Claire mengajak Dika dan juga sales lainnya disana untuk bertemu sekedar bisa makan siang bareng, ada 10 sales yang di tempatkan disana, mereka kompak dan Claire sudah membuktikannya.
"Ayo makan"
"Iya bu"
Mereka mulai menikmati makanannya, dengan diselingi perbincangan membuat hangat kebersamaan mereka saat ini.
"Ibu akan lama disini ?"
"Tidak, besok juga balik lagi"
"Kenapa buru-buru sekali ?"
"Masalahnya kan sudah selesai, lalu untuk apa lagi, kalian kan bisa mengerjakannya sendiri"
"Ya kan sekali-sekali boleh dong kerja ditemani atasan"
"Kenapa memangnya ?"
"Siapa tahu dapat bonus cash"
Claire sedikit tertawa mendengarnya, memang selalu tentang uang dan uang.
Claire mungkin masih betah di Bandung, tapi tidak bisa .... pekerjaannya sudah menumpuk di kantor, Claire harus segera pulang dan menyelesaikan pekerjaannya disana.
"Siapa sih yang perginya pada pakai mobil ?"
"siapa ?"
"Kalian bukan, aku pernah dengar katanya ada sales yang memang sudah pakai mobil sekarang ?"
"Itu sales Semarang, mereka memang udah pakai mobil"
"Mobil kantor ?"
"Bukan, milik mereka sendiri"
"Waw .... hebat ya, kalian kapan dong ?"
"Ya kapanlah naik gaji ?"
Claire terdiam, kenapa malah tanya Claire bukankah Claire sudah pernah jelaskan tentang penghasilan mereka semua.
"Usul dong bu"
"Usul apa, aku kan sudah pernah bilang, gaji kalian itu kalian sendiri yang tentukan, kalian fikir mereka yang bisa bekerja pakai mobil, itu karena naik gaji"
"Ya kan biar lebih mudah"
"Usaha dong, aku lihat Bandung makin bagus kok kinerjanya, masa sih gajinya gak sesuai"
"Ya iya sih"
"Kan .... berarti apa, kalian yang gak bisa atur keuangannya sendiri"
Claire menggeleng, kenapa harus selalu mengejar yang instan, bukankah hasil dari perjuangan keras itu sangat membanggakan.
"Udah dapat libur kan ?"
"Belumlah"
"Kok belum, perasaan udah pertengahan bulan"
"Memang masih banyak kerjaannya, jadi belum bisa libur"
"Kan bisa ganti-gantian"
"Gak bisalah, kan udah di bagi-bagi"
"Oh ...."
Claire lupa kalau dirinya memang memberikan setumpuk pekerjaan untuk mereka masing-masing, baiklah berarti memang Claire yang mempersulit waktu libur mereka.
"Baiklah, jadi kalian mau ambil liburnya gak"
"Gak tahu, kayanya gak akan sempat bu"
"Ok .... kalau ada yang gak bisa libur bulan ini, aku akan ganti sama cash"
"Jatah libur itu 4 hari loh bu"
"Ya udah, memangnya kenapa"
"Yakin, kita banyak nih"
"Kan belum tentu gak libur semua, aku kasih yang gak libur aja"
"Ok, deal"
"Ok"
Claire tersenyum, begitu juga dengan mereka semua, itu satu kabar baik bagi mereka semua.
"Baiklah, siapa yang mau bayar, aku harus kembali ke penginapan"
"Ibu saja, kan gak tiap hari"
"Kurang ajar ya lama-lama"
Ucapan Claire membuat mereka semua tertawa, Claire mengeluarkan beberapa lembar uangnya, menyimpannya di meja.
"Nanti kasih aja, aku duluan ya"
"Ok bu, terimakasih"
"Kerja yang benar, jangan ada masalah lagi"
"Itu kan Dika, dengar tuh"
"Iya ah, berisik"
"Ya udah, duluan ya, bye"
Claire berlalu lebih dulu meninggalkan mereka yang masih fokus dengan hidangannya, Claire ingin beristirahat saja, supaya besok segar pas perjalanan pulang.
Claire akan kembali besok, menemui mereka semua di kantor, dan tentunya menemui Pras.
Claire niatnya hanya dua hari saja di Bandung, tapi ternyata masalahnya baru selesi hari ini, jadi Claire baru akan pulang esok hari.
"Pras sedang apa sekarang, kok gak ada telepon ya, tumben banget biasanya juga selalu berisik"
Claire memasuki mobilnya, mengeluarkan ponselnya, Claire melakukan panggilan video pada Pras disana.
Penginapannya tidak jauh dari sana, Claire bisa santai mengemudi mobilnya.
"Iya .... kenapa nona"
"Sombong banget"
Claire tersenyum melihat Pras, rasanya rindu sekali dengan lelaki satu itu.
"Kapan pulang, ini udah dua hari"
"Besok aku baru pulang"
"Sudah selesai"
"Udah dong makanya besok pulang, tadinya mau sore ini, tapi kayanya aku mau tidur dulu sepuasnya"
"Tidur aja terus"
"Biarin, dari pada ngantuk di perjalanan"
"Iya sih, kamu lagi dimana, lagi nyetir kenapa main ponsel"
"Gak main ponsel, aku lagi teleponan, ponselnya juga disimpan kok"
"Jawab aja"
"Udah makan ?"
"Udah tadi"
"Bagus, aku juga baru selesai makan"
"Bagus, lusa nonton ya jadi"
"Aduuh masih ingat aja"
"Iyalah, itu kan hutang kamu"
"Baiklah tuan, lusa kita nonton"
Pras tersenyum disana, kebersamaan itu akan ada lagi esok lusa.
Claire menghentikan laju mobilnya, keluar dan memasuki penginapannya.
"Sewa rumah ?"
"Iya, kontrakan gitu"
"Kok mau sih, kenapa gak di hotel, bukannya udah disiapkan kantor"
"Aku di kasih uangnya saja, bukan disiapkan tempatnya, jadi aku pilih tempat ini, lumayan jadi sisa uangnya"
"Emmm akal-akalan ya"
"Adu pintar dong"
"Ok ok, bagus"
Pras mengangguk berkali-kali, Claire merebahkan tubuhnya setelah sampai kamar.
"Haaah .... lelah juga"
"Dari mana kamu"
"Dari ketemu customer langsung makan sama yang lain, dan sekarang baru selesai"
"Sibuk ya"
"Enggak, cuma dilama-lama aja"
Pras menggeleng, ternyata bisa juga memanfaatkan kesempatan yang ada.
Memang lumayan dengan begitu Claire bisa sedikit santai dengan pekerjaannya, berbeda dengan di kantor, Claire harus selalu fokus dengan semuanya.
"Ya udah kamu istriahat, aku juga mau balik kerja"
"Ok, semangat tuan"
"Semangat juga kamu"
"Babay"
"Daaah"
Claire memutus sambungannya, memang sudah masuk jam kerja lagi, sudah pasti Pras harus kembali bekerja.
Claire menyimpan ponselnya dan memejamkan matanya, Claire benar-benar ingin istirahat dengan tenang sekarang.
Sebelum besok kembali ke kantor dan kembali sibuk disana, Claire akan selalu memilih bekerja jika sudah berurusan dengan kantor.
Lain dengan sekarang, Claire bisa sedikit santai menyelesaikan pekerjaannya.
Tidak ada yang mengawasinya, tidak ada sisi tv kantor dan tidak ada siapa pun yang melihat apa yang di kerjakan Claire di Bandung.
----
"Bubar ah"
Ucap Dika, yang lain juga setuju, mereka sudah cukup bersantai hari ini, dan sudah harusnya kembali untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
Mereka masih harus mengejar target yang diberikan Claire, agar mereka bisa segera libur.
Akhir bulan sudah sangat dekat, tapi target mereka masih jauh untuk tercapai, karena itu mereka harus lebih sigap lagi mengerjakan semuanya.
"Duluan ok"
"Ok deh"
Mereka bubar, dan pergi dengan motornya, karena memang masih ada tempat yang harus mereka kunjungi siang ini.
Claire pasti akan memberi mereka bonus jika mereka memang bekerja dengan baik, itu bukan masalah, bukankah mereka sudah sangat terbiasa dengan lelahnya pekerjaan mereka.
Lelahnya tidak pernah terlalu menjadi beban, karena akan terganti dengan hasilnya nanti, mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau dari hasil menahan lelahnya itu.
Pekerjaan mereka adalah pilihannya sendiri, jadi mereka harus bertanggung jawab atas pilihan itu, dengan terus mempertahankan kinerjanya agar tetap baik.