Chereads / Tetangga Regal / Chapter 15 - Part 14

Chapter 15 - Part 14

Tok...Tok...Tok...

"Non, ayo bangun. Saya sudah masak sarapan kesukaan nona Kei." kata Mbok Lasti dari luar sana.

Keiyona yang baru tertidur di kasurnya pun langsung duduk dari tidurnya sembari mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.

"Nona Kei, kamu udah bangun?" tanya Mbok Lasti yang tidak bisa masuk ke dalam kamar anak majikannya karena Keiyona memang sengaja mengunci pintu kamarnya semalaman penuh.

"Udah." kata Keiyona setengah berteriak.

Mbok Lasti dapat bernapas dengan lega mendengarnya. "Mbok tunggu di bawah ya, non." kata Mbok Lasti yang kemudian terdengar suara langkah kaki berjalan menjauh.

Itu artinya Mbok Lasti sudah tidak berada disana lagi. Keiyona pun segera mempersiapkan untuk berangkat ke sekolah karena keterpaksaan. Sebenarnya Keiyona tidak ingin pergi ke sekolah hari ini, tapi ia tidak bisa menolak lagi karena kejadian yang menimpanya pada hari minggu kemarin ternyata cukup menyiksa Keiyona. Mungkin terbilang matrealistis, tapi buktinya Keiyona memang membutuhkannya. Setidaknya kalau ia tidak mendapatkan kehangatan di dalam keluarganya, Keiyona mendapatkan uang untuk dirinya. Keiyona tidak peduli lagi, setidaknya ia akan ke sekolah walaupun tidak akan peduli dengan semua mata pelajaran di sekolahnya. Keiyona membutuhkan uang untuk membayar utangnya terhadap Clayton.

Keiyona sudah cukup malu terhadap pria itu. Apalagi kemarin ia terlalu menyusahkannya dan juga bahkan Keiyona sudah dua kali menggunakan uangnya Clayton untuk membantu dirinya agar tidak di permalukan. Sehingga, demi itu semua Keiyona mempertaruhkan harga dirinya di depan ayahnya.

"Keanu, sialan." umpat Keiyona yang masih sangat jelas teringat bagaimana kemarin ayahnya berteriak marah padanya di hadapan semua orang.

Sesampainya di rumah pun kemarin, Keanu terus saja mengancamnya dan mengetahui bahwa ancaman terkuat Keanu adalah Mbok Lasti. Keiyona sangat tidak ingin Mbok Lasti pergi meninggalkannya karena Keiyona hanya memiliki mbok itu di rumahnya dan juga yang sangat dekat dengan dirinya. Mungkin itulah menjadi alasan Mbok Lasti yang terus saja memaksa Keiyona untuk kembali ke sekolah.

"Di makan dulu, non." kata Mbok Lasti kepada Keiyona yang sudah tiba di ruangan makan dimana Mbok Lasti terlihat sibuk menghidangkannya di atas meja makan.

"Mbok." panggil Keiyona pelan.

"Iya non, ada apa?" tanya Mbok Lasti sembari menatap anak majikannya itu.

Keiyona menghelakan napasnya yang terasa berat. "Kei salah mbok, maaf." katanya yang masih merasa tidak enak hati mengingat kembali jika ia tidak berangkat sekolah hari ini, maka uang jajannya tidak akan turun lagi dan yang paling parah, Mbok Lasti akan di pecat.

"Kamu enggak salah non, enggak perlu minta maaf." kata Mbok Lasti pada Keiyona.

"Kei salah. Kei enggak mau mbok pergi." katanya memberitahu isi hatinya.

Mbok Lasti tersenyum tulus. "Mbok juga enggak mau ninggalin kamu, non. Jadi, kamu harus lebih rajin ya sekolahnya?" pinta Mbok Lasti kembali menasihati Keiyona.

"Iya."

Hanya satu kata yang Keiyona keluarkan, lalu ia beranjak berdiri.

"Kei berangkat."

"Loh, enggak sarapan dulu non?"

"Nanti aja." kata Keiyona yang kemudian berlalu pergi.

Mbok Lasti kembali merasa kasihan dengan anak majikannya yang hanya ada satu itu. Ia juga tidak bisa berbuat banyak. Jika Keiyona bertengkar dengan kedua orang tuanya, maka Keiyona selalu tidak ingin makan dan itu sudah berlangsung sejak Keiyona masih kecil dulu. Mbok Lasti hanya merasa khawatir dengan kesehatan Keiyona yang mungkin bisa kambuh kapan pun.

Disisi lain, Keiyona melihat sebuah pergerakan di depan halaman rumahnya Clayton. Tetangganya itu terlihat baru pulang dari acara lari paginya dan dapat melihat seorang wanita dewasa yang keluar dari rumah Clayton. Wanita yang Keiyona tahu bernama Zevanya itu memberikan sebotol air mineral kepada Clayton dan entah mengapa Keiyona merasa sedikit terusik akan hal itu. Keiyona langsung mengalihkan pandangannya ketika Clayton mendadak memutar tubuhnya dan mata mereka saling beradu pandang.

Keiyona pun dengan segera masuk ke dalam mobilnya dan melaju dengan kecepatan yang cukup cepat, mengejutkan Clayton dan Zevanya yang masih ada di halaman depan rumah tetangganya Keiyona itu.

"Dia pikir punya nyawa sepuluh ya?" sarkas Clayton di dalam hatinya.

"Itu anak yang kemarin malam, kan?" tanya Zevanya pada Clayton yang di balas anggukan kepala dari Clayton.

"Yang kita jumpa di SPA juga, kan?" tanya Zevanya lagi.

"Iya."

"Aku enggak suka ya kamu dekat-dekat sama dia." kata Zevanya memperingatkan kekasihnya itu.

"Kamu pikir aku suka dekat sama dia?" kata Clayton pula yang membungkam Zevanya sekarang juga.

Zevanya berdecak sebal. "Ck. Habisnya kamu kayak dekat banget sama dia. Kemarin kamu juga bayarin dia di SPA, tapi kamu enggak bilang apa-apa ke aku?" kata Zevanya lagi yang terlihat cemburu terhadap anak kemarin sore, seperti Keiyona.

"Aku udah jelasin ke kamu semalaman. Apa belum cukup?" kata Clayton yang juga merasa jengah dengan kecemburuan yang tidak mendasar terhadap kekasihnya itu.

Clayton sudah menceritakan kepada Zevanya tentang bagaimana mereka bertemu dan seperti apa kedekatan keduanya yang hanya sebatas tetangga saja. Clayton menjelaskan semuanya kepada Zevanya, tapi hanya ada satu yang Clayton tidak ceritakan. Yaitu permasalahan yang terjadi di keluarga Keiyona dan juga ketika di club malam itu. Tentu saja, karena Clayton tidak ingin semuanya menjadi rumit walaupun sebenarnya Clayton tidak senang membohongi orang lain terutama kekasihnya sendiri. Namun, ini demi keselamatannya juga.

"Alright, aku percaya. Sekarang lebih baik kamu mandi dan segera bersiap untuk pergi kerja. Aku juga harus kerja jam 9 nanti." kata Zevanya pada Clayton yang langsung ia laksanakan sesegera mungkin.

Zevanya menatap lama rumah besar milik Keiyona yang juga tidak kalah besar dari milik Clayton. Ia kembali membuang napas dengan kasar mengingat mungkin kekasihnya Clayton bisa lebih dekat lagi pada Keiyona. Ya, walaupun Clayton sudah menjelaskannya pada Zevanya. Tetap saja ada rasa tidak nyaman dihatinya. Keiyona memang hanya seorang gadis remaja SMA yang sangat tidak mungkin bisa merebut hati Clayton. Namun, sebagai wanita Zevanya harus tetap berhati-hati.

***

Keiyona memarkirkan mobil sportnya di parkiran sekolah dan seluruh pasang mata menatapnya dengan penuh keterkejutan, seakan Keiyona baru saja melakukan kesalahan terbesar dengan cara datang ke sekolahnya. Keiyona mengabaikan tatapan mereka semua terhadap dirinya. Well, cukup Keiyona akui bahwa dirinya memang sangat populer di kalangan seantero sekolah. Bukan karena prestasi, melainkan kenakalannya yang selalu membuat jelek nama sekolah mereka apalagi Keiyona yang bahkan sangat jarang datang ke sekolah. Mengingat seminggu penuh kemarin, satu hari saja Keiyona tidak pernah menginjakkan kakinya di sekolahan. Tentu saja ke datangannya di sekolah International itu menjadi perhatian semua orang. Tidak ada yang tidak mengenal Keiyona disana.

"Keiyona!"

Keiyona menoleh ke samping dan mendapati teman dekatnya Jason sudah berlari ke arahnya, menghampiri Keiyona dengan napas yang tidak beraturan.

"Lo...lo...kok datang ke sekolah?" tanyanya dengan deru napas yang masih berantakan.

Jason masih bersusah payah untuk menteralkannya karena ia berlari sepanjang koridor yang luas untuk menghampiri Keiyona.

"Gue masih pelajar goblok." kata Keiyona pada Jason.

"Gue tahu, tapi tumben?" tanyanya yang merasa sangat penasaran kenapa Keiyona bisa datang ke sekolah dalam waktu dekat.

"Minggir lo!" usir Keiyona dan langsung berlalu pergi, meninggalkan Jason disana.

"Kei, tunggu!"

***