kerja bagus Putriku," bisik Ratu Huanran yang segera memeluk Tubuh Putri Wei'xi dengan hangat.
'Ini tidak terlalu buruk, menjadi budak orang tua, jauh lebih baik, hanya aku yang akan tersakiti. Daripada harus memutuskan ego sendiri dan malah akan meninggalkan penyesalan, itulah penderitaan yang sesungguhnya,' batinnya mengingat, Putri Wei'xi segera menatap Wajah Ratu Huanran dan Raja Zian Chen.
Setelah itu, Raja Zian Chen memutuskan untuk mengajak Kaisar Lie Qing San dan Pangeran minum teh di pagi hari. "Karena sudah seperti ini, apakah Kaisar Lie Qing San dan Pangeran tidak keberatan menemani saya untuk meminum teh di pagi ini?" tanya Raja Zian Chen yang terlihat sedang berbasa-basi kepada Kaisar dan juga Pangeran.
"Hahaha... Tentu saja, dengan senang hati," jawab Kaisar Lie Qing San kepada Raja Zian Chen.
Melihat suasana semakin membaik, membuat Putri Wei'xi merasa sangat tenang. "Kalau begitu, saya mohon pamit, Wei'xi harus ke taman belakang untuk berjumpa dengan Bao Bao," balas Putri Wei'xi yang segera bangkit dari duduknya, dia berdiri dengan tegap dihadapan Ayah, Ibu, Kaisar juga Pangeran Lie Qingang.
"Bao Bao?" tanya Kaisar Lie Qing San kepada Putri Wei'xi.
"Benar, dia adalah seekor Naga hijau kecil." Mendengar pertanyaan dari pria itu, Wei'xi segera menatap Wajah Kaisar Lie Qing San dengan tegas.
"Sungguh menarik sekali, Lie Qingang Putraku ini juga penyuka Hewan, apakah kau tidak penasaran untuk melihatnya, Putraku?" tanya Kaisar Lie Qing San yang segera melirik Wajah Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang kemudian melirik Wajah Kaisar Lie Qing San, "Wah... Jadi Pangeran juga begitu sangat gemar memelihara Hewan semacam itu? Kau bisa ikut dengan Wei'xi untuk melihat Bao Bao di Taman belalang," sahut, Raja Zian Chen yang melirik Wajah Pangeran Lie Qingang.
"Hal itu benar adanya, Raja. Kalau begitu, saya akan pergi bersama Putri Wei'xi untuk melihat Naga hijau itu, apakah Anda tidak keberatan, Putri?" tanya Pangeran Lie Qingang yang segera menatap Wajah Putri Wei'xi.
"Tentu saja, mari Pangeran." Putri Wei'xi yang segera memberikan salam hormat kepada Kaisar dan Ayah Ibunya, kemudian dia memalingkan tubuhnya untuk dapat keluar dari dalam Ruangan Raja.
Mendengar perkataan dari Putri Wei'xi, segera Pangeran Lie Qingang menatap Wajah Kaisar, dan Raja. Kemudian, dia mulai memberikan salam hormat kepada mereka semua. "Saya mohon undur diri, salam." Pangeran Lie Qingang menundukkan Kepalanya, lalu Pangeran Lie Qingang memalingkan tubuh dan mulai mengikuti Putri Wei'xi yang sudah terlebih dahulu meninggalkan ruangan Raja Zian Chen.