"Stay with me untuk waktu yang lama," lirih Al dengan suara serak, menatap lekat pada Cecil yang masih memejamkan matannya dengan nafas yang tak teratur.
Al mencium kening Cecil, ke dua kelopak mata Cecil, hidung, ke dua pipi dan bibir Cecil–lagi. Saat ini Ia tak boleh melewati batas, nafsunya hanya bisa ia nikmati sampai di situ saja, ia tak mau merusak Cecil jika ia melakukan hal gila yang lainnya.
Cecil membuka matanya, menatap lekat ke dalam sorot mata Al. Sorot mata yang menujukan jika hanya ia yang Al mau, hanya ia yang Al cinta.
Al kembali mencium bibir Cecil, hanya sebuah kecupan lembut dengan seulas senyum yang tulus.
"Gue tunggu di bawah yah," kata Al sambil merapihkan rambut Cecil yang sedikit berantakan. Kemudian membantu Cecil turun dari meja dan berlalu keluar dari kamar.
Cecil tersenyum, kali ini ia tak perlu khawatir akan hal apapun. Apa yang sempat ia takuti itu tidak akan pernah terjadi.
Al mencintainya begitu sangat, sama seperti dirinya.
***