Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

(Not) A Perfect Marriage

🇮🇩Queen_Silver10
393
Completed
--
NOT RATINGS
199.4k
Views
Synopsis
Jingga Athalia, seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak dirinya berusia 10 Tahun. Namun takdir berkata lain, siapa sangka 10 tahun berlalu kini dirinya akan di jodohkan secara paksa dengan seorang pria tampan yang sudah merenggut nyawa kedua orang tuanya tanpa Jingga ketahui. Penolakan pun kadang tidak ada tandingannya jika takdir sudah berbicara. Tapi kenyataannya tanpa adanya perjodohan ikatan cinta ini sudah terbentuk sejak dahulu sebelum Arseno kehilangan memori masa lalu, namun takdir seolah mempertemukan mereka kembali dengan cara yang menyakitkan hingga akhirnya cinta itu kembali tumbuh di atas duri yang tajam. “Jika saja bukan kamu orangnya, aku bisa pastikan jika pernikahan ini akan sangat membahagiakan,” Jingga Athalia. “Aku pernah berpikir bahwa pertemuan ini adalah hal yang paling menyakitkan tapi Aku salah karena ketakutan akan perpisahan lah yang paling membuat diri ini sangat hancur,” Arseno Keane. Find Me : Queensilver10 Cover by Webnovel Design
VIEW MORE

Chapter 1 - Arseno Keane

Arseno Keane, seorang pria yang sangat dingin dan cuek akan tetapi berwajah tampan bertubuh atletis dada bidangnya kadang membuat para wanita banyak yang mengagumi dirinya, ya seperti itulah yang bisa di gambarkan dari seorang Arseno Keane yang merupakan CEO dari perusahaan Keane Properti, perusahaan yang berada di Jakarta dan terbesar di Indonesia bahkan memiliki perusahaan cabang di berbagai negara.

Arseno Keane kini berusia 27 Tahun tapi dirinya tak kunjung menikah padahal dia memiliki seorang kekasih cantik yang berprofesi sebagai model. Kini dirinya tengah di landa kebingungan perkataan Diva dan David yang merupakan kedua orang tuanya yang membuat Arseno di hantui oleh kata perjodohan.

"Perjodohan,"

"Perjodohan,"

"Perjodohan,"

"Aku ini hidup di zaman apa? Apakah masih ada orang tua menjodohkan anaknya?" Arseno berdecak kesal.

"Aku bahkan memiliki kekasih tapi Mama tidak menghargai itu, apa yang harus aku katakan kepada kekasihku?" ucap Arseno sambil berdiri di depan cermin menatap dirinya sendiri.

"Sungguh aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada pernikahan ini, siapa wanita yang akan di jodohkan dengan aku? Apakah dia cantik? Kaya? Atau malah sebaliknya?" pikir Arseno.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu langsung terdengar oleh Arseno, dengan segera Arseno berjalan membukakan pintu kamarnya yang sedari tadi dia kunci.

'Siapa itu? Pasti Mama,' gumam Arseno.

"Yuriza? Kenapa kesini?" tanya Arseno melihat adik perempuannya persis berdiri di depan pintu kamar Arseno.

"Halo Kak, aku bawakan susu coklat panas buat Kakak, pasti Kak Arseno sedang memikirkan tentang perjodohan kan? Ini susu untuk menenangkan Kakak," ucap Yuriza yang mengerti perasaan Kakaknya.

"Terima kasih Yuriza, kembalilah ke kamar kamu ini sudah jam 9 malam," ucap Arseno sambil mengambil susu coklat panas pemberian adik perempuannya.

Ya, Yuriza adalah adik satu-satunya dari Arseno mereka berdua sangat dekat mungkin karena adik perempuan dan kakak laki-laki sehingga Arseno memiliki tanggung jawab penuh menjaga Yuriza.

Arseno kembali mengunci kamarnya, meneguk sedikit demi sedikit susu coklat panas yang dibawakan oleh adik manisnya itu.

"Perjodohan?" ucap Arseno lagi.

***

Sore hari Arseno Keane melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion utama namun langkahnya terhenti mendengar seseorang memanggil namanya. Ya, Diva dan David yang sudah berada di ruang keluarga tak lupa putri kecil mereka yang berumur 17 Tahun sudah duduk rapi di ruang keluarga.

"Arseno," panggil Mama.

"Ada apa Ma?" jawab Arseno mendapat panggilan Mamanya.

"Kemarilah, ada yang harus kita bicarakan," ucap Mama.

Arseno pun melangkahkan kakinya ke ruang keluarga, dimana anggota keluarganya sudah berada disana. Entah apa yang dipikirkan Arseno yang jelas dirinya merasa akan ada sesuatu yang membuat dirinya tidak enak.

"Ada apa Ma?" tanya Arseno langsung saat dirinya sudah duduk di sofa tepat di sebelah adik perempuanya.

"Kita berencana menjodohkan kamu," ucap Papa David langsung.

"Menjodohkan Arsen?" kaget Arseno mendapat pernyataan tersebut.

"Iya," ucap Papa.

"Dengan siapa? Pacar Arseno?" tanya Arseno masih bingung.

"Tentu saja bukan, Mama dan Papa akan menjodohkan kamu dengan salah satu anak dari kerabat Mama dan Papa," jelas Mama Diva.

"Siapa?" tanya Arseno lagi.

"Kamu sudah tidak sabar ya sayang? Nanti kita akan atur jadwal pertemuan kamu dengan dirinya," ucap Mama mengoda Arseno.

"Arseno menolak Ma," ucap tegas Arseno.

"Umur kamu sudah 27 Tahun Arsen, mau sampai kapan? Kamu mau jadi orang yang tidak menikah-nikah?" tanya Mama Diva.

"Tapi Arseno sudah memiliki kekasih Ma," ucap Arseno lagi.

"Baiklah menikah lah dengan kekasih kamu dalam waktu 2 minggu," ucap Mama menantang anak pertamanya itu.

"Ma, Arseno sudah pernah bilang pacar Arseno terlibat kontrak tidak boleh menikah dalam waktu 2 tahun, ini semua juga untuk karir dia Ma," jelas Arseno.

"Berarti tidak ada jalan lain selain menerima perjodohan ini bukan?" tanya Mama Diva tersenyum sinis.

"Papa berharap kamu menerimanya, kami sudah tua dan kami menginginkan cucu untuk meneruskan perusahaan Keane Properti," ucap Papa yang selalu menjadi andalan saat Arseno menolak menikah cepat.

"Tapi Arseno tidak mencintai dia bahkan tidak mengenal dia bagaimana Arseno bisa menjalani rumah tangga dengan dia?" ucap Arseno yang memang ada benarnya.

"Tidak usa khawatir cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu," ucap Papa David.

"Bagaimana bisa Pa?" tanya Arseno bingung.

"Nanti kamu akan mengerti, sekarang pergilah ke kamar dan beristirahatlah kamu baru pulang kerja pasti capek," ucap Papa David yang tidak mau menjelaskan.

Mama dan Papa meninggalkan Arseno dan Yuriza berdua di ruang keluarga.

"Kak Arsen Kakak baik-baik saja kan?" panggil Yuriza. Arseno hanya terdiam mendapati permintaan orang tuanya, mana mungkin menolak apalagi jika orang tua sudah meminta.

"Yuriza yakin Kakak akan menjalani rumah tangga yang sangat bahagia nantinya, apakah Kakak yakin dengan perkataan Yuriza?" ucap Yuriza menenangkan Kakaknya.

"Apakah kamu mengenal wanita itu?" tanya Arseno tanpa menggubris perkataan Yuriza barusan.

"Tidak hm maksud aku sedikit mengetahui dirinya, wanitanya sangat cantik, putih dan pastinya sangat lembut," jelas Yuriza.

"Dari mana kamu mengenal dirinya?" tanya Arseno yang bingung kenapa adiknya bisa mengenal wanita itu.

"Dari suatu tempat, nanti juga Kakak akan bertemu dengan dirinya, aku yakin Kakak akan segera mencintai dia," ucap Yuriza yang berdiri meninggalkan Arseno sendiri.

"Kenapa orang di mansion utama ini sebegitu yakinnya terhadap wanita tersebut? Siapa dia?" gumam Arseno.

***

Malam kembali, kini susu coklat hangat pemberian Yuriza habis tak tersisa.

"Bagaimana ini?" ucap Arseno lagi. Arseno hanya dingin terhadap orang luar tapi jika berhubungan dengan keluarga dia tidak berani banyak bertingkah.

"Tapi dari mana Mama mengenal wanita itu? Dan kenapa Yuriza bisa mengenalnya? Apakah aku juga mengenal dirinya? Tapi aku tidak kenal dengan wanita-wanita lain selain kekasihku," ucap Arseno.

"Ya tuhan Selva, apa yang harus aku katakan dengan Selva? Aku harus menelponnya," ucap Arseno lalu mengambil benda pipih miliknya di carinya nama Selva di handphone lalu memencet tombol panggil. Namun panggilan Arseno tak kunjung di angkat tetapi nomor telponnya aktif.

"Mungkin dia sedang sibuk, aku akan kirimkan pesan kepadanya," ucap Arseno langsung mengetik pesan yang nanti akan dirimkan kepada Selva.

[Apakah kamu sedang sibuk? Aku menelpon kamu tapi tidak kamu angkat. Aku mau berbicara sesuatu kepada kamu jadi besok tolonglah ke kantoku] pesan terkirim kepada Selva.

Malam pun berlalu, tapi Arseno tidur dengan sangat gelisah. Dirinya benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana hidup dengan orang tak dia sama sekali tidak mencintainya bahkan sama sekali mengenalnya.

Seketika kepala Arseno sangat sangat menyakitkan, mungkin saja ini adalah efek dari kecelakaan 10 tahun yang lalu, Arseno memang sering tiba-tiba merasakan kesakitan yang luar biasa hingga dirinya tidak bisa memejamkan mata sedikit pun.

'Kenapa sakit ini tidak pernah hilang?' batin Arseno.