"Jason!" teriak Keiyona dan langsung memeluk Jason dengan erat.
Jason yang mendadak mendapati Keiyona disana dan memeluknya erat membuat Jason merasa terkejut atas apa yang dilakukan oleh Keiyona.
"Kei, lo sehat?" tanya Jason yang merasa aneh dengan Keiyona pagi ini.
"Lo menyelamatkan gue, Jason." kata Keiyona yang masih nyaman berada di pelukan Jason saat ini.
Jason mengangkat alisnya sebelah merasa sangat kebingungan. Ada apa dengan Keiyona? Pikirnya.
"Oke, bisa lo jelaskan ke gue?" tanya Jason lagi pada Keiyona yang sudah melepaskan pelukannya dari Jason.
Keiyona menatap Jason lama, lalu menjawab. "Mobil gue bannya bocor dan gue tadi naik taxi online. Kebetulan gue lihat lo disini, jadi gue langsung turun." kata Keiyona menjawab dan penuh dengan kebohongan.
Jason mengernyitkan keningnya bingung. "Kenapa enggak langsung ke sekolah aja?" tanyanya heran.
Kenapa pula Keiyona harus turun dari taxi online yang sudah pasti juga aman.
"Lo kayak enggak tahu gue. Gue enggak suka naik taxi online. Makanya gue langsung turun." kata Keiyona lagi.
Jason menganggukkan kepalanya pelan. Bisa diterima juga alasan Keiyona. Jason pun mengambil sebotol minuman berasa dan memberikannya pada Keiyona.
"Mau?" tanyanya.
"Thank's." jawab Keiyona yang menerima minuman itu dan meminumnya hingga setengah.
"Ayo berangkat." ajak Jason setelah membayar barang belian mereka dan segera pergi meninggalkan warung tersebut.
Tidak lama kemudian, Jason dan Keiyona tiba di area sekolah yang sudah ramai oleh siswa/siswi yang bersekolah disana. Tidak heran juga melihat Keiyona yang berangkat ke sekolah bersamaan dengan Jason karena semua orang juga tahu kedekatan keduanya. Bahkan sampai ada yang mengira Jason dan Keiyona menjalin hubungan spesial, tapi tidak ada bukti kuat yang membenarkan hal itu.
"Kei." panggil Jason sesaat Jason sudah memarkirkan motornya.
Keiyona menoleh pada Jason dan menunggu Jason kembali mengeluarkan suaranya.
"Malam nanti lo ada acara?" tanyanya untuk memastikan.
"Kenapa?" tanya Keiyona pula yang sepertinya dapat menebak apa yang akan diberitahukan oleh Jason.
"Ada yang nantangi lo malam ini." kata Jason memberitahu Keiyona.
Sebenarnya Jason juga tidak ingin memberitahu Keiyona karena ia tidak ingin Keiyona kembali bolos keesokan paginya. Namun, jika ia tidak memberitahu Keiyona, Jason tidak ingin Keiyona di cap sebagai orang yang pengecut. Keiyona juga akan memarahinya habis-habisan kalau sampai temannya itu mengetahui tentang hal ini.
"Siapa?" tanya Keiyona yang memang sudah dapat menebaknya.
"Gue enggak tahu, tapi dari kemarin dia selalu mendesak gue dan juga memberitahukan kepada semua orang kalau lo akan datang malam ini." kata Jason memberitahu.
Keiyona menganggukkan kepalanya pelan. Sepertinya ia tidak bisa menghindar dan Keiyona juga sama sekali tidak berniat untuk pergi sebagai seorang pengecut.
"Alright, jam istirahat kedua nanti gue pinjam motor lo." kata Keiyona pada Jason.
"Lo mau kemana?" tanyanya penasaran karena tidak biasa Keiyona meminjam motornya.
"Mobil gue harus di bawa ke bengkel dulu. Nanti gue kabari lo." kata Keiyona yang kemudian sudah berlalu pergi meninggalkan Jason di area parkiran seorang diri.
Jason melupakan fakta bahwa memang Keiyona tidak membawa mobilnya karena ban mobil temannya itu bocor. Tentu saja Keiyona harus membawanya ke bengkel, apalagi mobil sportnya itu akan di gunakan malam nanti untuk uji coba.
***
Clayton sedang duduk di kursi singgasananya di ruangan kerja miliknya yang terbilang besar dan luas. Ia sedang berusaha memfokuskan dirinya pada proposal yang ia terima dari clientnya beberapa jam yang lalu. Acara pertemuan antara dirinya dan juga client sudah selesai dan kini Clayton bisa sedikit bersantai di ruangannya walaupun pekerjaannya masih menumpuk.
Fokus Clayton terbagi kepada sebuah ponsel berwarna pink soft yang ada di atas meja kerjanya. Bukan, itu bukan milik Zevanya. Apalagi milik dirinya, tidak sama sekali. Smart phone itu adalah milih Keiyona yang ketinggalan di mobilnya kala terjadi kejadian yang tidak terduga itu. Clayton juga merasa cukup heran karena pagi tadi ia melihat gadis itu menghubungi seseorang dengan ponsel lain. Apa mungkin Keiyona melupakan handphonenya yang satu ini? Pikir Clayton pula.
Clayton tampak berpikir keras untuk mencari cara bagaimana dirinya mengembalikan handphone milik Keiyona tersebut. Melihat dari cara tatapan Keiyona tadi, gadis itu terlihat kesal padanya. Clayton dapat menyadari jika memang Keiyona menghindari dirinya. Apa karena Zevanya ada disana? Seharusnya Clayton merasa senang, tapi entah mengapa rasanya menjadi sangat sunyi.
"Permisi, pak." panggil Wilona yang memasuki ruangan kerja Clayton dengan penuh sopan santun.
"Ada apa?" tanya Clayton melihat kehadiran sekretarisnya Wilona disana.
"Tadi sewaktu bapak lagi ada meeting, saya di beritahu kalau teman bapak yang bernama Marvel datang kemari." kata Wilona memberitahu.
"Ada masalah apa?" tanya Clayton yang melihat Wilona yang juga sedang menatapnya.
"Katanya mereka ada acara malam nanti dan bapak di ajak untuk datang ke acara itu." kata Wilona memberitahu lagi.
Clayton mengernyitkan keningnya, kemudian melirik ponselnya yang bergetar beberapa kali, pertanda ada pesan yang masuk. Ia pun mengecheck ponselnya dan terlihat pesan dari grup dirinya beserta teman-temannya yang membicarakan tentang acara malam nanti.
Clayton pun mengisyaratkan kepada Wilona untuk segera meninggalkan ruangannya. Sadar akan isyarat itu, Wilona segera pamit undur diri dan pergi meninggalkan ruangan kerja Clayton.
Marvel : Jangan sampai lo enggak datang ya!
Marvel : Awas aja lo sampai enggak datang, gue enggak akan bantuin lo lagi!
Clayton menghelakan napas dengan kasar. Marvel tahu kelemahannya dan Clayton juga tidak bisa menolak. Clayton tidak suka berada di club malam karena ia tidak suka dengan yang berbau-bau kenakalan malam itu. Namun, teman-temannya selalu menyeret dirinya ke tempat seperti itu.
Drrttt...
Sebuah getaran panjang terdengar dan bukan berasal dari handphone milik Clayton. Itu ponselnya Keiyona yang sudah bergetar dari tadi. Sebuah nama langsung muncul disana.
Jason.
"Ck. Dia lagi." sarkas Clayton yang entah mengapa menjadi tidak terlalu suka dengan yang namanya Jason ini.
Clayton pun memilih untuk mengabaikannya dan sebuah nomor yang tidak di kenal menghubungi Clayton. Sebenarnya Clayton tidak suka mengangkat panggilan dari nomor yang tidak ia kenal, tapi entah mengapa ia mengangkatnya kali ini dan suara seorang gadis di seberang sana cukup mengejutkan Clayton.
"Regal."
Keiyona?
Sebuah senyuman terbit di bibirnya Clayton. "Saya tutup." katanya yang hendak mengerjai Keiyona, tapi suara Keiyona menghentikan Clayton.
"Gue mau minta tolong kirim nomor Aiden, segera." katanya terdengar memaksa.
"Untuk apa? Kamu mau menggoda Aiden lagi?" celetuk Clayton tanpa bisa ia cegah.
Keiyona berdecak sebal. "Kirimkan sekarang juga." katanya kembali memaksa.
"Saya tidak bisa mengasih nomor Aiden sembarangan." kata Clayton lagi.
Keiyona menggeram kesal, kemudian berkata. "Mobil gue rusak, sialan. Lo kirim sekarang atau gue akan gangguin lo terus!" katanya lagi.
Jadi, karena mobilnya rusak? Pikir Clayton.
"Oke."
Tut.
Sambungan telepon itu pun langsung terputus secara sepihak.
***