Cecil kembali menuruni anak tangga hinggan berdiri tepat di depan Al, ke dua tangannya ia lipat di depan dada, raut wajahnya berubah kesal.
"Mana sempak lo? Apa harus selama ini lo ambil sempak di rumah Gara? Apa sempak lo–"
Ucapan Cecil terhenti, Al tiba-tiba menyambar mulut Cecil, melumat mulut Cecil dengan agresif, satu tangannya ia lingkarkan pada pinggang Cecil dengan satu tangan yang menahan belakang leher Cecil.
Lidah Al berusaha menerobos masuk ke dalam mulut Cecil, namun sial! Cecil malah bungkam dan tidak mengizinkan Al untuk menikmati mulut Cecil yang sudah menjadi candu bagi pria itu.
"Cil...," lirih Al dengan soror mata kosong.
Cecil menggeleng pelan, "Dari dulu gue gak mau milik gue di nikmati sama orang lain," ucap Cecil tiba-tiba.
Al terdiam, ia paham betul maksud dari ucapan Cecil barusan.
"Jijik tau gak!" ucap Cecil yang mendadak emosi.
Cecil melepas paksa tangan Al yang masih melingkar di pinggangnya, kemudian berlalu pergi melewati Al yang tengah mematung.
