Al menggeleng, mengangkat satu tangannya dan meletakan ibu jarinya pada bibir bawah Cecil, mengusapnya dengan pelan.
"Al–" ucapan Cecil terhenti saat Al menciumnya, melumat bibirnya dengan penuh nafsu.
Cecil langsung memejamkan matanya, melingkarkan tangannya pada leher Al, membiarkan Al mendorong tubuhnya perlahan hingga tertidur pada kasur dengan Al yang berada di atas tubuhnya.
Keduanya saling melumat, dari lembut hingga berubah menjadi kasar. Udara dingin dari pintu balkon yang belum tertutup rapat itu membuat Al semakin liar mencium Cecil, bermain dengan lidah Cecil dan turun pada leher Cecil, memberi kecupan-kecupan ringan pada leher Cecil dan—
"Gua gak boleh ngelewatin batas!" ucap Al dengan suara tertahan, posisi wajahnya kini berada di ceruk leher Cecil.
Cecil yang mendengar itu tersenyum, membuka kembali ke dua matanya dengan nafas yang masih belum stabil.
