Perjalanan Claire terhitung jauh dari perkiraan, hari sudah larut malam dan Claire masih di perjalanan, tapi Claire sudah sampai di kota asalnya.
Sedikit lagi perjalanan Claire akan berakhir , Claire bisa beristirahat dengan tenang, melepas lelah akibat perjalanan jauh.
Claire tak henti tersenyum mengingat Pras yang teramat mengkhawatirkannya, setiap jam Pras menghubungi Claire yang tak juga sampai.
Claire berkali-kali melihat jam di tangannya, memang sudah sangat lama, Claire beberapa kali berhenti di perjalanan karena mengantuk.
Jalanan yang padat kendaraan sangat menghambat jalan Claire, karena itulah Claire kerap kali diganggu oleh rasa ngantuk.
Claire menyalakan musik untuk menemani perjalanannya yang tinggal sedikit lagi, Claire sudah mengabari Pras bahwa akan sampai dalam 20 menit lagi.
Pras senang mendengar itu, penantiannya yang terasa amat panjang, kini akan berakhir, Claire akan kembali ada saat Pras membutuhkannya.
Claire mengerjapkan matanya berkali-kali, rasa ngantuk itu kembali menyerangnya, tapi Claire harus tahan, rasa ingin segera rebahan sudah sangat jelas dibenaknya.
Claire meneguk air minumnya, berharap bisa memberikan sedikit penyegaran untuk matanya saat ini.
Claire melihat masih ada sebagain kendaraan yang tetap berlalu lalang, meski pun Claire tak lagi melihat pejalan kaki sekarang.
Claire mulai menguap, apa Claire harus beristirahat lagi sekarang, bukankah sudah terlalu banyak waktu istirahat Claire sejak awal perjalanannya hari ini.
Claire menggeleng, tidak perlu .... istirahat itu akan dilakukannya di rumah nanti, sekarang Claire yakin bisa selamat sampai rumahnya, tanpa harus beristirahat lagi.
(Pranggg) .... Claire seketika menghentikan laju mobilnya, lantas menoleh kearah belakang.
Claire kaget karena kaca mobilnya kecah akibat lemparan batu besar, Claire melihat sekitar, siapa yang telah melakukannya.
Sejak tadi Claire tidak melihat ada pejalan kaki disepanjang perjalanannya .... (Prangg)
Claire menunduk, lemparan itu kembali datang, dan mengenai kaca depan mobil Claire, beruntung batu itu terarah ke kursi samping Claire, sehingga tidak mengenai Claire disana.
Claire kembali mengangkat kepalanya, Claire melihat banyak lelaki yang berjalan kearah mobilnya.
Claire mulai panik, jantungnya berdegup hebat saat ini, apakah ini yang disebut begal.
Claire meraih ponselnya, tangannya yang bergetar terasa sangat menyulitkan Claire untuk menemukan kontak Pras.
Claire berkali-kali melihat kearah luar, mereka semakin dekat sekarang, Claire lantas menghubungi Pras.
Menyebalkan .... Pras begitu lama menjawab panggilan Claire sekarang.
"Keluar !"
Teriaknya dari luar sambil menggedor kaca samping Claire, Claire memastikan kalau pintu mobilnya telah terkunci sekarang, Claire terus mengulang panggilannya pada Pras.
"Kemana kamu, ayo jawab"
Claire mulai pucat ketika mereka dengan kompak menggedor setiap sisi mobilnya, apa tidak ada yang bisa membantunya sekarang.
Apa kendaraan yang lewat tidak mampu membantunya.
Usahanya membuahkan hasil, Pras akhirnya menjawab panggilan Claire.
"Tolong .... tolong aku sekarang, cepat"
Ucap Claire tak karuan, Claire yakin kalau Pras bisa mendengar kegaduhan mereka di luar sana.
Lemparan itu kembali datang, kini berasal dari arah belakang, Claire menjerit dengan kerasnya.
Ponselnya terjatuh dari genggamannya, apa yang harus dilakukan Claire sekarang.
"Keluar !"
Bentaknya lagi, Claire menggeleng .... tidak boleh, Claire tidak boleh keluar sebelum Pras datang menolongnya.
Tapi apa bisa .... apa bisa Pras datang tepat waktu sekarang.
"Keluar"
"atau batu ini akan mengenai kepala mu"
Claire memejamkan matanya sesaat, Claire melihat batu itu .... akan sangat menyakitkan kalau sampai mengenai kepalanya.
"Keluar !"
Ulangnya lagi, Claire mencari ponselnya, tapi tidak bisa dijangkau penglihatannya.
Bagaimana sekarang, siapa yang akan membantunya disini, membebaskan dari mereka semua.
Claire melihat tangan itu terayun, siap melempar batu digenggamannya kearah Claire.
Claire menggeleng, tangannya terangkat membuka pintu mobilnya.
Mereka semua tampak tertawa, dengan cepat pintu itu ditarik, begitu juga dengan Claire yang turut ditarik keluar dari mobil.
"Sempurna"
Ucapnya, Claire melihat mereka yang menatapnya dengan tatapan liar.
Claire benar-benar ketakutan sekarang, mana Pras atau siapa pun yang bisa menolongnya, cepatlah datang.
"Bawa"
Claire ditarik pergi oleh dua orang disana, tenaganya sangat kuat, Claire tidak bisa melawannya sendiri.
Claire berusaha teriak meminta pertolongan, tapi penghuni kendaraan yang lewat sepertinya tuli dan buta, mereka tidak bisa melihat dan mendengar teriakan Claire yang berkali-kali.
Claire dibawa ke jalan yang begitu sepi, seperti tak pernah terjamah oleh orang banyak, Claire berfikir kalau tepat ini adalah tempat mereka berkumpul setiap malamnya.
"Lepas sakit"
Claire masih masih berusaha melepaskan dirinya, dua orang itu melepaskan Claire, tapi sayang mereka telah mengelilinginya saat ini.
Claire memutar tubuhnya melihat satu demi satu orang itu, Claire tidak pernah melihat mereka meski hanya sekilas saja.
"Kenapa diam, tadi minta di lepas"
Ucapnya, Claire menoleh dan melangkah mundur saat lelaki itu mendekatinya, semakin mundur, Claire kaget ketika tubuhnya menabrak orang di belakangnya.
Claire melangkah menyamping, Claire menggeleng saat telinganya mendengar tawa mereka semua.
Mana Pras .... apa dia bisa menolong Claire sekarang.
"Jangan terlalu jauh, kemarilah"
Claire kembali ditarik, kini tubuhnya ada dalam tahanan satu lelaki itu.
"Lihat arah sana, jangan berisik dan jangan melawan, atau kamu akan mati terjatuh ke jurang sana"
Claire mengernyit, apa benar itu jurang, Claire tidak pernah tahu tempat ini sekali pun."Bagaimana ini, kenapa cuma diam saja"
Ucapnya pada mereka disana, Claire menampar lelaki itu yang hendak menciumnya.
Kurang ajar sekali, bagaimana bisa ia melakukannya.
"Waaaw"
Ucapnya seraya bertepuk tangan, Claire menjauh darinya, tapi tubuhnya ditarik lagi oleh dia yang dibelakangnya.
Claire menjerit, pelukan itu terasa sangat menjijikan, Claire kembali meminta tolong.
Berteriak sekuat tenaganya, Claire ingin pergi dari sini, tapi bagaimana caranya.
Tawa itu kembali didengar telinga Claire, pelukan itu dilepas, tapi tangan itu mendorong Claire pada yang lainnya.
Setiap dorongan yang membuat Claire terhempas dari satu orang ke orang lainnya, tangan-tangan itu dengan mudah menarik dan merobek baju Claire.
Claire mulai lemas, apa hidupnya akan berakhir malam ini, bukankah masih banyak impian yang belum berhasil untuk Claire raih dimasa hidupnya.
Claire menyilangkan tangannya dikedua pundaknya, menutupi dadannya, kini yang terlihat .... baju Claire telah benar-benar terlepas, tinggal tanktop yang masih menutupi sebagian tubuh Claire.
Tawa mereka terdengar semakin keras, Claire tak berani lagi melihatnya, kenapa mereka melakukan ini.
Jika saja mereka meminta uang atau barang berharga lainnya, Claire akan berikan semuanya, asalkan Claire bisa terbebas dari mereka semua.
Claire terdiam menunduk, matanya terpejam kuat, ketakutannya sudah tak lagi tergambarkan.
Claire merasakan tangan itu mengusap tangannya, Claire menjerit lagi saat tubunya dihempas dan dipeluk dari arah belakang.
Tangannya perpindah menutupi wajahnya, saat Claire meraskan hembusan nafas ditelinganya dari orang yang memeluknya dengan sangat kuat.