Altea tidak memedulikan tatapan semua pria yang memandanginya terus karena yang ada di dalam benaknya kali ini adalah mencari orang itu. Orang yang mempunyai informasi tentang sang ibu dan ayahnya sebelum tewas dalam sebuah kecelakaan.
"Maafkan aku tidak sengaja," ucap seorang wanita yang sudah membasahi gaun yang dikenakan oleh Altea dengan minuman.
"Kau sengaja bukan? Murahan sekali," ucap Altea dengan nada menghina karena dia sangat tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu.
Wanita itu mengepalkan kedua tangannya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Altea, dia sama sekali tidak mengira jika wanita dengan gaun merah itu begitu sombong. Dalam benaknya berkata jika dia harus memberikan pelajaran pada Altea dengan cara apa pun.
Altea sudah tahu jika wanita yang menabraknya itu sengaja dan memiliki rencana busuk tetapi dia sama sekali tidak takut. Semua hal yang dilakukan oleh para wanita yang sudah pernah dihadapinya dan yang mereka lakukan sungguh kekanak-kanakan.
Dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan sedikit noda yang ada di gaunnya, Altea sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sedang diperhatikan. Kedua kakinya terus berjalan menuju kamar mandi dan dia pun mulai membersihkan noda yang ada di gaunnya.
Dipegangnya anting yang menempel di telinganya dan dia menekan sebuah tombol tang sangat kecil di anting-anting itu. Tidak berapa lama dia mendengar suara seseorang yang sedang berbicara. Orang itu mengatakan semua hal yang harus dilakukan oleh Altea dan juga orang itu mengatakan tentang seseorang yang diinginkan olehnya.
"Baiklah terima kasih," Altea berkata pada orang yang ada di didengarnya melalui alat komunikasi.
Setelah mengatakan itu Altea pun menekan kembali tombol yang ada di antingnya itu, dia pun melihat ke depan cermin. Dirinya tersenyum lalu mengambil sebuah perona bibir lalu memoleskannya ke bibir, tidak begitu lama ada seorang wanita yang masuk ke dalam kamar mandi.
Wanita itu menyalakan keran dan mencuci tangannya sembari melihat ke arah Altea melalui cermin. Tatapannya itu terlihat sangat tidak bersahabat seraya ingin menyingkirkan Altea dengan kedua tangannya.
"Apa kau mengenalku? Mengapa kau terlihat ingin menghabisiku?" tanya Altea dengan nada datar sembari mengubah tubuhnya dan menatap wanita yang saat ini sudah ada di depannya.
"Kau saja yang punya pemikiran kotor itu," timpal wanita itu sembari tersenyum lalu dia menatap kembali Altea.
Saat ini mereka berdua saling berhadapan dan tatapan mereka menyiratkan sesuatu yang bisa membuat mereka berdua akhirnya berkelahi. Namun, Altea tersenyum lalu dia mengatakan jika yang diinginkan oleh wanita itu tidak akan pernah berhasil.
Setelah mengatakan itu Altea pun berjalan ke luar dari kamar mandi, dia melihat ada seorang pria yang sedang berdiri sembari menyadarkan tubuh ke dinding. Altea tidak memedulikan pria itu tetapi dia menghentikan langkahnya lalu berbalik dan memberikan senyum pada pria itu.
"Tunggu. Apa kau mau ikut denganku?" Pria itu berkata pada Altea.
"Apa yang akan aku dapatkan dengan ikut denganmu?" Altea balik bertanya pada pria itu.
"Semua kesenanganmu dan kau juga bisa mendapatkan banyak uang untuk bersenang-senang," jawab pria itu dengan penuh percaya diri jika mengatakan semua itu pada Altea.
Altea terdiam sejenak dan dia berpikir apakah ikut dengan pria itu atau tidak tetapi dia kembali teringat dengan apa yang sedang dicarinya. Ada kemungkinan dengan mengikuti pria itu dia bisa bertemu dengan orang yang menjadi targetnya.
"Ikut denganku dan kau tidak akan pernah menyesal," Pria itu kembali berkata pada Altea.