Cecil dan Al berjalan beriringan menuju ruangan yang sudah Arum kirimkan lewat chat tadi. Setelah mereka menemukan ruangan yang sama dengan yang di kirimkan oleh Arum itu, keduanya masuk–tentu saja mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Eh, udah dateng."
Cecil tersenyum dan mendekat pada Arum yang tengah mengobrol dengan seorang wanita yang sepertinya pemilik dari butik besar yang tengah ia datangi ini.
"Di dalam ada beberapa gaun, tolong kamu cobain dulu yah," kata Arum pada Cecil yang baru saja mencium punggung tangannya.
Cecil mengangguk sebagai jawaban.
"Al ikut yah!" pinta Al dengan semangat.
"Lo diem aja anak kadal!" titah Arum dengan tegas.
Al cemberut, menatap sebal pada Mamahnya itu.
"Astaga Arum, Al itu anak kamu loh. Bukan anak kadal," kata Wanita yang berdiri di tak jauh dari Al itu.
"Bener tuh Tante Desi! Udah tau Al anak Mamah, tapi malah di sebutAnak Kadal lah, Anak gajah lah, Anak dinosaurus lah, Anak Firaun lah, Anak tuyul Lah, Anak–"
"Ekhem..."