Chereads / Tetangga Regal / Chapter 17 - Part 16

Chapter 17 - Part 16

Siang ini, Clayton baru saja menyelesaikan segala urusannya di ruangan pribadi miliknya yang berada di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Clayton berencana hanya untuk meminum sebuah kopi kesukaannya di cafe yang dekat dengan gedung perusahaan miliknya. Namun, rencana indahnya itu harus terusik akan kehadiran sang kekasih yang tiba-tiba saja datang menghampiri ruangannya yang terbilang cukup besar.

"Kamu udah selesai, kan?" tanya Zevanya pada Clayton yang memang terlihat sudah bersiap-siap untuk meninggalkan ruangan kerjanya.

Clayton hanya bisa pasrah dan menganggukkan kepalanya pelan.

"Udah makan siang?" tanya Clayton pada Zevanya yang di balas dengan senyuman oleh kekasihnya itu.

"Belum. Kamu mau makan dimana?" kata Zevanya pula.

"Oke, aku yang pilih tempatnya." kata Clayton yang akan tetap memilih cafe yang sering ia kunjungi untuk meminum kopi kesukaannya.

Tidak ada percakapan berarti yang terjadi di antara Clayton dan juga Zevanya. Mereka berdua hanya berbicara mengenai kehidupan dan aktivitas mereka sehari-hari, tidak lebih. Hingga tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah cafe pilihan Clayton.

Clayton berjalan lebih dulu memasuki cafe tersebut dan ia cukup terkejut melihat seorang gadis SMA yang Clayton kenal. Gadis itu terlihat tidak senang melihat kehadiran Clayton dan berusaha menghindar dengan menutupi wajahnya menggunakan menu di cafe yang ia kunjungi.

"Kamu?"

"Astaga, kenapa sih dia negur gue. Padahal juga wajah gue udah ketutupan. Menyebalkan banget!" ucap Keiyona setengah berbisik, tapi tetap bisa di dengar oleh Clayton.

"Kamu pikir kamu itu hantu apa?" ucap Clayton sambil tertawa kecil melihat tingkah Keiyona.

Belum sempat mereka berbicara, terlihat seorang wanita masuk ke dalam cafe yang tidak lain, yaitu Zevanya. Pacar dari Clayton.

"Sayang! Kamu ngapain dekat dekat sama dia?" celetuk Zevanya yang terlihat tidak senang.

"Lo juga, ngapain dekat dekat sama pacar gue? Lo caper banget sih jadi cewek." ucap Zevanya sambil memutar matanya dengan malas.

"Zevanya."

Setelah memperingati kekasihnya, Clayton langsung membawa Zevanya melangkah menjauh. Namun, entah mengapa Zevanya terlihat masih tidak senang.Clayton tidak tahu bagaimana caranya menghibur seseorang, sehingga ia hanya bertanya memastikan. Zevanya mengatakan ia tidak kenapa-kenapa dan membuat Clayton hanya berdiam diri sembari menikmati makanannya.

Kring!

Sebuah lonceng yang berada di atas pintu cafe tersebut berbunyi. Clayton langsung mengalihkan pandangannya dan melihat Keiyona yang berjalan keluar dari area cafe.

"Lo kenapa sih, Clay?" batin Clayton yang kembali menyibukkan diri dengan makanannya.

***

Keiyona melangkah dengan langkah pendeknya memasuki rumah besar milik kedua orang tuanya. Keiyona langsung mendapati keberadaan Mbok Lasti yang sudah menunggunya. Terlihat raut kebahagiaan karena Keiyona hari ini kembali berangkat ke sekolah. Tidak bisa Keiyona pungkiri, kalau ia juga turut senang melihat Mbok Lasti tersenyum bangga seperti ini. Baru kali pertama Keiyona merasa bahwa ada seseorang yang mendukung di belakangnya dan selalu memperhatikan dirinya.

"Mbok masak apa?" tanya Keiyona yang sedang dalam suasana hati membaik.

"Udang sambel. Nona makan malam di rumah, kan?" tanya Mbok Lasti memastikan.

"Iya, mbok. Tenang aja, malam ini Kei bakal habisin semuanya!" kata Keiyona, kemudian melangkah menuju ke ruang makan.

"Mbok senang banget loh hari ini. Nona Kei akhirnya mau ke sekolah lagi dan malamnya makan di rumah. Besok-besok gini lagi ya, non?" pinta Mbok Lasti pada Keiyona.

Keiyona tidak bisa menjanjikannya. Ia hanya tersenyum penuh membalas ucapan Mbok Lasti.

"Masakan mbok enggak pernah berubah. Kei suka." kata Keiyona memuji.

Mbok Lasti ikutan tersenyum dan berkata. "Mbok turut senang, non. Mbok setiap hari masak, tapi nona selalu makan di luar." kata Mbok Lasti mengadu.

Keiyona hanya tertawa renyah, lalu bertanya. "Makanannya mbok kasih kemana?" tanya Keiyona yang penasaran karena biasanya setiap hari Mbok Lasti selalu masak walaupun tidak ada yang memakannya.

Tidak hanya satu masakan saja, tapi biasanya lebih dari tiga menu masakan. Tentu saja hal ini mengundang rasa penasaran Keiyona karena setiap harinya masakan-masakan itu habis tepat pada waktunya.

"Di depan kompleks sana ada panti asuhan sederhana, non. Mbok suka bagikan ke anak-anak. Kadang juga dibagikan ke tetangga." kata Mbok Lasti memberitahu.

Memang tidak diragukan lagi kebaikan hati Mbok Lasti, pembantu rumah tangga sekaligus orang yang paling dekat dan paling mengenal Keiyona sampai sekarang ini.

"Bagus mbok." kata Keiyona.

Terdengar sebuah suara yang berasal dari mesin mobil. Keiyona pun langsung menolehkan pandangannya ke arah luar rumahnya walaupun ia tidak dapat melihat keluar sana. Keiyona segera beranjak berdiri dan berjalan keluar meninggalkan Mbok Lasti.

"Nona Kei mau kemana?" panggil Mbok Lasti yang tidak di gubris oleh Keiyona.

Mbok Lasti hanya bisa mengusap dadanya dan bersikap sabar melihat kelakuan anak majikannya yang memang tidak pernah berubah.

Benar sesuai dengan tebakan Keiyona. Itu pasti Clayton. Ketika Keiyona keluar dari rumahnya, ia langsung melihat Clayton yang baru keluar dari dalam mobil mewah pria itu.

Keiyona tersenyum lebar, lalu berteriak dengan cukup keras.

"Regal!" teriaknya memanggil.

Clayton yang merasa namanya terpanggil langsung memutar tubuhnya dan mendapati Keiyona yang berdiri di depan pagar rumah gadis itu. Clayton juga dapat melihat Keiyona yang dengan sangat bersemangat berlari kecil ke arahnya.

Clayton mengernyitkan keningnya ketika Keiyona sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Kamu ngapain?" tanya Clayton merasa aneh dengan sikap Keiyona malam ini, sangat berbeda dengan tadi siang dimana ia bertemu dengan gadis itu di cafe bersama Zevanya.

"Gue mau ngasih lo sesuatu." katanya dengan senyuman manis yang Keiyona tunjukkan pada Clayton.

Tentu saja hal ini kembali membuat Clayton merasa kebingungan. Sebenarnya gadis di hadapannya saat ini kenapa? Pikirnya.

Clayton refleks mengangkat tangannya dan menempelkan punggung tangannya di kening Keiyona yang sama sekali tidak terasa panas.

"Sehat." kata Clayton memastikan.

Keiyona berdecak sebal. "Ck. Lo pikir gue sakit?!" ketusnya tidak senang.

"Oke, terus kamu mau ngapain?" tanya Clayton lagi.

Keiyona menghela napas dengan kasar. "Lo selain nyebelin pelupa juga ya?" ketus Keiyona lagi.

Clayton memejamkan matanya sejenak. Ia sudah lelah berada di kantor seharian dan ketika pulang ke rumah, Clayton malah dihadapkan dengan makhluk seperti Keiyona ini. Melelahkan sekali baginya.

"Kalau kamu cuman mau mengata-ngatai saya, lebih baik kamu pulang aja." katanya mengusir Keiyona.

"Makanya dengerin dulu. Nyerobot aja dari tadi." kata Keiyona lagi.

"Sabar, Clay." batin Clayton pada dirinya sendiri.

"Oke, saya diam." kata Clayton yang memilih mengalah saja.

Seperti sebuah kalimat mengatakan, yang waras mengalah. Begitulah yang diterapkan oleh Clayton saat ini.

"Jadi, maksud dan tujuan gue kesini. Gue mau ngasih ini sama lo." kata Keiyona menyerahkan sebuah amplop putih yang pastinya berisi uang.

"Ini hadiah." kata Keiyona menambahi.

"Bisa saya ralat? Kamu baru aja membayar utang. Jadi, saya mau masuk sekarang." kata Clayton yang sudah masuk ke dalam rumahnya setelah menerima uang dari Keiyona.

Keiyona mengerucutkan bibirnya seperi muncung bebek.

"Ngeselin banget sih lo om!"

***