Matahari bersinar dengan sepenuh cahayanya, menerangi bumi saat siang hari, memberikan kehangatan bagi setiap penikmat pagi.
Gadis berusia 19 tahun terlihat asyik dengan ponselnya, ia sedirian di ruangannya.
Claire Athena Valencia, bekerja di salah satu perusahaan minuman, ia adalah salah satu karyawan yang dipercaya disana.
Meski terbilang baru, tapi ia mendapatkan tempat istimewa di perusahaan tersebut.
Claire adalah panggilannya, ia seorang gadis manis, cantik nan menarik.
Ia pandai memantaskan diri, sehingga membuat banyak orang menyukainya, keramahan dan kelembutannya juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang yang betah berdekatan dengannya.
Claire memiliki banyak teman disana, laki-laki dan perempuan, bahkan Claire juga dekat dengan para atasannya di perusahaan tersebut.
Claire membuat banyak orang disana iri padanya, karena terbilang baru tapi sudah bisa mendapatkan banyak keistimewaan.
Claire bekerja sebagai Sales Managar, menggantikan posisi Asya yang bekerja sebelum dirinya.
Tanggung jawabnya cukup besar pada posisi ini, karena ia harus mengatur semua sales di perusahaan itu, dan tentunya ia harus mampu untuk selalu meningkatkan pendapatan perusaahaan.
Claire hidup sebatang kara, orang tuanya telah meninggalkan Claire sejak masih kelas 1 SMA.
Claire berjuang untuk hidupnya di bantu oleh kaluarga dari ayahnya, tapi sekarang mereka juga telah pergi meninggalkan Claire.
Beruntung mereka pergi setelah Claire menjadi karyawan di perusahan tersebut, jadi Claire bisa tetap bertahan hidup tanpa mereka semua.
Claire merasa beruntung bertemu dengan para karyawan lainnya, Claire merasa memiliki keluarga lagi.
Claire kerap kali menghabiskan waktunya di kantor, dengan setumpuk pekerjaannya disana.
Itu lebih baik dari pada Claire harus diam di rumah bertemankan sepi, Claire memilih lembur di kantor, selain karena dapat menambah penghasilannya.
Claire juga bisa tetap bersama mereka yang turut lembur disana, meski terkadang Claire lembur sendiri, tapi Claire tidak merasa sepi karena ditemani dengan tumpukan pekerjaannya.
Claire menyukai semua itu, duka kehilangan keluarganya mampu Claire obati dengan berada di kantor tersebut.
Claire selalu mampu merasa lebih baik lagi setelah menyelesaikan satu demi satu pekerjaannya.
Claire akan pulang ke rumahnya setiap jam 9 malam, Claire diberikan mobil oleh perusahaan untuk mempermudahnya dalam bekerja.
Claire memang menguasai teknik menyetir sejak kepergian orang tuanya, neneknya yang selalu bayar jasa untuk mengajarkan Claire menyetir.
Neneknya berharap agar suatu hari Claire bisa menjadi orang sukses dan memiliki mobil pribadi.
Claire bukan keturunan darah biru, ia terlahir dari keluarga sederhana, Claire dididik dalam segela sisi kesederhanaan, sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati.
Ponselnya berdering, panggilan masuk pada ponselnya menunjukan nama Pras.
Claire menghentikan kegiatannya dan menjawab panggilannya, Claire selalu senang ketika mendapat panggilan dari Pras.
Lucky Prasetya, lelaki yang dekat sengan Claire sejak awal masuk SMA, mereka berteman sangat dekat, meski tidak memutuskan untuk pacaran, tapi mereka selalu terlihat layaknya sepasang kekasih.
Baik Claire atau Pras, mereka merasakan kenyamanan yang sama terhadap satu sama lain, mungkin itu yang menyebabkan kedekatan mereka semakin dan semakin jauh lagi.
Pras adalah satu-satunya orang spesial dalam hidup Claire setelah kepergian keluarganya, Pras selalu ada untuk dirinya kapan pun dan dimana pun, Claire selalu menghubungi Pras ketika ia bahagia atau pun bersedih.
Pras adalah sandaran terbaik Claire setelah hidupnya sebatang kara, Pras juga menyukai kebersamaannya dengan Claire, Pras selalu senang jika Claire membagi ceritanya pada Pras.
Mereka memang serasi, sering kali pergi bersama menghadiri undangan pesta, atau tak jarang pula mereka saling menemani terkait urusan kantor.
Claire dan Pras bekerja di perusahaan berbeda, Pras memilih bekerja di perusahaan emas.
Meski begitu mereka selalu memiliki waktu bersama, sudah seperti takdir Tuhan, keduanya mampu saling mengimbangi dalam setiap keadaan.
Mengatur waktu untuk saling menemani, selalu berusaha ada setiap kali salah satu dari mereka membutuhkan kehadirannya.
Pras mengatakan jika hari ini ia pulang lebih awal, dan berniat mengajak Claire makan malam bersama.
Tentu saja Claire setuju dengan ajakannya, Claire selalu malas sendirian di rumah, dan Claire akan meninggalkan pekerjaannya kalau memang Pras yang mengajaknya pergi.
Claire dengan cepat membereskan pekerjaan yang deadline jatuh dihari tersebut, Claire akan segera pulang setelahnya.
Claire akan bersiap untuk pergi bersama Pras, Claire selalu girang dan bersemangat jika akan pergi dengan Pras, entah apakah Pras juga seperti itu atau tidak.
Yang jelas Claire teramat senang jika waktunya diisi oleh kebersamaan dengan Pras.
Hari-hari Claire selalu berwarna, meski sebatang kara tapi ternyata banyak orang yang menganggapnya keluarga.
Claire bersyukur dengan itu, Claire selalu beruaha menjadi yang terbaik buat semuanya, karena setiap kebaikan yang dilakukan Claire, suatu hari akan kembali pada Claire sendiri.
Tuhan sudah sangat baik dengan Claire tinggal bagaimana cara Claire mensyukuri kebaikan Tuhan untuk hidup Claire saja.
Teman-temannya juga sering menginap di rumah Claire, membuat Claire tidak kesepian disana.
Meski rumahnya hanya sepetak jika dibandingkan dengan rumah temannya, tapi seprtinya mereka betah berada disana.
Rumah itu satu-satunya peninggalan keluarga Claire, dan Claire sudah berjanji akan menjaganya dengan baik.
Di rumah sepetak itu Claire mengabiskan malamnya, sepulang kantor Claire bersantai di rumah tersebut sampai akhirnya Claire tertidur dan terbangun lagi.
Claire selalu takut, jika tiba-tiba tak mampu lagi meraih alam sadarnya, Claire belum siap untuk meninggalkan dunianya saat ini.
Claire masih memiliki banyak impian untuk masa depannya, dan Claire ingin mampu mewujudkannya sebelum Tuhan memanggilnya kembali.
Claire sudah bisa mewujudkan satu mimpinya, yaitu menjadi pribadi yang berguna, Claire sukses dalam karirnya sekarang.
Bergabung bersama team di perusahaan itu menjadikan satu mimpi Claire terwujud dengan mudah, Claire bersyukur sekali dengan kebesaran Tuhan untuk hidupnya.
Meski telah diberikan luka yang dalam karena kepergian keluarganya, tapi Tuhan menggantikannya dengan mereka semua.
Setiap detik waktunya dan setiap hembus nafasnya, selalu mampu menjadikan Claire lebih baik lagi, masalah demi masalah yang menghampirinya mampu Claire terima dengan kedewasaan.
Claire sudah dituntut mandiri sejak dini, keluarga Claire tidak pernah memanjakannya, Claire selalu dituntut untuk mampu meraih mimpinya sendiri.
Menentukan satu pilihan saat pilihan lainnya sangat menggoda hati dan fikirannya, Claire selalu dituntut untuk bijaksana dalam mengambil langkahnya.
Claire tidak keberatan dengan itu, sejak Claire mampu berfikir, didikan itu adalah yang terbaik yang Claire dapatkan dari keluarganya, dan keluarganya telah menjadi pembimbing terbaik bagi hidup Claire.
Claire akan selalu berusaha membanggakan mereka, meski sekarang mereka telah tiada, tapi Claire yakin jika mereka selalu melihat Claire dan segala kegiatan yang dilakukannya di setiap langkah Claire di dunia ini.