Chereads / Pradhika's Bloody Incident / Chapter 23 - Pernah Melihat

Chapter 23 - Pernah Melihat

"Kheh! Kamu berlebihan, Bang! Memangnya kertas ini harus dikunyah begitu seperti obat, untuk menyelamatkan nyawa seseorang?" Tuan Yudha berucap disertai seringaian tipis.

"Bukan dikunyah, Papa. Tapi, itu adalah peta tempat dimana obat mujarab itu berada. Temanku akan celaka jika aku tidak bisa menemukan obat itu untuknya."

Siji menjelaskan sesingkat dan sesederhana mungkin. Ia tidak mungkin membahas jika itu adalah peta tempat untuk menghilangkan semua kutukan, bukan?

Namun, sepertinya Siji sudah salah bicara tentang 'pergi menemukan obat mujarab'. Tuan Yudha kini bahkan menatap curiga ke arah Siji.

"Ah, bukan Abang yang pergi kok. Tapi, Ryushin yang akan pergi ke tempat yang berada dalam peta itu, Pa." Siji segera meralat ucapannya, sebelum papanya semakin curiga.

Sekarang saja, Tuan Yudha sudah terlihat sangat penasaran dengan peta itu. Tuan Yudha pasti mengira jika tempat yang berada di peta itu merupakan tempat yang penuh keseruan. Dan Tuan Yudha tidak akan mengizinkan anak-anaknya untuk keluyuran sambil bersenang-senang.

"Lalu, kenapa kertas ini berada di tanganmu, huh? Kenapa tidak dibawa pulang oleh Ryushin saja?"

"Ryushin meminta bantuan Abang untuk menafsirkan dan menerjemahkan peta itu, Pa. Dia tidak bisa membaca isi yang tertera dalam peta itu." Siji mengarang cerita agar papanya itu percaya.

Lagipula, papanya terlihat aneh akhir-akhir ini menurut Siji. Tuan Yudha itu biasanya pulang dari gudang langung ke kamar. Tuan Yudha tidak pernah tertarik dengan apa pun yang dilakukan anak-anaknya.

Namun, beberapa minggu ini Tuan Yudha seolah berubah. Tuan Yudha jadi sering menghabiskan waktu di rumah, tidak keluyuran seperti biasanya.

Tuan Yudha juga sering mengajak anak-anaknua berinteraksi. Jika seperti ini, bolehkah Siji berharap jika papanya akan terus selalu berada di rumah setelah ini? Ditambah Reiji dan mamanya, pasti semakin lengkap, batin Siji.

Tuan Yudha kembali memperhatikan kertas usang itu. Benar yang ia kira tadi, Tuan Yudha memang pernah melihat tulisan rumit itu di suatu tempat.

"Papa seperti pernah melihat garis rumit dengan simbol-simbol aneh seperti ini di suatu tempat deh, Bang," gumam Tuan Yudha.