Banyak orang telah berkerumun di tempat yang dimana Claire ditinggalkan, Mobil Claire yang rusak di jalanan sana menarik perhatian banyak orang.
Mereka memutuskan untuk melaporkannya pada pihak kepolisian, dan sekarang mereka sudah ada di lokasi.
Menemukan Claire yang tergeletak tak sadarkan diri, polisi meminta bantuan pihak rumah sakit untuk menangani Claire.
Mereka terdengar begitu bising, bertanya tentang apa yang sebenarnya telah terjadi.
"Kasihan sekali dia, sampai seperti itu"
"Masih hidup gak sih"
"Kabarnya masih hidup, tapi memang tidak sadarkan diri"
"Parah banget penjahatnya sampai seperti itu keadaannya"
Mereka merasa kasihan dengan keadaan Claire, tubuh yang berdarah dan penuh memar disetiap bagiannya, membuat Claire begitu menyedihkan.
Polisi tampak menelusuri sekitar area, tidak ada apa pun yang ditemukannya selain jaket dan jam tangan itu.
Polisi harus menunggu hingga Claire sadar, baru akan menggali informasi lebih dalam tentang kasus tersebut.
Team rumah sakit datang dengan membawa brankar untuk bisa memindahkan Claire ke ambulan disana.
"Permisi pak, bu"
Ucapnya meminta agar bisa diberi jalan untuk sampai pada Claire, mereka menyamping dan masih saja sibuk dengan segala terkaannya masing-masing.
"Permisi pak, bisa kami bawa korban sekarang"
"Silahkan, hati-hati dia tidak ada pakaian sama sekali, hanya jeket itu saja"
Ucap polisi, ia mengangguk dan mulai meminta temannya untuk segera mengangkat Claire.
Dengan hati-hati mereka memindahkan tubuh Claire, mungkin bagi mereka hal seperti itu sudah biasa.
Mereka sering kali harus membawa korban yang bahkan lebih parah dari Claire.
"Segera kabari kalau korban sudah sadar"
"Baik pak"
Polisi membiarkan mereka membawa Claire, karena Claire memang harus secepatnya mendapatkan penanganan.
Claire harus diselamatkan, agar mempermudah kepolisian untuk membongkar semuanya.
"Silahkan bubar, bubar .... bubar"
Polisi meminta warga untuk meninggalkan tempat kejadian, korbannya sudah tidak ada, untuk apa lagi mereka berdiri disana.
Kerumunan itu akhirnya bubar, menghilang satu demi satu.
Team kepolisian masih menyusuri tempat itu, mungkin saja ada sesuatu yang memang bisa menjadi bukti atas kejadian semalam.
Tempat itu memang kosong, tidak ada penerangan apa lagi cctv, jadi tidak ada yang bisa memperjelas kejadiannya.
"Pak komandan, saya temukan ponsel ini di mobil korban"
Ia menerimanya, terdiam beberapa saat menatap benda kecil ditangannya.
Mungkin dengan ini, bisa sedikit membantu kepolisian untuk mendapatkan jawaban.
Setidaknya tentang keluarga korban, yang sekarang telah dibawa ke rumah sakit.
"Mati"
"Iya, sepertinya kehabisan baterai"
Ia mengangguk kemudian memasukan ponsel itu ke kantongnya, mereka melanjutkan penelusurannya.
Melihat ke arah jurang sana, sepertinya mereka melihat keanehan disana.
Ada rerumputan yang rusak, seperti tertimpa beban berat.
Komandan itu meminta temannya yang lain untuk melalukan penelusuran di tempat itu, apa pun yang memang mencurigakan, wajib mereka selidiki.
----
Claire telah sampai di rumah sakit, dan sudah memasuki UGD, pihak dokter sedang menanganinya di dalam sana.
Claire masih saja tidak sadarkan diri, luka ditubuhnya begitu membuat Claire lemah.
Selang infus dan oksigen telah terpasang sempurna, para suster juga telah memakaikan baju di tubuh Claire.
Beberapa lukanya yang memang dianggap serius juga telah dibalut perban, Claire sudah menerima penanganan terbaik saat ini.
Pihak rumah sakit hanya tinggal menunggu Claire kembali sadar, dan mereka akan memberi tahu keluarga Claire tentang keadaan dan keberadaannya sekarang.
"Dijaga, tidak lama lagi pasien pasti sadar"
"Baik dok"
"Siapkan makannya, dia semalaman berada di tempat itu, dan tidak menggunakan pakaian"
Satu uster mengangguk kemudian berlalu untuk menyiapkan apa yang dikatakan dokter.
"Nanti kalau memang sudah sadar dan sudah bisa makan, langsung kasih obatnya, itu bisa meredak nyeri pada tubuhnya"
"Baik dokter"
"Dan kalau memang sudah bisa diajak bicara, coba saja tanyakan tentang keluarganya, kita harus segera kabari mereka, dan jangan lupa juga kabari pihak kepolisian yang juga menunggu pasien sadar"
"Baik dok"
Dokter mengangguk dan berlalu meninggalkan ruangan, suster yang tetap tinggal di ruangan terdiam memperhatikan Claire.
"Malang sekalinya nasibnya, untuk apa keluyuran malam-malam"
Ucapnya pelan seraya merapikan baju dan rambut Claire.
"Sudah sadar"
Tanya suster yang kembali masuk dengan membawa makanan untuk Claire.
"Belum, kata dokter sebentar lagi pasti sadar"
"Apa aku masih harus disini"
"Disini saja, biar nanti kalau pasien sadar, kamu bisa langsung beri tahu dokter dan polisi itu"
Ia mengangguk setuju, keduanya terduduk menantikan kesadaran Claire.
"Kasihan, keluarganya pasti sedang sangat mengkhawatirkannya sekarang"
"Apa tidak ada yang bisa jadi petunjuk"
"Tidak ada, dia datang hanya membawa jaket itu saja"
Jaket Pras disimpan di ujung ranjang Claire, mereka tidak berani banyak menytuhnya, takut kalau nantinya malah akan jadi masalah.
"Apa itu jaket miliknya ?"
"Sepertinya bukan, itu seperti jaket laki-laki"
"Mungkinkah kalau itu jaket pelakunya"
"Ku rasa tidak mungkin, kalau meninggalkan jejak, sama saja dia menyerahkan dirinya"
"Benar juga"
Keduanya terdiam, Claire mulai menunjukan pergerakan, perlahan tapi pasti Claire mulai meringis kesakitan.
Keduanya bangkit dan berdiri dikedua sisi Claire, teridam menunggu Claire menyempurnakan kesadarannya.
Claire melihat dua orang itu .... mehilat dirinya sendiri dan melihat sekitar ruangan.
"Ibu ada di rumah sakit sekarang, ibu sudah selamat"
Claire terdiam, ingatannya kembali memutar kejadian malam itu, Claire mengingat semuanya.
"Pras"
Ucapnya pelan, suster mengernyit dan bertanya kejelasan ucapan Claire.
"Pras"
Ulang Claire seraya melirik salah satunya.
"Pras, siapa Pras ?"
Claire tak menjawab, air matanya mengalir begitu saja, Pras telah dilempar ke jurang itu, Claire melihatnya dengan jelas dan sekarang Claire mengingatnya dengan jelas.
"Bu .... minum dulu ya"
Suster membawakan minum dan memasangkan sedotannya, Claire juga menerimanya.
Claire sudah sangat haus sejak semalam, penderitaan Claire begitu sempurna.
"Ibu bisa makan sekarang"
Claire menggeleng perlahan, tidak .... Claire hanya merasa haus saja, bukan lapar.
Satu suster kembali meninggalkan ruangan, ia harus memberikan laporan tentang kesadaran Claire sekarang.
"Ibu mau buah ?"
Claire kembali menggeleng, dan kembali menyebut nama Pras berulang-ulang.
Apa mereka juga menemukan Pras, apa Pras ada di rumah sakit juga sekarang.
Apa Pras baik-baik saja .... kenapa suster itu tidak mau bercerita tentang keadaan Pras.
Dokter mamasuki ruangan dan memeriksa Claire lagi, Claire lagi-lagi menyebut nama Pras, membuat dokter itu heran.
"Sejak tadi, pasien terus saja memanggil Pras"
"Pras siapa ?"
Suster menggeleng, Claire terisak mendengar pertanyaan dokter, jika pertanyaan itu yang terlontar bukankah sudah jelas kalau Pras tidak ada di rumah sakit ini.
Dimana Pras .... apa mereka tidak menemukan Pras, atau mungkin tidak mencari Pras.
Claire memejamkan matanya dengan terus terisak, bayangan Pras yang dilempar begitu saja, terus menari diingatan Claire sekarang.