Chereads / Tiada Harga Diri / Chapter 3 - 4 Tahun Berjalan

Chapter 3 - 4 Tahun Berjalan

Aula perusahan tampak dipenuhi oleh team sales, hari ini semua sales dari berbagai kota berkumpul di kantor pusat.

4 tahun masa kerja Claire, mampu menyatukan kehangatan lebih dari 200 orang yang tergabung dalam team salesnya.

Claire mengajukan 1 waktu pada atasannya, dimana waktu singkat itu mampu menggabungkan bagian yang terpisah.

Tidak perlu repot memohon dan melobi, pemintaan Claire diberikan kesempatan untuk mencobanya.

1x pertemuan gagal Claire dapatkan, banyak dari mereka ada yang tidak bisa menghadiri pertemuan yang dijadwalkan Claire.

Pertemuan kedua, Claire berhasil mengumpulkan setengah dari team sales dalam 1 waktu singkat yang dijadwalkan Claire.

Sampai di pertemuan ketiga, Claire mampu mewujudkan harapannya untuk bisa mengumpulkan mereka semua dalam satu tempat.

Hari ini Claire sempurna membutikan kemampuannya menjadi seorang sales manager, Claire sudah sangat memutar otak untuk bisa melakukan pertemuan itu secara rutin.

Claire susah payah merombak jadwal kerja team sales, berusaha menyeimbangkan dari satu kota dengan kota lainnya.

Claire selalu teguh dengan pilihannya, dan sampai Claire berhasil terbang atau bahkan sampai Claire benar-benar tersungkur, Claire akan tetap memperjuangkannya.

Claire berhasil mengatur waktu kerja mereka semua, Claire bukan cuma menerka tapi Claire juga mendatangi setiap kota yang menurut Claire jadwalnya sulit untuk disamakan dengan kota lainnya.

Memang tak selalu tentang jadwal yang menjadi alasan mereka tidak bisa hadir, kendala itu sering kali dari pribadi salesnya sendiri.

Claire jadi harus memutar otak lagi untuk bisa membuat mereka tertarik dengan pertemuan tersebut, karena pertemuan ini bukan meeting, pertemuan ini hanya sekedar kekeluargaan saja.

Itulah mungkin yang sering kali diabaikan oleh team tersebut, tapi semakin kesini Claire mampu mengatasinya, pertemuan yang dibuat Claire selalu mendapat dukungan dari mereka semua.

Lambat laun mereka menyukai pertemuan singkat itu, Claire semakin puas dengan kinerjanya sendiri, bangga pada kemampuannya sendiri.

Acara tersebut juga dihadiri atasan mereka, kebersamaan itu mampu menarik perhatian direksi lainnya.

Mereka saling bertukar cerita disana, Claire menunjuk sebagian dari mereka untuk menjelaskan suka dukanya menjadi seorang sales.

Tentunya Claire memilih mereka yang menurut pendataan, berada dititik paling bawah.

Claire ingin tahu kendala apa yang membuat mereka kesulitan mengerjakan tugasnya selama ini, setelah selesai dengan mereka, Claire menggantikan dengan yang lain, yang jelas berada dititik teratas menjadi sales.

Claire ingin mereka yang belum mampu, menjadi termotivasi oleh mereka yang telah mampu menguasai pekerjaannya.

Claire melakukan itu juga demi kemajuan perusahaan tempat Claire bekerja, Claire ingin dirinya dan mereka semua sukses bersama di satu perusahaan tersebut.

Claire mendapat banyak pertanyaan dari mereka yang hadir disana, bertanya tentang kenapa tugas mereka terasa begitu berat.

Claire dan para pimpinan tertawa mendengar pertanyaan itu, mereka fikir tugas seorang Claire itu mudah.

Mengatur mereka semua dalam waktu bersamaan, apakah semudah yang mereka bayangkan.

Claire sering kali sampai harus kehilangan waktu istirahatnya demi mereka, tuntutan yang diberikan Claire pada mereka adalah tuntutan perusahaan pada Claire, mereka bisa berbagi tugas, sedangkan Claire mengerjakannya sendiri, bukankah tugas Claire lebih berat dari pada mereka.

Beban Claire kerap kali bertambah ketika teamnya berkurang dan kedatangan team baru, Claire harus membagi fokusnya untuk sosok itu dan itu menjadi beban baru bagi Claire.

Sebagian dari mereka juga ada yang berani blak-blakan bertanya soal gaji Claire, pertanyaan itu semakin membuat Claire tertawa.

Claire memastikan gaji mereka akan lebih besar jika mereka mampu mencapai semua target yang diberikan Claire, apa lagi jika mampu melebihinya.

Mungkin mereka menyadari hal itu, penghasilan mereka memang mengikuti perjuangannya, mereka bisa mendapatkan gaji sesuai yang mereka inginkan, asalkan mereka memenuhi syaratnya.

Sebagian dari mereka yang memang sudah hebat di dunia sales, sudah mencapai kesuksesan yang luar biasa.

Mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dari hasil kerja kerasanya menjadi seorang sales, mungkin itu yang membuat mereka tetap bertahan di pekerjaan mereka saat ini.

Claire senang dengan semangat mereka dan sikap saling menyemangati satu sama lain, Claire memang selalau menanamkan hal itu pada mereka semua, dalam hal yang bersangkutan dengan perusahaan, mereka harus kompak dan benar-benar kompak.

Tidak bisa saling membedakan, mereka bersaing tapi dengan cara sehat, tidak boleh curang apa lagi saling menjatuhkan.

Perusahaan membutuhkan kekompakan, itulah kenapa Claire sangat memperjuangkan waktu singkat ini untuk tetap bisa terlaksana, karena di waktu singkat ini, mereka bisa saling mengenal lebih dalam lagi.

Bisa semakin dekat satu sama lain, agar kekompakannya pun semakin tinggi.

Claire selalu memperhatikan mereka semua, menilai kinerja mereka semua, memang ada saja yang tak mampu memenuhi target yang diberikan Claire, tapi banyak juga yang mampu mencapainya dan bahkan melebihi targetnya.

Dan Claire selalu berusaha membuat mereka semua sama, Claire yakin mereka bisa, hanya saja sebagian dari mereka belum paham benar tentang bagaimana menjadi seorang sales.

Selama Claire masih bekerja bersama mereka, Claire akan tetap membantu mereka untuk meraih kesuksesannya.

Karena kesuksesan mereka juga akan menjadi kesuksesan untuk Claire sendiri, mereka satu team di satu perusahaan yang sama, makan jatuh dan bangkitnya mereka, adalah sebuah kesatuan.

Dan mereka memang harus selalu berjuang bersama dalam meraih kesuksesan tersebut, Claire tak pernah lelah memantau mereka, membantu meringkankan tugas mereka.

Claire ingin menjadi pemimpin yang memang bisa diandalkan teamnya, yang bisa dipercaya teamnya.

Claire selalu berusaha menunjukan kinerja terbaiknya, Claire juga membagi pengalamannya dengan mereka semua.

Claire berharap apa yang menjadi ceritanya itu bisa memotivasi mereka semua, jika menurut mereka Claire sukses sekarang, maka mereka juga pasti bisa sukses seperti Claire.

Bukankah kesuksesan yang diraih Claire adalah berkat usaha mereka juga, mereka mampu memenuhi apa yang Claire tugaskan.

Sehingga hasilnya maksimal, dan kesuksesan itu adalah kesuksesan mereka juga.

Semakin lama, perbincangan mereka semakin dalam, Claire tidak membatasi apa pun yang ingin menjadi pembahasan mereka.

Mau tentang perusahaan atau pun pribadi mereka, Claire membebaskan semuanya itu, tergantung dari pribadi mereka sendiri.

Claire juga jadi banyak belajar dari cerita hidup mereka, ada sebagian yang memang senasib dengan Claire, ditinggal keluarga dan harus berjuang sendiri untuk hidupnya.

Dan Claire merasa sangat respect terhadap dia yang bernasib sama seperti dirinya.

Claire bertukar semangat dengan mereka, jika Claire bisa mereka juga pasti bisa, hanya tergantung dari usaha dan keyakinan mereka sendiri dalam menjalani kisah hidupnya, setelah kepergian keluarga mereka.

Pimpinan lainnya terlihat menikmati pembahasannya, mereka memilih nenjadi pendengar yang baik, tanpa banyak berkomentar lagi pada setiap kalimat yang terdengar oleh telinga mereka.