Altea akhirnya memutuskan untuk ikut dengan pria itu, dia berjalan di belakang pria itu sembari memperhatikan jalan yang dilewatinya. Dia akan mengingat semua itu karena berguna jika dirinya akan pergi meninggalkan tempat itu.
Pria itu terus berjalan dan tidak merasa curiga dengan wanita yang sedang mengikutinya itu tetapi dia malah senang karena akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi. Dia sudah tidak sabar ingin melihat sikap para orang-orang yang akan ditemuinya setelah melihat wanita yang dibawanya.
Dia menghentikan langkahnya karena sudah tiba di depan sebuah ruangan yang pintunya masih tertutup rapat. Di depan pintu itu pun berdiri seorang pria yang berpakaian serba hitam dengan kaca mata hitam dan itu terlihat seperti seorang pengawal.
"Apa mereka sudah berkumpul semua?" tanya pria itu pada orang yang berjaga sedari tadi.
"Semuanya sudah berkumpul," jawab orang itu sembari melihat ke arah Altea dan dia berpikir jika wanita itu pasti akan sangat membuat orang yang ada di depan merasa senang. Dia pun membukakan pintunya dan mempersilakan pria itu dengan Altea untuk masuk.
Altea pun masuk mengikuti langkah pria yang sudah masuk terlebih dahulu, dia mengabaikan penjaga yang menatapnya terus. Dia berjalan penuh dengan percaya diri, dia pun melihat sekeliling ruangan yang terlihat sangat mewah dengan perabotan yang terbuat dari emas.
Dia melihat juga di depannya sudah ada beberapa orang pria yang tengah duduk di atas sofa. Altea tidak tahu jika akan ada banyak orang yang selama ini sedang di cari-cari oleh agensinya karena mereka semua adalah orang-orang yang berbisnis di dunia gelap.
"Akhirnya kau datang juga dan siapa wanita cantik yang ada di belakangmu itu?" ucap seorang pria tua yang sedang memegang segelan minuman dan sebatang cerutu.
"Apa Anda menyukainya?" Pria yang membawa Altea itu bertanya kembali pada pria tua itu.
Mereka pun mulai berbicara dan pria itu juga menyuruh Altea untuk duduk, Altea hanya diam dan memperhatikan setiap orang yang ada di depannya. Dia tidak mengerti mengapa begitu mudah dirinya menemukan mereka semua.
Dia pun kembali melihat pria yang membawanya ke dalam ruangan itu dan dia berpikir apakah pria itu adalah orang penting. Sehingga bisa bertemu dengan mudah dengan orang-orang yang berada di dalam bisnis di dalam dunia gelap.
Pembicaraan mereka terhenti tatkala ada seorang pria yang masuk dan dia tidak lain adalah pria yang sedang menjaga pintu ruangan itu. Dia terlihat sangat tergesa-gesa, dia menghentikan langkahnya setelah ada di depan orang-orang itu.
"Lancang. Apa kau sudah gila masuk tanpa izin dariku?!" ucap pria tua itu dengan nada marah.
"Maafkan saya Tuan … sebaiknya Anda segera pergi karena dia sudah mendekat," jawab sang pengawal pada pria tua itu.
Pria tua itu paham dengan apa yang dikatakan oleh pengawal itu dan dia pun beranjak lalu mengajak semua orang yang ada di sana untuk pergi. Dia juga melihat Altea dan menyuruhnya untuk itu karena dia menginginkan wanita itu untuk menemaninya di atas ranjang.
Altea beranjak dan dia mengikuti apa yang diinginkan oleh pria tua itu sebab dia juga ingin bertanya pada pria tua itu tentang kedua orang tuanya. Dia berpikir jika pria tua itu ada hubungannya dengan kedua orang tuanya sebab dia teringat dengan ciri-ciri yang ditunjukkan oleh Mark.
"Kau ikut denganku," ucap pria yang tadi membawa Altea untuk bertemu dengan orang-orang itu.
"Pria tua itu menginginkan aku dan aku akan mengikutinya," timpal Altea sembari tersenyum dan melepaskan tangan pria itu tetapi pria itu sepertinya tidak akan melepaskannya.